𝓐𝓫𝓸𝓾𝓽 𝓘𝓶𝓪𝓶 II DUA PULUH EMPAT

850 42 4
                                    



•About Imam•

Ya Rabb, izinkanlah saya dan dia mengejar ridhoMu dan tempatkanlah kami berdua di surgaMu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya Rabb, izinkanlah saya dan dia mengejar ridhoMu dan tempatkanlah kami berdua di surgaMu.

-Imam As-Syauqi-

•••

Selesai melaksanakan shalat, zikir dan diakhiri dengan doa, Mata Aileen tak lepas dari sosok lelaki di sebelahnya- yang posisinya sedikit lebih maju di depan, Ia masih tidak percaya dengan apa yang ada di depan matanya. Shalat yang diimami oleh seorang lelaki yang sudah sangat pantas di sebut sebagai suaminya.

Lelaki itu menoleh kebelakang, melihat pada dirinya. Lalu menyodorkan tangannya pada Aileen, Aileen mengerti apa maksudnya, ia mengambil tangan itu dan mengecupnya.

Setelah selesai menyalami tangan Imam, Aileen cepat-cepat melepaskan genggaman tangan miliknya pada Imam. Senyuman tipis milik Imam terlihat karena melihat ekspresi muka Aileen yang terlihat jelas di matanya. "Ai, boleh saya mencium mu?" tanya Iman meminta izin.

Aileen menundukkan kepalanya. "Jangan bertanya seperti itu, Pak."

"Kenapa, hm?" Imam membalikkan tubuh sepenuhnya, menatap Aileen dengan sorot mata yang menjelaskan bahwa sekarang ia menguji seberapa besar rasa gugup Aileen saat ini.

"Malu." balas Aileen jujur, meskipun balasannya singkat tidak dapat dipungkiri bahwa pipi milik Aileen bersemu.

"Jadi apakah boleh?" Imam lebih mendekatkan posisi tubuhnya, jari-jari miliknya tergerak mengusap pipi milik Aileen.

Aileen semakin bersemu, sejenak kedua mata mereka berdua bertemu.

"Humaira" Panggil Imam dengan lembut.

"Hah?"

Aileen mendadak bingung ketika Imam memanggilnya dengan nama yang lain. Apa maksudnya? Apakah ada yang ia rahasiakan dari dirinya.

Imam yang menyadari perubahan ekspresi muka Aileen tersenyum tipis. "Humaira merupakan sebuah nama yang diberikan oleh Nabi Muhammad kepada istrinya Aisyah karena pipinya yang merah kemerahan." penjelasan Imam, agar Aileen tidak menyalahi arti dari perkataannya.

Aileen menutup wajahnya dengan mukena yang ia kenakan, semakin merasa pipinya sudah seperti sebuah tomat.

"Aileen."

Aileen mengintip sedikit dari balik mukena ketika Imam memanggil namanya. Imam menyingkap mukena yang menutupi wajah Aileen. "Kamu ingin membuat saya terkena penyakit mematikan, hm?"

𝐀𝐁𝐎𝐔𝐓 𝐈𝐌𝐀𝐌 (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang