E

894 50 1
                                    

Plak!

"Dimana sopan santunmu hah? Lancang sekali kau memanggil queen dengan namanya!"sental xendrik setelah menampar ana.
"Hama harus dimusnahkan!"bisik xendrik ditelingan ana.

"Kak xendrik nggak boleh gitu!"tegur xia.
"Dia harus dikasih pelajaran queen!"jawab xendrik.
"Tapi itu kasar,xia nggak suka apalagi sama cewek!"bantah xia.

Setelah adhi menyeret dua wanita yaitu lovi dan ana sean mengembalikan lagi xia kekamar-nya.

Sedangkan diruang tamu masih hening.

"Kalian seharusnya tau apa yang harus kalian lakukan!"ucap opa dengan nada rendahnya.
"Lebih dari sekedar tau bahwa hama harus dimusnahkan!"jawab max dengan mantap.
"Kalian jangan kasar-kasar mereka itu wanita!"tutur mama yang faham apa arti ucapan opa.

"Tidak akan sayang kami akan bermain halus sangat halus sampai mereka menyerah untuk bertahan hidup"jawab papa. Bertahan hidup? Apa ada hubungannya dengan dunia pembunuhan?

Jangan lupa vote,comen,and follow yaa...
Happy reading...
Btw ini cerita em yah di bab ini ada kekerasan yang tidak boleh ditiru..
Ingat ya garis bawahi tidak boleh ditiru..
Kekerasan ini ingat itu woii ingat ya kekerasan ini berbau kekerasan ranjang..wkwk canda canda maksudnya kekerasan fisik.

Disebuah ruang yang bawah tanah yang gelap terdapat 2 wanita yang diikat dikursi dengan kuat dengan mulut mereka yang ikut di ikat juga.

Tatapan kedua wanita itu benar-benar membuat siapa yang menatapnya akan merasakan kasian tetapi tidak dengan opa,daddy,papa,max,aby,dericthur!

Mereka sudah memegang senjata masing-masing untuk memberikan pelajaran kepada 2 wanita itu.

"Sudah ku berikan dua pilihan dan kau sama sekali tidak  memilih dua diantaranya! Seharusnya kau senang karena kau lepas dengan aman"ucap opa.
"Tapi lihatlah sekarang,kalian bahkan ingin berbicara saja susah"lanjutnya.

"Kalian fikir kami itu bodoh sehingga tidak tau siapa diri kalian? Anak buah jacob dengan imbalan bayaran 100 juta tapi nyawa jadi taruhannya!"ucap opa membuat dua wanita didepannya menyesal dengan keputusan mereka masing masing.
"Lovi,kau sudah bekerja lebih dari 5 tahun kepada kita apa gaji per bulanmu masih kurang sehingga kau ingin membahayakan nyawamu sendiri dengan bekerja sama dengan jacob?"tanya daddy.

"Kau bekerja sama dengan jacob sama saja menggali kuburan untuk dirimu sendiri,karena sengaja atau tidak kau telah mengkhianati kami"lanjut daddy.
"Kiranya apa hukuman yang tepat untukmu?"tanya papa.
"Langsung saja pa,kau ingin mati,atau menjemput ajalmu,atau bertemu tuhan?"tanya max tidak sabaran.

Sedangkan lovi a.k.a maid exaliater sudah gelagapan dengan meramalkan doa sebisa mungkin agar selamat dari cengkraman elang exalister.

"Doa mu tidak berguna untukku"sinis max.

Bugh!

Dengan tidak berperikemanusiaan max langsung menendang perut lovi lalu beralih kerambutnya dan menariknya dengan kasar,max juga merebut pisau yang sedang dipegang derik dan langsung merobek mulut lovi dengan sadis.

"Bagus! Setidaknya itu membuat dirimu tidak bisa berteriak!"puji max. Sedangkan ana sudah melototkan matanya melihat betapa sadisnya max saat merobek mulut lovi dengan pisau itu.

"Apa kau lihat-lihat? Mau seperti itu juga?"tawar aby pada ana. Ana langsung menggelengkan kepalanya  dengam cepat.
"Hah! Dimana nyalimu ketika memohon dengan queen?"tanya xendrik.
"Kau juga harus dirobek mulutnya karena dengan lacangnya menyebut nama queen!"kompor derick. Emang dimana-mana derik itu kompor.

"Ti-tidak! Ja-jangan!"tolak ana dengan air mata yang sudah membanjiri pipi-nya. Dirinya seolah bertanya pada lovi bagaimana dirinya bisa menyelamatkan diri dari mereka namun lovi hanya fokus pada nasibnya sendiri.

"Kalau begitu minta maaf!"paksa derick.
"I-iya sa-saya minta ma-maaf ka-ka-karena memanggil no-nona xia de-dengan na-namanya ma-maafkan saya sa-saya benar benar lancang"ucap ana dengan terbata-bata. Dirinya tidak ingin sepeti lovi,salah berbicara saja bisa-bisa mulutnya terbuka lebar seperti lovi.

"Bagus!"puji derik dengan senyum devilnya.
"Kau juga mengacaukan dinner kita tempo lalu kau juga tidak ingin meminta maaf?"tawar xendrik mengungkit-ungkit masa lalu lagi.
"Tu-tuan untuk ke-kejadian tempo lalu sa-sa-saya benar be-benar min-minta maaf sa-sa-sa-saya menyesalinya ma-maafkan saya ka-karena su-susdah me-mengacaukan dinner kalian se-sekeluarga"ucap ana masih dengan rasa gugup,takut,panik,cemas bahkan tububnya ikut bergemetar.

"Em semua keputusan ada ditangan opa sih sebenarnya tugas kami hanya menyiksa dan mengintrogasi saja"jawab xendrik santai membuat ana memaki dalam hatinya.

'akh!fuck kalian! fuck you jacob kau benar-benar membeli nyawaku dan menyerahkan pada keluarga psikopat ini'batin ana memaki-maki.

"Lihatlah opa,dia sepeti orang sekarat saja"ejek aby pada lovi.
"Kasian sekali dia,jahitkan mulutnya boy opa takut mulutnya akan jatuh nanti!"ucap opa sambil tertawa melihat kondisi lovi.
"Benar opa,bagaimana dia mau mengarang cerita jika dia tidak punya mulut? Apa mungkin dia mau menulis?"tanya arthur.

'bahkan disituasi seperti ini mereka sempat-sempatnya bercanda?'tanya ana dalam hati.

"AKH!"Teriak lovi saat jarum berhasil menembus pipinya dengan kasar. Sedangkan aby menjahit asal mulut lovi.
"Hahahaha kak kau berbakat membuat jaring!"puji derick  setelah melihat hasil jahitan aby. Sedangkan lovi hanya mengheleng-gelengkan kepalanya menahan sakit pada dirinya membuat rambut panjangnya menutupi wajahnya.

Opa yang geram langsung mengambil samurai yang tak perlu diragukan lagi untuk ketajamnnya. Dengan sekali menggenggam rambut lovi,opa langsung menebas rambut lovi hingga rambutnya pendek.

"Saya tak suka pemandangan indah kau tutupi dengan rambutmu itu!"desis opa. Pemandangan yang opa maksud adalah kondisi korban yang disiksa cucunya.
"Adhi bawakan aku air panas!"minta opa. Setelah adhi membawakan air panas opa mengganti wadah air panas itu kedalam aquarium dan meletakkan di bawah kaki lovi lalu memasukkan kaki lovi kedalamnya.

Ana yang melihat itu hanya mampu meringis dan menangis dalam diam. Dirinya tidak berani bersuara kalau tidak disuruh oleh mereka atau akan terjadi hal fatal lainnya.

"Sembari menunggu kaki-kaki dia melepuh,kita beralih ke mangsa selanjutnya"ucap opa membuat ana benar-benar berkeringat dingin.

brak!

Pintu ruang bawah tanah terbuka dengan keras. Memperlihatkan seseorang dengan perawakan tinggi,gagah,dan tatapan mata yang tajam. Aura yang dimiliki orang itu juga membuat bulu kuduk berdiri.

Tbc..

possessive brother and family(Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang