J

782 53 3
                                    

"Jadi xia harus menjadi istri abang?"tanya xia memecah keheningan.
"Seharusnya,tapi kalau xia tidak mau ya sudah abang tak mau memaksa"jawab sean sambil menunduk. Dirinya tidak memanggil xia dengan sebutan kesayangannya itu karena dia merasa sudah membohongi dan menghancurkan kepercayaan xia.

"Max ijin kekamar"pamit max,diikuti aby,dan juga arthur.
"Ayo queen,kita tidur pasti kamu capek"ajak twins.
"Xia mau ditemani kak derick"minta xia.
"Okey kita tidur bertiga saja tapi sebelumnya kita mandi dulu okey"jawab derick. Ya sudahlah tak apa tidur bertiga.

"Sean"panggil opa setelah diruangan itu hanya tersisa para orang tua dan sean.
"Ya?"tanya sean.
"Apa maksudmu kau tidak mau memaksa?"tanya balik opa.
"Ntah kenapa sean seperti menghancurkan kepercayaan adik-adik sean setelah mengatakan kebenarannya"jawab sean sendu.

"Kau menyesal?"selidiki opa.
"Sean tak tau"jawab sean.
"Tidurlah kau pasti capek"suruh opa diangguki oleh sean.
"Apa yang akan kita lakukam?"tanya daddy.
"Lupakam dulu masalah ini dan kita tidur sekarang"jawab papa yang sudah beranjak pergi.

'ntah takdir apa yang author sipkan untuk keluargaku tapi tolong jangan konflik yang berat,kasian aku sudah tua'batin opa.

Dikamar,sean sedang uring-uringan tentang masalah yang tadi. Sungguh dirinya tidak bisa tidur dan ada rasa bersalah dihatinya ekhm tumben.

Ya,sean merasa bersalah karena memberitahu rahasia yang ia simpan itu dengan cara yang tidak baik.

"ADHI!"teriak sean. Adhi yang ada diluar kamar sean langsung masuk. Btw diluar kamar sean tepatnya diujung tangga terdapat sofa dan meja untuk bersantai.
"Iya tuan? Ada yang bisa saya bantu?"tanya adhi.
"Aku ingin kau menyiapkan perpindahanku sekarang juga kemanapun itu asal jauh dari sini"jawab sean membuat opa yang sedang berada diambang pintu berhenti.

"Kau mau lari?"tanya opa tiba-tiba.
"Sean cuma belum siap bertemu dengan adik-adik sean"jawab sean.
"Lalu? Kau mau melarikan diri? Apa dengan itu semua adik-adikmu akan bahagia dan melupakan fakta yang mengejutkan itu?"tanya opa.

"Lihat kedepan jangan kebelakang lihat masa depanmu bukan masa lalumu yang terjadi tadi biarkan saja karena sudah terjadi"nasehat opa.
"Adik-adikmu hanya syok makanya mereka seperti itu terutama max"lanjut opa.

"Apa sugar akan menerimaku?"tanya sean takut.
"Kenapa kau tanya opa? Tanya queen sana"jawab opa.
"Apa opa akan selalu merestui kami? Atau terpaksa merestui?"selidiki sean.
"Opa akan selalu merestui kalian berdua karena opa yakin,opa memberikan cucu perempuan opa kepada orang yang tepat"jawab opa mantap.

"Bagaimana jika ada yang tidak merestui? Dan bagaimana kalau sugar tidak mau? "Panik sean.
"Tidur! Pikiranmu sangat kacau bahas besok pagi dan kau adhi pergi kekamarmu dan istirahat"titah opa.

Pagi hari....

Meja makan yang selalu penuh saat sarapan kini hanya terdapat 5 orang saja. Opa-mama-papa-daddy-mommy saja.

"Dimana cucu-cucuku?"tanya opa.
"Akan kami panggilkan"jawab mama dan mommy.

4 menit kemudian....

"Dimana sean? Max? "Tanya opa.
"Mereka tidak ada dikamar"jawab mama.
"Lalu? Kemana mereka pagi-pagi buta seperti ini tidak ada dikamar?"heran opa.
"Max baru saja ke ruang gym"jawab max sambil berjalan menuju meja makan.

Cup!

Xia terkejut karena benda kenyal yang menempel dibibirnya dengan tiba-tiba.

Tuk!

"Apa yang kau lakukan?"omel mama karena anaknya itu sempat-sempatnya mencari keuntungan dalam kesempitan.

"Morning"sapa sean dengan semangat 45-nyq jangan lupakan senyum manis yang menambah ketampanannya.
"Morning"jawab mereka.
"Kau......kenapa boy?"tanya opa.
"Sean senang karena tadi saat sean lari pagi tidak sengaja bertemu dengan gadis cantik yang membuat sean terpesona"jawab sean yang tak melunturkan sedikitpun senyum manisnya.

"Dih tadi malam aja sok-sok an mau jadi suami queen,eh sekarangan aja udah pindah haluan"sindir max.
"Kenapa? Kau harusnya suka bukan?"ejek sean.
"Sean jatuh cinta dengan gadis itu apa boleh sean melamarnya opa?"tanya sean dengan hati-hati.

"Eh bang! Kira-kira dong kalo bicara! Abang nggak ingat apa ucapan dan tindakan abang tadi malam??"tanya arthur.
"Heem,bukannya abang mau menikahi queen? Kok tiba-tiba jadi buaya? Mana singa-nya?"imbuh derick.
"Yes,setuju,pelet apa yang wanita itu berikan pada abang?"tambah xendrik.

"Itu urusanku"jawab sean dengan dingin.
"Apa maksud abang?"tanya xia.
"Abang boleh kam menikahi gadis itu? Ntah kenapa abang benar-benar jatuh cinta denganya"izin sean.

"Lalu perjanjian yang opa katakan? Apa akan diingkari?"tanya xia dengan hati yang sesak. Ntah kenapa.
"Itu perjanjian yang lama lagipula yang namanya perjanjian bisa dibatalkan kan? Apa lagi yang menjalani abang sendiri"jawab sean.

"Itu lebih bagus"jawab max.
"Xia membutuhkan orang yang tepat untuk kehidupan dimasa depan bukan buaya"lanjutnya.
"Bentar bentar! Ini dimana abang kita yang dulu? Bang sean? Ini beneran abang kan? Sejak kapan abang bisa memandang wanita begitu dengan cinta? Apa abang baru menginjak masa pubertas saat usia 23?"tanya arthur kepo.

"Anggap saja sepertin itu"jawab sean.
"Sean akan mencari tau asal usul gadis itu dan membawanya kesini"tekad sean.

Tbc...

possessive brother and family(Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang