🥀🥀🥀

623 136 11
                                    

Awan mendung menutupi cerahnya matahari pada sore ini, angin berhembus lembut, menerbangkan apa yang ringan. Senyum tak luntur dari bibir gadis dengan rambut hitam pendek. Netranya terus menatap lurus ketiga kakaknya yang akan datang menghampiri, tangan rapuhnya melambai pelan, seolah memanggil untuk lebih dekat.

"Kenapa diluar sayang? Udara sedang dingin," ucapan lembut itu menyapa rungu Lisa, membuatnya tersenyum hangat.

"Lisa menunggu unnie," sahutnya pelan.

Ketiga kakaknya mengangguk seraya tersenyum. "Baiklah, mari kita masuk, unnie membawa cokies untuk Lisa." Ucap gadis bermata kucing, sambil mendorong kursi roda milik Lisa.

Keempatnya berkumpul diruang keluarga, dengan Lisa yang diapit oleh ketiga kakaknya. Mereka bercerita tentang hari ini, dan tentunya tentang bahagianya mereka memiliki Lisa dihidup mereka.

"Apa appa dan eomma belum pulang?" Tanya Rosé si gadis pirang.

"Belum, mereka pergi setelah makan siang." Jawab Lisa setelah menelan cokiesnya.

"Sepertinya akan hujan deras, bagaimana jika kita tidur bersama malam ini?"

"Tentu kita tidur dikamar Lisa saja," sahut Jisoo cepat, si kakak pertama.

Hingga tak lama, terdengar suara hujan deras disertai petir. Keempatnya merapatkan duduk, memeluk si bungsu yang rapuh. Atas usul Jisoo, mereka memutuskan untuk pindah ke kamar Lisa.

Kini mereka sedang terbaring, dengan Lisa dan Rosé yang berada ditengah. Sementara Jisoo dan Jennie berada dipinggir. Jennie mengeratkan pelukannya pada Lisa, membuat sang empu menoleh pada kakaknya itu.

"Wae-yo unnie?" Tanya Lisa lirih.

Jennie tersenyum, "gwencana-yo, tubuh mu sangat hangat."

Terdengar suara petir yang menyambar, membuat Rosé membalikkan tubuhnya menjadi menghadap Jisoo. Dia memeluk erat tubuh kakaknya, Jisoo mengusap surai pirang milik Rosé, memberinya ketenangan.

"Apa eomma dan appa tidak akan pulang?" Tanya Lisa.

"Kenapa hmm?"

"Aku merindukan mereka," sahut Lisa.

Jisoo terkejut, "mwo-ya? Kau bahkan baru berpisah tadi siang, sudah rindu?"

Jisoo tak mendapat jawaban dari adik bungsunya itu, membuatnya melepaskan pelukan Rosé dan bangkit duduk. Cepat sekali adiknya itu tidur.

"U-unnie, uri Lisa t-tidak bernapas," ujaran lirih itu keluar dari bibir Jennie.

Jisoo menepuk pipi Lisa pelan, mencoba membangunkan adiknya. Tapi nihil, tak ada sahutan apapun, Rosé sudah menangis, ini yang dia takutkan, saat hujan turun dengan deras. Ketakutan Rosé tentang Lisa meningkat.

"Siapkan mobil Jennie-ya!" Teriak Jisoo. Jennie berlari sekuat tenaga menunuju garasi.

Dengan bantuan Rosé, Jisoo menggendong Lisa. Mereka masuk kedalam mobil, dengan kecepatan penuh mobil yang Jennie kendarai melaju cepat. Membelah jalanan yang basah, hujan masih setia mengguyur.

Didalam mobil, Jisoo dan Rosé terus berusaha membangunkan Lisa. "Lebih cepat unnie!"

Jennie kalang kabut, tentu saja. Disaat hujan seperti ini, jalanan tidak terlihat dengan jelas, ditambah jalanan yang licin. Mobil berwarna merah menyala itu, menabrak trotoar rumah sakit. Masa bodo dengan itu, sampai di depan rumah sakit, Jennie berteriak memanggil dokter.

Sekarang ketiganya berada didepan ruang icu, Rosé masih menangis dipelukan Jennie. Suara sepatu yang beradu dengan lantai rumah sakit terdengar jelas. Siwon dan Yoona menghampiri ketiganya anaknya.

"Bagaimana Lisa?" Tanya Yoona khawatir.

Jisoo menggeleng dipelukan Siwon.

Dokter keluar dari dalam icu menghampiri keluarga Lisa, "kanker itu sudah menyebar sampai ke otaknya, kemoterapi selama ini tidak membuahkan hasil. Maaf hyung, Lisa sudah tidak ada."

"ANDWE!" Berbeda dengan kedua kakaknya yang berlari masuk kedalam, Rosé justru pingsan. Beberapa perawat membawanya untuk ditangani.

Jennie manangis histeris dihadapan tubuh Lisa yang kaku, mengguncang tubuh kurus adik bungsunya. Sementara Jisoo terisak disamping Jennie, sambil menggenggam jemari Lisa yang dingin.

Siwon dan Yoona menatap Lisa dengan air mata yang sudah meruah, seandainya mereka bisa mengulang waktu. Maka mereka akan menggunakan untuk tertawa bahagia bersama keempat putrinya, terutama Lisa.

"Andwe Lisa-ya, unnie mohon kembalilah, kau sudah berjanji pada unnie, kembali Lisa-ya." Jennie meluruh, dengan sigap Jisoo menahan Jennie.

"Aku janji tidak akan pergi sebelum kalian memintanya,"

"Kita akan menua bersama unnie,"

"Saat aku dan Rosé unnie sudah lulus kuliah, mari kita habiskan waktu di Swiss."

"Kalian adalah cahaya untukku,"

"Naneun musouwo unnie, jebal jangan tinggalkan aku."

"Tubuh ku sangat sakit saat dokter memakaikan alat medis,"

Gomawo Lisa-ya sudah hadir kedunia ini, jangan pernah menyesal hadir diantara kami eoh, istirahatlah dengan tenang sayang. Unnie akan sangat merindukan mu, tunggu unnie disana sayang. ~ Kim Jisoo

Kenapa sesakit ini Lisa-ya? Ini sungguh menyesakkan, unnie belum menyuruh mu pergi, tapi kenapa kau pergi? Swiss terasa sangat hampa tanpa dirimu sayang, apa kau bahagia disana? Unnie merindukan mu Lisa-ya, bisakah kita mengulangnya lagi? Datanglah ke mimpi unnie eoh, unnie menunggu mu sayang. ~ Kim Jennie

Kau tidak melupakan unnie kan sayang? Ini sudah satu minggu kau pergi, tapi unnie sangat merindukan mu. Kau bahagia kan Lisa-ya? Bagaimana dengan mimpi kita Lisa? Apa kau melupakan itu? Wae Lisa-ya, ini sangat sakit. Jangan lupakan unnie eoh, tunggu unnie disana, berbahagialah uri olaf. ~ Rosé Kim

Saat melihat mu, eomma merasa menjadi ibu yang sangat buruk, mianhae jongmal mianhae Lisa-ya. Eomma menyesal, tak bisakah kita mengulangnya sayang? Apapun yang kau minta akan eomma berikan, kenapa kau pergi secepat ini Lisa-ya? Apa kau menghukum eomma? Ini adalah hukuman yang sangat menyakitkan sayang. Jika kau terlahir kembali, hadirlah dikeluarga ini, kita habiskan waktu dengan terus bersama uri Lisa. - Yoona Kim

Terima kasih sudah hadir Lisa-ya, appa mianhae, mian membuat mu merasakan semua ini kau berhak marah pada appa sayang, marahlah sepuas Lisa, tapi ingat, jangan lupakan appa eoh, mianhae jongmal mianhae sayang. ~ Kim Siwon

INI SELINGAN DOANG!!! Gak vote juga gpp.

HELP!!!
BUNTU BANGET😭

Ada banyak draft tapi masih setengah semua. Ottoke????

Btw ada yg suka chaelisa ga? Atau seulisa?

Oneshoot | JLWhere stories live. Discover now