Happy reading<3
End of story~
Jg!p (kalo ga nyaman skip aja)
Bekerja diperusahaan tidak selalu mudah, ada kalanya dia begitu stress dengan pekerjaan. Setidaknya dia memiliki kekasih yang setiap saat selalu siap untuk mendengar keluh kesahnya.
Setelah hari ini yang terasa begitu panjang. Lalisa memilih mampir ke club untuk sekedar minum, kekasihnya memberi izin, lagipun Lisa sudah dewasa. Tidak masalah baginya jika seseorang perlu minum untuk menghilangkan stress.
Pagi ini diperusahaan tempat Lisa bekerja terjadi pengalihan kepemilikkan, CEO sebelumnya memilih pensiun lebih awal. Dan sekarang mereka sedang di aula kantor untuk mendengar sambutan dari CEO yang baru.
"Sangat membosakan," ucap Joy, teman satu divisi Lisa.
"Hm, dia bahkan terlihat tidak semangat atau mungkin sedikit sombong."
"Yahh.. dia seorang CEO sekarang, mungkin dia harus sombong."
Mereka tertawa setelahnya, hanya 20 menit sambutan dari CEO itu. Dan sekarang mereka kembali ke meja masing-masing untuk melanjutkan pekerjaan.
***
Lisa mengehela napas sebelum mengetuk pintu didepannya. Dia masuk setelah dipersilahkan, "maaf mengganggu waktu mu miss. Saya membawa laporan keuangan bulan ini," kata Lisa sambil menyerahkan berkas.
"Kau punya kekasih Lalisa?" Bukannya mengecek laporan yang Lisa bawa, CEO itu-- Jennie Kim. Justru malah memperhatikan nametag Lisa.
"Maaf miss, maksud anda?"
"Tidak. Aku kan mengeceknya nanti, kau bisa keluar."
Lisa hanya mengangguk, dia segera keluar dari ruangan yang terasa begitu pengap itu. Lisa mengambil napas banyak-banyak sebelum akhirnya kembali ke mejanya.
Apa-apaan barusan itu? Ruanganya dingin tapi seperti tidak ada udara, dan juga ada apa dengan jantungnya? Mengapa terus bergup dengan cepat?
Tepat jam 5 sore, Lisa keluar dari perusahaan. Hah.. hari yang sangat melelahkan, dia akan langsung ke apartemen Jungkook. Berpelukkan dengan kekasihnya mungkin bisa menghilangkan rasa lelahnya.
Walau tidak satu perusahaan dengan Jungkook, semua teman-temannya tahu jika mereka berkencan. Bahkan beberapa atasan kantor pun mengetahuinya, itu karena Lisa sering diantar jemput oleh Jungkook.
Lisa menekan angka-angka yang menjadi kunci apartemen Jungkook. Dia memperhatikan ruang tamu yang sedikit berantakan, Lisa melangkah kearah kamar.
"Jung..." suara lirih Lisa terdengar. Membuat dua orang yang berada didalam sana terkejut.
"Lisa? Ini- tidak,"
***
Setelah bertengkar hebat dengan Jungkook yang kini menjadi mantan kekasihnya. Lisa memilih datang ke club, memesan dua botol wine untuk dirinya sendiri.
Pikirannya kacau, kepalanya sangat berisik sampai terasa akan meledak. Rosé benar, seharusnya dia tidak menjalian hubungan dengan pria itu karena justru Rosé yang bersama kekasihnya tadi. Dan sekarang hanya tersisa penyesalan.
"Mau ku temani?" Lisa membiarkan saat seseorang duduk disebelahnya.
"Siapa kau?"
"Jennie Kim."
Tertawa sebentar kemudian Lisa menatap Jennie dari samping. "Senang berkenalan dengan mu, aku Lalisa."
Jennie terkekeh pelan, lucu sekali perempuan ini saat sedang mabuk. Jelas Jennie tahu kalau dia Lalisa.