DRABBLE-"ONE WAY TICKET"

16.9K 571 69
                                    

“—See how far I can go

Cause I'm gonna go out dancing in the pouring rain
And talk to someone I don't know
I will face the world around me
Knowing that I'm strong enough to let you go
And I will fall in love again
Because I can—”

Palermo, Buenos Aires, Argentina.

TAWA bahagia seakan menutupi rinai hujan yang mulai membasahi jalanan. Kala dua insan menyeberangi jalan-jalan sambil bertautan tangan. Keduanya seakan tak rela untuk melepaskan diri satu dengan yang lainnya. Merasa hujan semakin deras, Sang Zorro putih berinisiatif melepaskan jubahnya hendak melindungi Sang Gadis dengan mawar merahnya. Gadisnya itu tersenyum sambil menatap mata sayu Sang Zorro putih, ia kemudian menggeleng dan menepis jubah itu.

I’m gonna go out dancing in the pouring rain,” katanya sambil berlari meninggalkan lelaki itu.

Raga tertawa kecil sambil berlari mengerjarnya.

And I don’t wanna you to do that alone,” Raga itu menyejajarkan langkahnya dengan Lani.

But I’m strong enough to let you go with Tiara. And I will fall in love again… Because I can…

“Jangan merusak suasana, Sayang,” Raga segera memotong perkataan Lani dan menghentikan langkahnya.

Lani menggeleng sambil menatap Raga. Ia tersenyum jahil, “Itu lagu, Sayang,” kata Lani.

“Lagu kok ada Tiara,” protes Raga.

“Improvisasi,” Lani memamerkan giginya, “But I’m strong enough to let you go with Tiara. And I will fall in love again, because I can… Can falling in love with the same person every minute. That’s you, Raga. And the first sentences that I said, I’d lie. That’s a part of improvisation,” Dengan cepat ia mengecup bibir Raga dan berlari meninggalkan Raga karena pipinya yang mulai merona.

“Belajar gombal ni ye,” Goda Raga yang menyusul Lani di bawah lengkung mawar.

“Mawar-mawarnya keren, ya,” Lani berusaha mengalihkan pembicaraan agar dirinya tak nampak salah tingkah di depan lelaki yang beberapa menit lalu baru melamarnya.

“Pilih satu di antara dua mawar yang keren ini,” Raga segera mengeluarkan dua mawar yang tersisa dari dalam jasnya.

“Aku heran ya, Ga. Kamu ini sebenarnya mau romantis-romantisan atau kamu jangan-jangan penjual mawar. Bawa berapa banyak mawar sih kemari?” Tanya Lani.

“Udah deh, bawelnya keluar lagi, kan? Aku cium sampe nggak bisa nafas lagi biar tahu rasa,” Ancam Raga.

“Bisanya ngancam! Huh!” Lani menggembungkan pipinya yang langsung disambar oleh kecupan Raga di pipi. Dan berhasil mengempiskan pipinya kembali.

Lani menatap dua buah mawar yang masih ada di tangan Raga itu. Satu mawar putih dan satunya lagi mawar merah muda. Tangannya perlahan mulai mendekati mawar yang berwarna merah muda. Namun, ia malah dengan cepat menarik mawar putih.

Pink is sweet but white is pureLove isn’t only sweet but bittersweet. And all I want is pure love like white with a passion like red,” kata Lani.

AgreeSo… let’s see,” Raga segera menarik secarik kertas yang ada di lipat di dalam mahkota mawar yang dipilih Lani, “Read!”

Right side,” baca Lani sambil menaikkan setengah alisnya. Lalu menatap ke samping kanan dari tempatnya berdiri. Ada sebuah balon yang diikat di sisi lengkung mawar. Balon berwarna putih, dan sepertinya berisi sesuatu di dalamnya. “Hupfh! Penuh teka-teki lagi, kan,” Lani mengeluh sambil menatap balon itu sambil berjalan mendekatinya.

REDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang