Bagian 25

964 145 2
                                    

"GAWAT WOY!"
Teriak Bian yang baru datang udah teriak-teiak rusuh, saking rusuhnya dia sampai kesandung kakinya sendiri.

"Gawat kenapa Bi? Ambeyen lu kumat lagi?"
Tanya Ziras yang lagi asik makan roti hasil malak adik kelas tadi.

"Itu juga termasuk, tapi ini lebih gawat dari ambeyen gue yang kumat."
Kata Bian rusuh. Berita yang dia bawain kali ini lebih penting dari ambeyennya.

"Apaan Bi?"
Tanya Sandi yang juga lagi menikmati roti hasil palakannya Ziras. Ternyata pagi-pagi makan roti hasil palakan enak juga. Kayanya dia harus nyuruh Ziras buat sering-sering malakin adek kelas yang bawa roti, kalo gak ada roti, gorenganpun ok lah, yang penting bisa di makan.

"Ultraman sama Akatsuki mau perang."
Jawab Bian dengan mimik muka yang mengkhawatirkan.

"Wah gawat tuh, kita harus ngungsi, nanti kita bisa ketiban sama Ultraman."
Kata Vino rusuh.

"Powerangers ikutan gak Bi?"
Tanya Ziras.

"Powerangers gak ikutan Ras, mereka lagi sama Avatar menegakan kedamaian dunia dari serangan negara api."
Jawab Bian. Sandi yang sedari tadi merhatiin temen-temennya itu cuma bisa geleng-geleng kepala. Bisa-bisanya dia dulu mau aja temenan sama sekumpulan manusia kekurangan otak kaya mereka.

"Yah gak seru."
Kata Ziras kecewa.

"Eh bego! Lagian kalo ada powerangers lo mau ngapain?"
Tanya Sandi ke Ziras.

"Nonton lah San, pasti seru."
Cengir Ziras.

"Lo pada dari pada ngurusin Ultraman sama Akatsuki, mending urusin tuh anak TD entar."
Kata Aka yang sedari tadi anteng sama HP nya.

"Anak TD mah gampang Ka, gak usah di pikirin mereka mah."
Jawab Ziras. Hari ini mereka mau tarung lagi sama anak TD. Kadang Ziras heran sama mereka, udah tau setiap tarung kalah terus, tapi tetep aja ngajakin mereka duel. Apa mereka gak kapok gitu di gebugin mulu? Ziras aja bosen ngegebugin mereka.

"Mereka mau bawa masa banyak katanya."
Kata Aka, dari info yang dia dapet, anak TD mau bawa masa banyak buat gebugin mereka.

"Kita harus nyari personil baru nih Ras, kita ngelawan 20 orang aja udah bonyok sana sini, apa lagi kalo banyakan."
Kata Vino. Mereka yang di keroyok 20 orang aja udah bonyok, walaupun ujungnya tetep menang juga. Tapi Vino ogah kalo mukanya makin bonyok entar. Vino kan harus menjaga ketampanannya buat Neng Euis gebetan dia, yang masih dalam proses yang tanpa proses, soalnya Vino malu buat nyapa duluan.

"Kalo di Batam gue kerahin pasukan pereman gue."
Kata Sandi yang langsung jadi pusat perhatian temen-temennya.

"Lo punya pasukan pereman San? Lo ketua grup Jakuja?"
Tanya Bian antusias.

"Yakuza bego!"
Koreksi Aka.

"Beda dikit Ka."
Jawab Bian.

"Lo punya pasukan pereman San?"
Tanya Balik Ziras.

"Bukan pasukan juga sih. Lebih tepatnya gue punya banyak temen pereman di sana. Dari mulai pereman pasar sampe terminal."
Jangan lupa kalo Sandi di Batam sana temenan sama banyak pereman. Dan kalo temen-temennya itu ada di sini, pasti Sandi bawa buat tarung sama TD nanti, lumayan buat bantu-bantu.

"Pantesan lo bar-bar San."
Ucap Aka.

Ziras yang baru tau kalo Sandi punya banyak temen pereman cuma bisa spicles, ternyata pacarnya itu sesuatu banget. Dan itu justru bikin Ziras makin tertarik sama Sandi.

