Happy reading <3
Butterfly2~
Rahasia kehidupan memang tidak ada yang tahu, bahkan untuk setitikpun. Tuhan itu adil, hanya manusianya saja yang terkadang tidak menyadari itu.
Dalam satu hari ada banyak hal yang terjadi dipenjuru dunia. Dan ini sudah dua tahun berlalu, banyak hal yang terjadi dalam kehidupan Kim Jennie.
Setelah dipecat hari itu, Jennie dan adiknya sempat pindah ke Busan untuk mencari pekerjaan baru. Dia terus berusaha agar mendapat pekerjaan dan juga bisa membayar sekolah adiknya.
Hingga suatu saat, seorang wanita menawarinya pekerjaan dengan upah yang besar. Tentu saja Jennie tidak menolak, dia bekerja sebagai sekertaris wanita tersebut.
Dalam waktu dua tahun ini, Jennie sudah bisa membeli semua yang dia mau. Yuna bahkan berkuliah di kampus ternama. Hidupnya jauh lebih baik sekarang, tapi tetap saja ada hal yang masih kurang. Iya dan itu adalah Lisanya. Perempuan hazel yang selama dua tahun tidak pernah dilihatnya, bahkan untuk saling bertukar pesan.
Jennie memutar pulpennya seraya berpikir bagaimana caranya agar Lisanya kembali. Satu tahun terakhir ini Jennie masih mencari keberadaan Lisa yang katanya berada di Canada. Tapi nyatanya tidak ada.
Jennie memimpin perusahaan cabang RBei Corp. Hal yang tidak pernah Jennie duga sebelumnya, dia merasa bangga pada dirinya bisa bertahan sejauh ini.
"Selamat siang Jen," seorang wanita membuka pintu ruangan Jennie. Dia duduk berhadapan dengannya.
"Siang, kau tidak sibuk Krys?" Dia Krystal Jung pemilik perusahaan RBei Corp dan memimpin dibagian pusat.
"Tidak begitu, tiga hari kedepan aku tidak memiliki kegiatan bagaimana jika kita pergi ke Jeju?" Tawarnya.
"Aku ada pertemuan dengan klien."
"Biar saja Sana yang urus,"
Jennie berpikir sebentar lalu mengiyakan ajakan wanita Jung itu.
Karena hari ini tidak banyak pekerjaan, Jennie mengajak Krystal untuk berjalan-jalan menikmati musim panas yang baru saja berganti dari dinginnya salju.
"Bagaimana rencana mu kedepannya?" Krystal menyentuh lengan Jennie.
"Yah, aku masih mencari Lisa. Kamu tahu betapa rindunya aku dengan dia," jawab Jennie.
Krystal tersenyum tipis dan melepaskan lengannya. Dia tahu hal itu, tapi rasanya sangat tidak nyaman.
"Bagaimana jika kau dan Lisa tidak bertemu lagi?"
"Maka kami akan bertemu lagi dikehidupan selanjutnya."
Jennie berhenti melangkah, dia menoleh pada Krystal yang sedikit tertinggal. "Aku harus menjemput Yuna les, sampai jumpa." Jennie tersenyum pada Krystal dan meninggalkan wanita itu.
Tidak ada jadwal les Yuna hari Rabu ini. Itu hanya sebuah alibi agar terhindar dari pembicaraan yang sensitif untuknya, memang sejak Jennie mulai mencari Lisa. Krystal seperti tidak setuju dengan idenya itu, dia beberapa kali menggalkan rencana Jennie untuk mencari Lisa.
Dan juga Jennie tahu jika wanita Jung itu mencintainya. Tapi sedikitpun Jennie tidak memiliki perasaan yang sama, dia menganggap Krystal seperti kakaknya.
Setelah membasahi tenggorokannya dengan soda, Jennie memilih untuk duduk didepan minimarket. Kenapa sulit sekali untuk bertemu Lisanya? Dua tahun ini Jennie benar-benar tidak memiliki kabar tentang keluarga Lisa. Mereka seperti menghilang ditelan bumi.
🦋 🦋 🦋
Pembicaraannya dengan Jennie membuat dadanya terasa sesak. Walau dia tahu dia tidak akan menang tapi rasanya selalu ingin terus bersama Jennie.