"Sembari menunggu kaki-kaki dia melepuh,kita beralih ke mangsa selanjutnya"ucap opa membuat ana benar-benar berkeringat dingin.
brak!
Ingat ya!
Masih ada unsur kekrasan okey!
Jangan ditiru!
Jangan ditiru!
Jangan ditiru!
Tidak boleh ditiru!Pintu ruang bawah tanah terbuka dengan keras. Memperlihatkan seseorang dengan perawakan tinggi,gagah,dan tatapan mata yang tajam. Aura yang dimiliki orang itu juga membuat bulu kuduk berdiri.
"Apa aku meninggalkan sesuatu?"tanya sean sambil terzenyum miring.
"Kau ketinggalan satu pertunjukan tapi tidak untuk yang sekarang!"jawab daddy.Glek!
Ana menelan ludahnya dengan kasar untuk menanti apa yang akan terjadi selanjutnya dan apa yang akan menimpa dirinya.
'habislah riwayatku'batin ana frustasi.
"Cantik!"puji max membuat ana ada sedikit harapan. Apa manusia bernamakan max itu luluh dengan wajahnya? Mungkin itu pemikiran yang terbesit diotak ana.
"Apa maksudmu bang?"tanya aby dengan malas.
"Queen itu cantik! ALEXIA MARQUEENTHA PUTRI EXALIATER dia cantik sangat cantik bahkan mampu membuat gadis ini iri"jawab max menghancurkan harapan ana."Kau percaya diri sekali seakan-akan aku memujimu jalang!"gertak max.
"Kau fikir diriku tertarik pada wanita sepertimu? Bahkan aku tidak tertari dengan wanita terkecuali orang tuaku dan queen!"ucap max dengan tegas."Kau,kau ingin penyiksaan seperti apa?"tanya max sambil memainkan ujung belati-nya dijari telunjuknya.
"Cuih! Kau bahkan seperti tikus yang ditangkap oleh kucing!"ejek max setelah meludahi ana."AKHHH!"Teriak ana saat 1 tangannya ditebas oleh aby tanpa perasaan. Ana melihat tangan yang jatuh tergeletak naas dilantai dengan syok. Darah langsung mengalir begitu deras tanpa bisa dicegah.
Lovi yang melihat itu hanya bisa pasrah,bukan hanya ana dirinya juga disiksa disini,kakinya bahkan seperti direbus. Mereka benar-benar psikopat biadab!!!
"Hehehe maaf tanganku gatal untuk memutilasi dirimu yang sok gatal"ucap aby sambil tertawa.
"Bunuh saja aku hiks jangan siksa aku hiks seperti ini!"mohon ana.
"Bunuh? Ouh tidak tidak! Kau anak buah jacob? Kau harus merasakam apa itu siksaan karena kau berani ikut campur urusan kami!"ucap papa."Maksudnya?"tanya ana tak mengerti maksud ucapan papa.
"Kau,kau itu sebenarnya tidak ada urusan dengan kita bukan? Lalu mengapa kau mau disuruh-suruh oleh jacob? Apa kau tak sadar kau hanya boneka bahkan kau menyerahkan nyawa saat datang kemari!"terang papa."Kau menyesal?"tanya papa pada ana.
"Tentu!"jawab derick.Dor
Dor
Dor
Dor
Dor
Dor
Dor
Dor
DorDerick dan xendrik benar-benar menembak kaki anak dengan brutal membuat anak menjerit kesakitan.
'akh aku sunggu tidak kuat lagi,anak buah saja sudah disiksa sedemikian bagaimana nanti dengan jacob?'batin ana frustasi dengan takdirnya.
"Sean giliranmu!"suruh opa.
"Najis jika aku berurusan dengan jalang seperti mereka"tolak sean mentah-mentah.
"Tidak apa-apa bang,biar adikmu yang menggantikan tugasmu"jawab arthur dengan senang hati."Kau ingin mati kapan?"tanya arthur mendekat kearah ana.
"Sekarang!"jawab cepat ana sambil menahan sakit ditubuhnya."Bodoh! Orang sakit aja berlomba-lomba untuk sembuh sedangkan kau malah memilih cepat-cepat mati"maki arthur. Kemudian arthur menyeret kursi yang diduduki ana disusul oleh aby menyeret kursi yang diduduki lovi,mereka menuju sudut ruangan disana dan ternyata disana ada kolam yang em lumayan besar.
Arthur mendorong kursi yang diduduki ana dan menceburkan kekolam itu. Setelah 5 detik dirinya menyeret kursi itu agar kembali kepermukaan dan itu dilakukan sampai 4 kali setiap 5 detik sekali.
"Bagaimana? Puas renangnya? Mau lagi?"tanya arthur pada ana. Ana langsung menggelengkan kepala sembari memohon pada arthur untuk menggangkatnya keatas karena badannya sudah menggigil. Ya,kolam itu bukan kolam biasa melainkan kolam es.
Adhi lalu mengeluarkan ana dan membiarkan ana bernafas sepuasnya sebelum dia tidak akan bisa bernafas selamanya.
Lalu aby beralih ke lovi,maid pengkhianat.
"Kakimu panas kan? Cocok bukan jika kau merendamnya di air es biar kakimu tak kedinginan?"tanya aby dengan semyum devil-nya.
Sedangkan lovi sudah pasrah dengan apa yang akan keluarga itu lakukam pada dirinya. Jujur dirinya sedang meramalkan doa supaya ajal cepat menjemputnya tapi tuhan seperti membela mereka agar mereka terus menyiksanya.
Byur!
Tidak seperti ana,5 detik setelahnya aby langsung mengangkat lovi kepermukaan dan..
Blas!!!
1 kepala menggelinding tepat disamping ana. Ana yang melihat kepala lovi berada tepat didepan wajahnya langsung syok dan berteriak ketakutan...
"AAAAAAAAAAAA"Teriak ana. Ya,satu detik setelah aby menggangkat tubuh lovi max langsung menebas kepala lovi dengan lihai.
"Kau takut?"tanya aby santai. Sedangkan jantung ana benar-benar berdetak diluar prediksi. Sangat kencang bahkan mengebut menggunakan kecepatan diatas rata-rata...
"Itu gambaran orang yang berani berurusan dengan keluarga exaliater!"desis aby dan
Blas!!!
Tamat sudah cerita mereka berdua...
Lovi dan ana berakhir menggenaskan ditangan keluarga exalister..."Bungkus kepala ini dan bawa kerumah bajingan itu"suruh opa pada adhi.
_________
Pagi hari yang cerah secerah wajah xia karenaaaaa bara dan clara a.k.a sahabat xia sedang menjenguk xia.
"Xia,gue kangen banget dah lama banget kita nggak ketemu,lo tau nggak kita dapat kabar lo masuk rumah sakit cepat-cepat kita langsung cus otw kesini"cerocos clara tanpa henti.
"Lo kangen nggak sama gue?"tanya bara pada xia.
"Tentu saja"jawab clara.
"Kalian kemana aja?"tanya xia.
"Maafin kita ya xia,kita harus ikut kakek kita ke LA"jawab bara.
"Tapi tenang kita masih tetap bara dan clara yang dulu"hibur bara."Kalian menginap disini kan?"tanya xia penuh harap.
"Maaf sekali lagi xia,nenek kita sedang sakit disana,ini saja kita sempatkan karena lo sahabat kita,kalo nenek kita dah keluar dari rumah sakit kita berkunjung kesini deh,nginap 1 tahun"jawab bara diakhiri ketawa."Itu bukan nginep tapi ngontrak!"sengit clara.
"Lo juga cepat sembuh dong xia,emang lo betah cuma duduk tidur duduk tidur diranjang seperti ini?"tanya clara sembari menyemangati xia."Sugar,sarapan dulu ya"suruh sean sambil membawakan sarapan untuk xia.
"Eh om astaga pagi-pagi dah ganteng rapi aja"sapa clara sok akrab dengan menyebut sean 'om'."Om? Setua itukah saya?"tanya sean.
"Astaga!astaga! Maaf maksudnya kak,saya terbius oleh kegantengan kakak jadinya salah nyebut"clara merutuki dirinya sendiri karena salah menyebut."Kalian sarapan sana dimeja makan"suruh sean yang sok peduli.
"Mari saya antar"tawar adhi. Setelah kepergian clara dan bara xia tertawa sepuas-puasnya melihat ekspresi kesal sean."Om? Hahahha abang abang!"ejek xia.
"Em berani ya ngejek abang sekarang"ucap sean dan langsung menyerang xia dengan ciuman brutal. Setelah dirasa xia kehabisan napas sean melepas ciuman itu.."Apa tadi itu?"tanya xia polos buat sean ingin mengurung xia dibawahnya!
Vote
Comen jgn lupa ya
KAMU SEDANG MEMBACA
possessive brother and family(Selesai)
Teen FictionRasa bahagia sedang dirasakan oleh keluarga besar EXALISTER karena telah menemukan titik terang keberadaan princess exalister. Setelah 17 tahun berpisah akhirnya mereka akan segera bertemu dengan princess mereka yang sudah mulai beranjak dewasa. "...