𝓐𝓫𝓸𝓾𝓽 𝓘𝓶𝓪𝓶 II DUA PULUH LIMA

680 43 4
                                    



•About Imam•

Biarkan langkahku dan langkahmu bertemu di satu tempat, Yaitu Jannah-Nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biarkan langkahku dan langkahmu bertemu di satu tempat, Yaitu Jannah-Nya. biarkan do'aku dan do'amu bertemu di satu aamiin yang sama. Karena kelak aku ingin melihatmu bersamaku di surga-Nya. InsyaAllah.

-Imam As-Syauqi-

•••

"Ingat, Ai, Kita sudah menikah, jadi halal jika kita berdekatan seperti ini, bahkan mungkin lebih dari ini akan mendapatkan ganjaran pahala dari Allah."

Setelah mengatakan hal itu, Imam melangkah beberapa langkah menuju ranjang yang sama, tempat Aileen tidur—posisinya berada di sebelah Aileen. Aileen mulai merasa curiga dengan gerak-gerik Imam.

"Tu-tunggu, Pak!" sergah Aileen gelagapan.

Benar saja, apa yang Aileen praduga benar-benar terjadi, Imam ikut merebahkan posisinya di ranjang yang sama dengannya.

Imam yang akan ikut bergabung dalam selimut yang menutupi sebagian tubuh Aileen, jadi menghentikan kegiatannya—untuk menutupi tubuhnya juga dengan selimut yang sama.

"Ma-maaf, Pak, saya rasa saya belum bisa tidur bersama bapak di atas ranjang ini." Aileen segera keluar dari selimut yang menutupi tubuhnya.

Imam mengangguk paham. "Baiklah, saya akan menunggu kamu siap."

"Maaf, Pak." sesal Aileen. Ia masih merasa belum bisa tidur bersama Imam, walaupun sekarang status laki-laki itu adalah suaminya.

Imam tersenyum tipis. "Saya mengerti, Ai. Tetapi tidak apa-apa, saya akan menunggu."

"Pak..."

Aileen menahan pergelangan tangan Imam, Imam yang mendapatkan sentuhan dari Aileen menoleh kebelakang.

"Jika bapak ragu dengan apa yang saya katakan di perjalanan tadi, saya berani bersaksi kepada Allah."

Imam tidak bereaksi apapun, membuat Aileen bingung. Hanya sudut bibirnya yang terangkat sedikit.

"Wallahi, saya sudah benar-benar mencintai, Bapak. Bahkan cinta itu sudah dimulai dari awal kita bertemu dan cinta itu semakin besar setelah bapak menjanjikan kata akad untuk saya. Tapi saya mohon biarkan saya terbiasa terlebih dahulu. Dan bisa menerima keadaan ini."

Mendengar perkataan Aileen membuat Imam menganggukkan kepalanya, mengerti apa yang dimaksud oleh Aileen.

"Kali ini saya izinkan kamu tidur sendiri. Tetapi saya harap kamu segera terbiasa dengan keadaan ini."

Aileen mengangguk.

"Kamu tahu bahwa sepasang suami istri yang tidur berpisah tempat, hukumnya dilarang dalam agama islam dan termasuk salah satu dosa besar." Imam menjelaskan bukan untuk modus mendekati, hanya saja ia ingin Aileen mengerti apa maksudnya.

𝐀𝐁𝐎𝐔𝐓 𝐈𝐌𝐀𝐌 (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang