NINE―YOU BELONG WITH ME
"―If you could see that I'm the one who understand you?―"
BANDARA tampak ramai. Banyak yang hilir mudik kesana-kemari. Lani baru tiba dengan Juke-nya dan segera memarkirnya di lapangan parkir. Ia segera turun dari Juke-nya. Berjalan ke dalam bandara. Lani melihat schedule ternyata pesawat yang ditumpangi Manda sudah tiba sepuluh menit lalu. Tapi kenapa Manda belum mengabarinya ya? Mungkin saja Manda sibuk dengan barang-barang bawaannya. Lani segera mengambil ponselnya dan memencet nomor menghubungi Manda.
"Hallo," suara Manda dari seberang.
"Hallo, Man, udah nyampe kan? Aku baru nyampe bandara nih, kamu dimana?"
"Aku lagi ngambil barang. Barusan selesai bentar lagi keluar."
"Oke aku tunggu di luar ya."
"Sip."
Sambungan terputus. Lani memperhatikan orang yang masuk keluar dari dalam bandara. Mata Lani tiba-tiba menyipit memperhatikan dua manusia yang sedang berjalan di depannya. Lelaki dan gadis itu berwajah oriental. Sang lelaki sepertinya sangat dikenali Lani. Nathan. Lelaki itu tampak membawakan gadis itu koper. Mereka berjalan ke arah keberangkatan domestik. Sepertinya salah satu di antara mereka akan berangkat. Lani masih memperhatikan mereka sebelum suara Manda mengagetkannya.
"Laniiiiiiiiiiiiii," teriak Manda antusias.
"Mandaaaaa," Lani juga sama antusiasnya dengan Manda.
Keduanya berpelukan. Sudah beberapa waktu ini kedua sahabat itu terpisah. Menyebabkan mereka saling merindukan satu dengan yang lain.
"Kangen banget tahu, Lan," kata Manda.
"Aku juga kangen kamu banget, Man," kata Lani.
"Nggak usah lama-lama di sini, kita ke mobil kamu trus kamu antar aku pulang nanti kita cerita-cerita di sana," kata Manda.
Mereka pun berjalan menuju lapangan parkir tempat Juke Lani di parkir. Dengan cepat mereka masuk ke dalamnya. Tempat tujuan mereka adalah rumah Manda. Dengan lihai Lani mengemudikan Juke-nya mencari jalan alternatif menuju rumah Manda, agar tidak terjebak macet. Tak beberapa lama kemudian, mereka tiba di rumah Manda. Mamanya Manda sudah siap menyambut mereka berdua di depan pintu. Lani dan Manda turun dari Juke, mereka bersalaman dengan mamanya Manda. Sandra adalah mamanya Manda, wanita di pertengahan usia 50 itu tampak awet muda. Sandra mencium anaknya yang baru tiba itu, kemudian menyuruh Manda dan Lani masuk. Manda segera menyeret kopernya menuju kamarnya. Lani ikut mengekor.
"Oh, my lovely room," kata Manda sambil menghempaskan tubuhnya di ranjangnya. Sedangkan Lani duduk di sisi ranjangnya.
"Gimana, Man, perjalanannya?" tanya Lani.
"Seru banget, Lan, aku mengunjungi banyak tempat di Eropa, trus satu negara di Amerika juga, semuanya serba amazing," kata Manda.
Manda mengambil kameranya dan menunjukan hasil jepretannya pada Lani. Ada banyak tempat yang dipotret Manda. Eiffel tower dan Champs Elysees di Paris, London Eye, kota Praha di Ceko, kanal-kanal di Venezia dan masih banyak lagi yang membuat Lani terkagum-kagum.
"Ole-ole kamu ada di dalam koper, kamu bongkar sendiri aja ya," kata Manda.
Lani pun segera melangkahkan kakinya membongkar koper Manda. Ternyata Manda membelikannya parfum Joy-nya Jean Pantou dari Paris dan beberapa T-shirt dari negara-negara yang Manda kunjungi.
"Man, makasih banget, ya," kata Lani.
"Sama-sama. Lan, aku bobo bentar ya, capek banget nih. Nanti setelah bangun baru aku ceritain tentang perjalananku di sana," kata Manda.
KAMU SEDANG MEMBACA
RED
RomancePernakah kau diduakan? Arlani Kayana, gadis 23 tahun, penyuka warna merah yang bekerja di sebuah redaksi majalah. Mempunyai kenangan buruk dengan lelaki di masa lalunya. Ia selalu menjadi korban perselingkuhan. Baik itu dengan (mantan) sahabatnya se...