•
•
••About Imam•
Defenisi saya mencintaimu adalah, Ana Uhibbuka fillah, karena saya mencintaimu terlebih dahulu melalui do'a-do'a kepada Allah.
-Imam As-Syauqi-
•••
Imam menuangkan beberapa tetes betadine pada sebuah kapas lalu mengoleskan pada luka yang ada di lutut Aileen secara hati-hati.
"Ssshh!"Aileen meringis.
Imam yang mendengar sebuah ringisan kecil yang lolos dari bibir Aileen membuat ia merasa kasihan. Ia menghentikan pergerakannya sesaat.
Imam mengangkat kepalanya, menatap Aileen dengan raut muka sendu. Seakan ia merasakan apa yang dirasakan oleh Aileen sekarang.
"Maafkan saya, Aileen." Setelah mengatakan kalimat maaf Imam meniup luka di kaki Aileen yang sudah basah oleh betadine.
Aileen menggeleng kecil. "Bukan salah, Bapak, ini semua karena kecerobohan saya sendiri."
"Setelah ini, saya akan lebih menjagamu. Saya tidak ingin melihatmu terluka lagi."
Aileen mengerjapkan mata mendengar perkataan Imam. Mungkin bagi Imam kata-katanya terkesan biasa, tapi tidak bagi Aileen. Aileen benar-benar dibuat gugup oleh Imam.
Bahkan ia sekarang membeku seperti es. Sejak awal Imam mengutarakan perasaannya pada saat itu dan sampai sekarang, entah kenapa Aileen merasa dosennya itu lebih banyak menggombalinya dengan kata-kata yang mampu membuat jantung Aileen berdegup kencang.
"Aileen," kembali Imam memanggil Aileen dengan lembut.
Aileen dengan raut wajah kaku mengangguk mengiyakan. "I-iya?"
Imam tersenyum kecil, menatap tulus manik mata Aileen dengan dalam. "Andai rasa sakit itu bisa dipindahkan, saya dengan ikhlas menerima rasa sakit yang sekarang kamu rasakan." Kata itu terucap dari mulut Imam saat mengobati kaki Aileen.
Aileen tidak menjawab sesaat ia berpaling dari Imam, ia tidak ingin Imam melihat wajahnya yang sudah memerah seperti kepiting rebus, pipinya sudah terasa panas.
Imam terkekeh melihat bagaimana reaksi Aileen sekarang. Benar-benar menggemaskan dimata saya.
Imam kembali fokus, Setelah betadine sedikit kering Imam menempelkan plester dengan penuh hati-hati, sesekali meniup pelan luka yang perlahan tertutup plester itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐁𝐎𝐔𝐓 𝐈𝐌𝐀𝐌 (ON GOING)
Teen Fiction[JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YA! DAN IKUTI ALURNYA SELAGI ON GOING] ‼️ CERITA INI DIIKUTKAN DALAM CHALANGE MENULIS SELAMA BULAN SUCI RAMADHAN ‼️ [𝐒𝐄𝐑𝐈 𝐏𝐄𝐑𝐓𝐀𝐌𝐀 𝐑𝐎𝐌𝐀𝐌𝐂𝐄 𝐈𝐒𝐋𝐀𝐌𝐈] Genre : Spiritual-romance Ditulis pada : 4 Juni 2...