𝓐𝓫𝓸𝓾𝓽 𝓘𝓶𝓪𝓶 II TUJUH BELAS

927 46 2
                                    



•About Imam•

Tidak perlu menerka apa yang terjadi selanjutnya, karena Allah lebih baik mengatur rencana terbaik untuk setiap umatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak perlu menerka apa yang terjadi selanjutnya, karena Allah lebih baik mengatur rencana terbaik untuk setiap umatnya.

_About Imam_

__________


"Aileen, ke kantin yuk! Gue laper." rengekan Gangga berpura-pura lemah dan tidak berdaya.

Aileen mendongak, menatap sahabatnya yang berekspresi penuh dengan mata sendu.

"L E B A Y, Lebay." cengiran Ananndhi mengeja huruf.

Aileen yang mendengar ucapan Annandhi tertawa kecil, tidak dengan Gangga, ia lebih memilih untuk mengabaikan seruan Annandhi.

"Ga, Gue juga laper. tapi gue nggak lebay kayak lo." ejek Annandhi berdiri dari duduknya sembari menyampirkan tas miliknya pada bahu kanan.

"Bener, kan, Ai?" tanya Gangga menyenggol lengan Aileen, meminta persetujuan.

Aileen tidak menjawab tetapi mengangguk sedikit.

"Ayo ke kantin, gue yang traktir." final Gangga.

"Habis dapat jackpot apa loh? Patut dicurigai." tatapan mata Annandhi mengintimidasi Gangga.

Gangga menggaruk tengkuknya. "Hum, itu— Aileen kan lagi hari istimewanya, jadi sebagai sahabat yang baik. Gue mau berbagi." memperlihatkan deretan gigi miliknya.

Annandhi mengusap dagunya. "Kurang meyakinkan... Tapi karena ini gratis ya udah gas poll." serunya.

Gangga tertawa kecil. "Gue nggak nawarin lo padahal, Ann. Tapi karena gue baik hati dan tidak sombong ya udah deh gue bayarin."

"Tidak sombong bapakmu." gerutu Annandhi.

Aileen dan Gangga tertawa mendengar gerutuan Annandhi, menurut mereka Annandhi sangat lucu jika manyun begitu.

"Yuk ke kantin fakultas ekonomi islam." ajak Gangga penuh dengan semangat.

"Gue suka mie ayam disana. Nanti keburu habis." tambahnya lagi.

"Bilang aja lo mau ketemu Laut." tandas Annandhi.

Gangga menyengir, tidak membantah ucapan Annandhi.

Mereka bertiga keluar dari ruangan kelas, menuju kantin yang berada cukup jauh dari fakultas perbankan syariah.

"Ai, gue pengen nanya sesuatu boleh?"

"Nanya apa, Ga?"

Gangga terlihat berpikir sesaat. "Lo itu suka lelaki yang kayak gimana?"

"Maksud Lo, Ga?" Bukan Aileen yang bertanya balik, melainkan Annandhi yang juga melangkah bersama mereka.

"Gue itu nanya ke Aileen Ghazalea bukan nanya ke lo Annandhi Nadhifah. Emangnya lo yang namanya Aileen." tukas Gangga.

𝐀𝐁𝐎𝐔𝐓 𝐈𝐌𝐀𝐌 (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang