Dari, Harry
Untuk, KenyaSubject : I guess I want to unsend all of my emails
22 Oktober 2016
Hai Kenya. Its me again, kurasa kau akan bingung kenapa kau menerima email ini, dan kau juga akan bingung membaca subject dari emailku. Jadi, aku sering menulis email untukmu belakangan ini, dan akan terkirim di lima tahun kedepan. But my point at this email is, I'm about to unsend all of my email, because first, you're with Jason now and the second is, I'm going to get embarrassed if you read all of my cheesy stuff when were not longer together.
The bitch word I said to you,
The unrespectful words I describe about your mum that I said to you,
And “You're nothing but useless.” word I said to you, I keep those on my head so I will always feel sorry about that.
Dan kurasa, semua perkataanku itu juga yang menahanku untuk tidak memintamu kembali. Aku tidak tahu apakah kau memang benar-benar berkencan dengan Jason atau hanya ingin menunjukkan jika kau bisa melakukan apapun tanpaku. Tapi Kenya, kau tahu aku tidak benar-benar ingin mengatakan semua itu. Aku adalah pria bermulut brengsek jika sedang marah. Meski pertengkaran kita hanya karena handuk bodoh yang lupa untuk disimpan di gantungan kamar mandi, aku sangat amat mengerti kenapa kau tidak akan pernah mau memaafkanku.
I will never ever forgive a person who disrespect my mum either.
Anyway, aku ada di antrian 22 sekarang. Ya benar, antrianku mundur dua step. Ternyata seseorang memiliki keadaan yang lebih menyedihkan daripada aku. Kau tidak akan mengerti dengan apa yang aku bahas sekarang, tapi well sebelumnya aku pernah menulis email untukmu saat aku berada di antrian 20.
Kenya, when I wrote this email, it was an hour after you came to our apartment and pack all off your stuff. Semuanya terasa amat kosong sekarang, dan sejujurnya aku ingin sekali menangis, tapi Niall dan Louis sedang ada di sini untuk menghiburku. Liam dan Zayn juga akan datang nanti malam, katanya membawa pizza dan masakan Cina dan taco dan kentang goreng. Aku meminta alkohol, tapi segera mendapat tendangan keras di tulang keringku dari Louis.
Oh shit, aku terus mengatakan banyak hal padahal harusnya aku tidak boleh menulis email lagi untukmu. Niall barusan memarahiku karena aku masih melakukan ini, bye the way, dia adalah pria yang paling marah saat kita putus. Dia marah padaku, mengatakan jika aku adalah pria paling bodoh sedunia. Well I am. I think he started to liking you now, but I already messed everything up.
Kurasa ini tidak apa-apa kan jika dikirim padamu untuk nanti?
So, umm ... Goodbye Kenya Winter. Please blessed me to face my postbreaking up and my healthy stuff.
Can I still say that I love you here?
I still adore you.
—Harry
KAMU SEDANG MEMBACA
nostalgia h.s
FanfictionNostalgia, what a funny feelings. -Calamity 39 Email yang di terima Kenya Winter, lima tahun setelah kematian kekasihnya, Harry Styles.