𝓐𝓫𝓸𝓾𝓽 𝓘𝓶𝓪𝓶 II DUA

2.1K 103 5
                                    



•About Imam•

Meskipun jodoh sudah ditetapkan di Lauhul Mahfudz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meskipun jodoh sudah ditetapkan di Lauhul Mahfudz. Jika yang tertulis adalah namamu saya akan memperjuangkannya, tetapi jika bukan... saya akan mengikhlaskannya.

_Imam As-syauqi_

----

"Ai," panggilan setengah berbisik berasal dari bangku belakang milik Aileen. Siapa lagi jika bukan Annandhi yang memanggil.

"Lo berisik banget, Ann." dengus Gangga yang duduk bersebelahan dengan Aileen.

Gangga merasa gara-gara kebisingan yang dibuat oleh Annandhi ia jadi kesulitan untuk memahami materi yang disampaikan oleh Pak Imam.

"Biarin, wlek." balas Annandhi sembari sedikit menjulurkan lidahnya; tidak peduli.

"Ada apa Ann?" Aileen membalas dengan kepala terfokus pada materi yang ditampilkan pada proyektor yang ada di depan papan tulis.

"Lo nyadar nggak kalo Pak Imam dari awal masuk sampe sekarang ngeliatin lo mulu. Gue awalnya ngira dia cuma natap sekilas, tapi gue baru sadar kalau Pak Imam natap lo kayak ada sesuatu yang tersembunyi gitu." panjang lebar Annandhi menjelaskan.

"Eh! Masa? Kok gue nggak nyadar ya?" balas Gangga ikut-ikutan menambahkan.

Aileen menggeleng kecil. "Gue nggak tau," balas Aileen cepat.

Ternyata bener dugaan gue! Gue kira Pak Imam cuma natap sekilas.

Pria yang sedari tadi dibicarakan berjalan menghampiri meja mereka.

"Bagaimana diskusi hari ini?" Kehadiran Imam berhasil menghentikan ocehan Gangga dan Annandhi yang semakin menjalar kemana-mana.

Imam duduk di depan bangku kosong yang langsung berhadapan dengan Aileen. Cukup dengan menatap wajah penuh kebingungan itu Imam sudah merasakan sesuatu di dalam jantungnya.

"Aileen, saya ingin kamu nanti jam 5 sore datang ke ruangan saya." ucap Imam tidak ada kata bantahan atas ucapannya.

Seketika mata Aileen membulat sempurna, Ia mengangguk mengiyakan meskipun ragu.

Imam kembali berdiri di depan seisi kelas, wajahnya yang tadi sempat tersenyum tipis pada Aileen kembali terlihat datar.

Aileen menghela napas berat, ia sangat khawatir dengan Fauzan yang akan marah jika ia mengingkari janji. Tapi bagaimana lagi, inilah resiko yang akan terjadi selanjutnya.

"Jantung gue hampir copot, njir!" Gangga berkelakar untuk mencairkan suasana.

"Lebay banget Lo," balas Annandhi sinis.

𝐀𝐁𝐎𝐔𝐓 𝐈𝐌𝐀𝐌 (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang