Happy reading <3
Insane~
Aku bikin Jg!p lagi gapapa kan?
Sore ini Lisa berada di agensi untuk membahas kontraknya, tidak terasa 7 tahun berlalu dengan sangat cepat. Rasanya baru kemarin mereka mengeluarkan M/V boombayah.
Lisa duduk didepan Teddy, hampir dua jam didalam ruangan CEO membuatnya haus. Walau didalam dia sudah menghabiskan satu botol air mineral, dia meminum milkshake strawberry nya hingga habis.
"Jadi bagaimana?"
"Entahlah, satu sisi aku tidak ingin." Lisa merapikan isi tasnya, "aku pulang oppa."
Teddy hanya mengangguk, membiarkan gadis itu keluar dari ruangannya. Memang dalam hal ini keempat member blackpink memikirkannya dengan waktu yang cukup lama.
Lisa melempar tasnya, hampir mengenai Jisoo kalau saja gadis bibir hati itu tidak berpindah tempat.
"Sesuatu terjadi?" Jisoo menarik lengan Lisa agar duduk disampingnya.
"Jennie menyuruhku untuk aborsi."
Saat mengatakan itu, padangan Lisa begitu kosong. Tapi air matanya mengalir keluar dengan deru napas yang tidak teratur. Jisoo memejamkan matanya sambil mengusap punggung Lisa, ini bukan pertama kalinya.
Saat 2020 Lisa hamil, Jennie menyuruhnya untuk menggugurkan kandungan Lisa. Tentunya Lisa menolak, mereka bertengkar hebat dirumah Jennie waktu itu, saling melempar barang.
Jennie berusaha mengejar Lisa yang berlari sambil membawa obat penggugur kandungan. Saat ditangga, Lisa terpeleset hingga jatuh terguling.
Yang Lisa ingat sebelum matanya tertutup adalah suara kekehan Jennie dan darah yang merembes keluar dari vaginanya. Setelahnya, hanya kekosongan yang Lisa rasakan. Setiap tidur, Lisa merasa ada yang selalu memeluknya, kulitnya terasa begitu lembut. Lisa pikir mungkin itu calon anaknya yang sudah tiada.
"Beritahu orang tua mu Li, kau tidak ingin hal lalu terulang bukan?"
"Unnie..." Lisa memeluk Jisoo, "apa mereka akan percaya padaku? Mommy dan daddy pasti lebih mempercayai Jennie unnie."
"Kau belum mencobanya,"
Yang orang tua Lisa tahu hanyalah Jennie yang sangat baik hati. Mereka begitu mempercayakan putri tunggal mereka pada Jennie, nyatanya Lisa yang menjalani hubungan ini selama lima tahun. Tak pernah sekalipun melihat sikap baik Jennie dari dalam lubuk hati. Jennie akan baik hanya jika Lisa menuruti semua kemauannya.
Lisa ingin menjerit, mengatakan pada semua orang jika bertahun-tahun tinggal bersama dengan monster.
×××
Jennie memeluk Lisa dari belakang. Mencengkram perut Lisa yang masih rata, sebelah tangannya meremas payudara Lisa. Perempuan yang awalnya tertidur itu kini terbangun dengan terkejut, Lisa mendorong Jennie sekuat tenaga.
"Bajingan Kim!"
Lisa beringsut mundur hingga punggungnya menabrak meja rias. Dia menodongkan sebuah pena yang ada disana pada Jennie yang berusaha mendekatinya.
"Tidak unnie.. kali ini biarkan anak kita hidup.."
"Tapi aku tidak ingin."
"Aku mohon.."
"Akh!"
Lisa kembali berdiri setelah didorong oleh Jennie hingga jatuh ke tempat tidur. Dia berlari mendekati pintu, berusaha membuka pintu yang terkunci.
"Sayang jangan membuang tenagamu seperti itu. Aku tidak akan menyakitimu, kemarilah cinta.."
Jennie merentangkan kedua tangannya. Dia berjalan mendekati Lisa sambil tersenyum, begitu ada didepan sang kekasih. Jennie segera membawa Lisa kedalam pelukkannya.