Happy reading <3
Dating~
Jennie tidak habis pikir dengan kelakuan agensi mereka. Hatinya panas saat berita dating Lalisa Blackpink dan Sehun Exo tersebar. Seharusnya agensi membantah itu, sejak tadi Jennie terus menghubungi kekasihnya yang entah berada dimana.
Jisoo bilang jika Lisa pergi bersama Sehun untuk melihat kembang api di sungai Han. Tentu saja hal itu membuat Jennie semakin terbakar, sampai saat ini ponsel Lisa tidak bisa dihubungi.
Saat ini Jennie berada dirumahnya, semua member kembali ke rumah masing-masing untuk libur natal dan tahun baru.
"Lisa pasti baik-baik saja," eomma Kim datang dengan teh hangat. Dia duduk disamping Jennie.
"Eomma tidak mengerti." Jennie memejamkan matanya untuk meredam amarah yang sedari tadi ditahan.
"Jennie-ya-
"Aku pulang."
"Bagus. Dari mana saja kau? Senang bisa bertemu dengan kekasih mu?" Jennie bedecak melihat Lisa memasuki rumah dengan jaket yang penuh salju.
"Aku-
"Pergi ke kamar!"
Lisa menghela napasnya takut, sebelumnya dia melirik eomma Kim untuk meminta bantuan. Tapi justru wanita paruh baya itu mengglengkan kepalanya pelan, tanda tidak bisa membantunya.
Dengan perasaan takut dan lemas. Lisa berjalan menuju kamar mereka dilantai dua, dia harus siap dengan segala omelan Jennie nantinya. Atau mungkin sebuah hukuman.
"Jangan terlalu keras Jen." Jennie tidak mendengarkan pesan ibunya itu, dia bergegas menyusul Lisa.
Wanita Kim itu menguci pintu kamar, kemudian berdiri didepan jendela besar yang gordennya masih terbuka lebar. Dia menunggu Lisa yang sedang mengganti pakaiannya.
"Maaf.."
Jennie membuang napasnya pelan. Dia tau ini bukan salah Lisa, perempuan Thailand itu hanya mengikuti perintah agensi. Kendati begitu, rasa kesalnya masih ada.
"Kemana ponsel mu? Kenapa tidak bisa dihubingi?" Tanya Jennie, dia masih menatap hamparan kota yang terlihat oleh mata kucingnya.
"Ponselku mati, aku datang ke agensi bersama Jisoo unnie. Kami hanya akan menemui Teddy oppa, kemudian bertemu dengan sajangnim. Dia meminta ku untuk pergi dengan Sehun sunbae. Mianhae.." Lisa meremat jemarinya, air matanya sudah luruh.
Jennie yang mendengar itu semakin marah. Namun juga luluh oleh penjelasan kekasihnya, dia menghampiri Lisa yang duduk ditepi ranjang. Memeluk tubuhnya dari samping.
"Tidak apa-apa sayang, lain kali tolong beri kabar padaku." Jennie mengecup bibir Lisa.
"Kamu tidak marah?"
"Tidak, ayo tidur ini sudah sangat larut. Bayiku harus istirahat," gadis Kim itu membawa Lisa untuk berbaring.
"Maaf.." kata Lisa.
"Berhenti sayang, kamu tidak salah. Love you Lili,"
"Nado,"
×××
Siang ini Jennie dan Lisa berada direstoran Jepang untuk makan siang. Hanya ada mereka berdua, beruntung siang ini cukup sepi. Pagi tadi Jennie mendatangi agensi, dia berbicara dengan atasan mereka agar kekasihnya dibebaskan dari berita palsu itu.
Palsu karena memang yang asli hanya Jennie dan Lisa. Tetapi agensi mengabaikan Jennie, hal itu karena pemasukan yang luar biasa untuk agensi. Ya sepertinya Jennie harus membuat masalah agar berita itu mereda.
