TWO: "PICTURE TO BURN"

43.8K 1.3K 37
                                    

TWO—PICTURE TO BURN

“—On all my wasted time

As far as I’m concerned you’re

Just another picture to burn—”

LANI menatap lelaki yang ada di hadapannya itu. Saatnya meluruskan semuanya. Lani merasa sudah siap dan sanggup. Sepertinya ini saat yang tepat. Ia tidak boleh menunda-nunda lagi. Sudah cukup gantung hubungan mereka belakangan ini. Baru kali ini pun mereka berdua keluar dari sarangnya. Setelah kata putus yang Lani lontarkan tanpa persetujuan Nathan. Tadi, Nathan secara tiba-tiba mengajak Lani jalan-jalan, Lani menyetujuinya. Kali ini, ia tak mau lagi masuk ke dalam perangkap Nathan. Ia sudah siap dan sudah mengumpulkan cukup banyak bukti untuk membungkam seribu satu rayuan gombal Nathan.

“Nat, selamat ya,” kata Lani.

“Untuk apa?” Nathan mengernyit.

“Udah punya pacar baru, kan? Kapan-kapan kenalin, ya.”

“Kamu tahu dari mana aku punya pacar baru?”

“Dari facebook,” alibinya, padahal Manda yang melaporkan padanya. Boro-boro lihat relationship barunya Nathan. Lani terakhir buka facebook empat bulan lalu.

“Oh, iya,”

“Selamat deh pokoknya. It’s okay, sekarang kan sudah semua, aku sudah ikutin mau kamu buat jalan malam ini. Kamu udah punya pacar baru, sekarang saatnya kita buat lurusin semua masalah kita.”

“Iya, Lan, aku juga mau seperti itu,” ada jeda sebelum Nathan melanjutkan, “Aku mau tanya sama kamu kenapa kamu mutusin aku waktu itu?” tanya Nathan.

“Aku juga mau tanya, berapa kali kamu selingkuh selain dengan Martha dulu?” Lani malah balik bertanya.

“Tunggu, aku yang tanya kamu duluan. Kamu jawab dulu pertanyaanku,” Nathan tidak terima.

“Kalau kamu jawab pertanyaanku sama dengan aku menjawab pertanyaanmu, jujur saja, aku udah tahu semuanya kok Nat. Jadi nggak usah ditutup-tutupin,” kata Lani.

Nathan menghela napasnya, “Oke, oke, aku jujur,” ia beringsut agak menjauh dari Lani, “Lima kali,” jawabnya.

Lani kaget dengan pernyataan Nathan tersebut. Lani menebak dua atau tiga kali, ternyata tebakannya meleset. Lebih banyak. Ada sesuatu seperti memetik hatinya.

“Wow, keren!” Lani sarkatis, “Akhirnya ngaku juga, hahaha,” ia tertawa garing.

Nathan menyunggingkan senyum setengah, “Aku lelaki goblok kalau mengakuinya saat pacaran denganmu.”

REDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang