Happy reading <3
Pregnant~
"Aku hamil Jen."
Itu adalah kalimat yang membuat Jennie tidak bisa tidur selama beberapa malam. Tidak, bayi itu bukan anaknya. Hanya saja Jennie merasa bertanggung jawab atas bayi yang sedang dikandung Lisa.
Mereka adalah teman yang sudah terjalin selama tujuh tahun, Jennie menyukai Lisa sejak tiga tahun petemanan mereka. Tapi dia lebih memilih untuk menyimpan perasaan itu sendirian agar persahabatan mereka tidak rusak.
Kekasih Lisa hilang kontak selama tiga minggu, lalu kemudian Lisa memberitahunya jika dia sedang mengandung. Sudah pasti lelaki brengsek itu lari dari tanggung jawabnya.
Lisa 23 tahun, Jennie rasa itu usia yang terlalu muda untuk memiliki anak. Belum lagi Lisa tidak punya pekerjaan tetap, dia hanya sesekali mendapat pesanan untuk membuat kue.
Jadi, Jennie membantunya. Dia membawa Lisa ke apartemen miliknya, agar dia bisa menjaga Lisa. Jennie sendiri bekerja sebagai karyawan tetap di perusahaan.
"Kau ingin menitip sesuatu?" Tanya Jennie.
"Tolong belikan apel hijau saja," Lisa memeluk Jennie sebelum wanita itu berangkat bekerja.
Pada dua minggu pertama Lisa tinggal dirumahnya, Jennie sedikit cemas saat Lisa melakukan kontak fisik. Itu membuat perasaanya tidak karuan, dan sekarang dia sudah terbiasa. Walaupun mereka sudah bersama selama bertahun-tahun, kontak fisik intens seperti ini baru pertama kali mereka lakukan.
Jennie mengecup pipi Lisa serta mengelus perut Lisa. "Oke, nanti ku belikan. Aku harus berangkat sekarang, sampai jumpa."
"Hati-hati."
Kegiatan Lisa sekarang hanya membantu Jennie membersihkan apartemen, itupun hanya sesekali. Jennie melarangnya mengejerkaan pekerjaan berat karena kandungan Lisa yang semakin membesar. Dia tidak ingin nantinya Lisa malah kelelahan.
Lisa tersenyum menyambut dua orang temannya yang datang berkunjung. Mereka adalah Rosé dan Jihyo.
"Apa Jennie bekerja?" Tanya Jihyo.
"Eum, dia belum lama berangkat." Lisa menaruh nampan berisi minuman dan camilan kering dihadapan temannya.
"Kau beruntung sekali berteman dengan Jennie, dia baik dan segalanya." Kata Rosé sambil mengambil gelas yang berisi jus.
Lisa tersenyum dan merasa hangat dalam dirinya. "Kau benar, entah bagaimana jika tidak ada Jennie dalam hidupku."
"Kau berbicara seolah kalian adalah pasangan." Jihyo tertawa pelan.
Rosé menatap lamat wajah Lisa. "Kalian sudah bersama selama bertahun-tahun, dan kau sudah beberapa bulan tinggal bersama Jennie. Tidakkah kalian saling menyukai, maksudku ayolah tidak ada yang benar-benar teman jika sudah tinggal satu atap."
Jihyo mengangguki ucapan Rosé, dia pun merasa jika Jennie menaruh perasaan pada Lisa. "Aku rasa Jennie menyukaimu Lis, entah sejak kapan. Tapi apa yang Jennie lakukan seolah kalian memiliki hubungan lebih dari teman."
Mendengar ucapan kedua temannya membuat Lisa diam. Dia ingat jika semunggu lalu mereka tidur bersama saling berpelukan, dan Lisa bisa merasakan jika Jennie mengecup pelipisnya.
Apa kedua temannya ini benar?
Lisa juga pernah membaca tulisan dibuku Jennie jika perempuan bermata kucing itu mencintai seseorang sejak lama. Apakah orang yang dimaksud itu dirinya?
"Aku yakin jika kau juga merasakan perasaan asing saat bersama Jennie." Kata Rosé.
"Ya, dan itu cinta Lis. Kamu harus menyadarinya mulai sekarang, dia bahkan menerima anakmu seperti anaknya sendiri." Lisa melirik ke Jihyo.