"Terus lo di sini udah dapet temen pereman San?"
Tanya Vino, siapa tau kan Sandi udah dapet temen pereman di sini.

"Belom, gue malah dapet temen bloon kaya lo pada."
Jawab Sandi.

"Sorry ya San, gue mah pinter, yang bloon cuma si Bian doang."
Kata Vino yang gak terima di bilang bloon sama Sandi.

"Lah kok gue?"
Protes Bian

"Bi, 6X5 berapa?"
Tanya Ziras.

"65."
Jawab Bian yang bikin mereka tertawa. Memang benar ternyata diantara mereka cuma Bian doang yang bloon.

"Pinter lo Bi."
Ucap Aka mengacungi jempol.

"Jelas lah, Bian si ganteng gitu loh."
Ucap Bian pede.

"Gak ada yang bilang lo ganteng nyet!"
Ucap Sandi.

"Sudah-sudah berhenti berkelamin. Ras, cari personil baru."
Suruh Vino.

"WOY TEMEN SEKELAS SEBANGSA DAN SETANAH AIR! SIAPA YANG MAU IKUT GUE TARUNG SAMA ANAK TD ENTAR BALIK SEKOLAH?"
Teriak Ziras membahan.

"Balap karung di mana Ras?"
Tanya temen sekelasnya, yang begonya sebelas dua belas sama Bian.

"Tarung anjing! Bukannya balap karung!"
Kata temen-temen sekelasnya yang lain.

"Oh ya maaf, telinga gue kemasukan sukro."

"Si anjir!"

"Mau pada ikut gak lo pada?"
Tanya Vino.

"Dapet besek gak?"
Tanya temen sekelasnya yang lain.

"Tenang, entar dapet nasi bungkus dari si Aka."
Jawab Ziras.

"Juga dapet uang transport ceban dari si Aka."
Lanjut Bian.

"15 rebu lah, rumah gue jauh."
Tawar temen sekelasnya.

"Ka, 15 rebu?"
Tanya Bian.

"20 rebu masing-masing gue kasih."
Jawab Aka santai.

"Anak sultan emang top markotop."
Ucap Bian mengacungkan kedua jempolnya.

"KONSUMSI SAMA TRANSPORT UDAH AMAN, JADI SIAPA YANG MAU BERPARTISIPASI?"
Teriak Ziras lagi.

"Gue lah Ras, bete gue nganggur mulu."

"Gue juga, kebetulan gue lagi kepengen nabokin orang."

"Ras ada tim hore gak? Gue pengen gabung tapi gue kagak bisa berantem."
Tanya temen sekelasnya.

"Adanya tim doa, minimal bisa alfatihah."
Jawab Ziras.

"Ok gue ikut."

"Ras anak TD ada bulenya kagak? Kalo ada gue bisa jadi penerjemahnya. Kebetulan gue bisa bahasa paus."
Tanya yang lainnya.

"Lo bisa bahasa monyet gak?"
Tanya Ziras.

"Bisa Ras."

"Lo gue terima."
Ucap Ziras.

"Tengkiyu suhu."

"ADA YANG MAU DI TANYAIN LAGI?"
Tanya Ziras.

"Ras!"

"Apa?"

"Kagak manggil doang."

"Si tolol!"

"Oh em jeh si Ziras ngomong jorok."

"Maafin dede gusti, dede khilaf."

"Nazis lo Ras!"

Sandi yang sedari tadi diem, cuma bisa geleng-geleng kepala liat kelakuan temen-temennya. Ziras dan gengnya juga anak-anak kelas ini udah sangat klop, karena sama-sama kurang waras.

Baru kali ini dia ngeliat pereklutan anggota buat adu jotos malah kaya gini. Sandi gak kebayang pas nanti mereka berantem, Udah pasti rusuh banget. Haruskah sandi pindah haluan ikut sama tim doa aja? Tapi Sandi gak afal alfatiha. Ikut sama tim penerjemah, Sandi gak bisa bahasa monyet. Sandi bisanya bahasa Sapi doang, itu juga belom lancar.

.
.
.
.

TBC

Wih canggih lo San lo bisa bahasa sapi.

KUY DI VOTE!

SandiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang