•psychopath•

1.7K 138 6
                                    

Happy reading <3

Psychopath~

Oh hai, aku Lisa atau Lalisa Manoban. The real Thailand girl, yah teman ku bilang di Korea ada pekerjaan bagus untukku. Jadi aku mengambilnya, terhitung sudah tiga tahun aku berada di Korea.

Aku bekerja disalah satu perusahaan sebagai manajer, upahnya besar. Aku bahkan sudah pindah ke flat yang lebih besar, siang ini kami sedang makan bersama, ya aku, Minnie dan Yeri. Mereka sedang membicarakan hal aneh yang sering terjadi belakangan ini. Yah semacam pembunuhan.

"Malam tadi bahkan mayat kembali ditemukan, dia perempuan. Kasihan sekali, polisi menemukannya diantara tumpukan sampah." Ujar Yeri, dia sangat antusias melakukan pembicaran seperti ini.

"Benarkah?"

"Oh ayolah Lisa, apa kamu masih tidak percaya? Ini sudah sebulan lebih terjadi," sahut Minnie.

"Sudah sebulan lebih, tapi kenapa polisi masih belum menangkapnya? Bukankah waktu itu ada yang melaporkan tempat tinggalnya?" Aku tanya mereka.

Sebelum menjawab Minnie berpikir sebentar. "Ya mungkin dia berpindah tempat." Jawabnya yang diangguki Yeri.

Aku mengangkat bahu, sedikit tidak percaya dengan kejadian belakangan ini. Jika dipikir lebih jauh, hal seperti ini terdengar sangat aneh.

Kami kembali berbincang tentang hal lain. Oh tentang bos baru kami, memang perusahaan tempat kerja kami sudah berpindah pemilik. Seorang perempuan yang tidak pernah kami lihat sebelumnya bahkan sampai saat ini.

Pulang kerja pukul 5 sore dan pergi kerumah Myoui Mina hingga makan malam dirumah gadis Jepang itu. Lalu lanjut dengan berbelanja kebutuhan dapur, aku mendesah kesal saat bus yang seharusnya sudah tiba tapi tak kunjung datang.

Seharusnya aku sudah di flat pukul 9 malam, sudah 30 menit menunggu akhirnya aku memilih pulang jalan kaki. Beruntung susana jalanan masih ramai bahkan pedagangpun masih banyak yang buka.

Aku berbelok ke gang yang memang akses menuju flatku. Aku mendengus saat melihat lampu jalan di gang yang mati, oke sepertinya aku harus sedikit berlari. Ah tidak bukan sedikit tapi lari aku semakin cepat saat mendengar bunyi barang jatuh.

Aku menarik napas menormalkan detak jantungku. Aku kembali berjalan, gang itu sudah terlewat. Saat hendak memasuki flat aku mendengar sesuatu, seperti orang meringis atau mungkin.. eum.. mendesah.

Aku sama seperti perempuan lain yang memiliki tingkat keingin tahuan yang tinggi. Jadi aku mendekati asal suara yang memang berada disamping gedung flat. Oke.. itu terlihat seperti dua orang yang sedang berciuman? Oh tidak! Bukan! Bukan berciuman tapi itu.. pembunuhan!

Ah Lisa bodoh! Seharusnya tidak usah dihampiri, aku melihat dengan jelas saat perempuan dengan pakaian hitam itu menusuk leher lelaki didepannya. Refleks aku menjatuhkan belanjaanku, dia melihatku Tuhan.

Aku tidak bisa berlari, kaki sialan ini malah terpaku saat kedua mata hazelku bertemu dengan matanya. Bagus! Sekarang dia menghampiriku karena korbannya sudah tewas. Baik-baik sekang aku percaya dengan semua berita sebulan belakangan ini.

"Kau melihatnya nona!" Katanya.

Aku menggeleng cepat. "Tidak tidak, ku mohon aku tidak akan melapor tapi biarkan aku pergi." Dia memegang lenganku dengan kencang.

"Kau akan."

"Demi Tuhan aku tidak akan melapor pada siapapun. Aku tidak punya salah padamu, tolong jangan bunuh aku." Uh air mataku sudah tumpah sejak dia menyentuh lenganku.

"Nona kau sangat cantik."

---

Lee Chaeyoung menatap kagum gedung 15 lantai yang berisi furniture mewah itu. Chaeyoung bernah datang kesini sekitar 1 tahun lalu, dan isi gedung itu tidak semewah sekarang. Karena memang ini gedung lama dengan fasilitas baru.

Oneshoot | JLWhere stories live. Discover now