Kenya Winter

65 9 2
                                    

Dari, Kenya
Untuk, kekasihku Harry

Subject : I miss you

29 Desember 2021

Emailmu rumpang, hanya ada 39. Jadi biar kulengkapi dengan emailku sendiri.

Aku masih punya banyak sekali pertanyaan di kepalaku, dan tak berani untuk kutanyakan pada siapapun karena aku bahkan terlalu takut untuk mendengar jawabannya. Harry, jika kau buta dan aku diberi pilihan untuk mati atau tetap berada di sisimu, aku akan memilih opsi kedua. Karena aku tahu, setelah kepergianku maka kau juga mati. Aku akan memilih untuk menjadi matamu seumur hidupku, meski kau juga memang memilih untuk menjadi mataku, tapi aku tidak akan melakukannya. Meninggalkanmu, kau tahu? Aku tidak akan melakukan itu.

Namun kurasa kita memiliki cara masing-masing untuk menunjukkan rasa cinta kita satu sama lain. Tapi apa kau tahu sayang? Aku memang sakit dan cacat ketika mengetahui keadaanku saat itu, tapi bukan berarti aku akan baik-baik saja begitu kau pergi dan mataku berfungsi lagi. Tidak, bukan itu mauku. Aku ingin kau tetap disampingku, dan meski seberapa besar aku marah akan keputusanmu itu, aku mengerti.

Kau bilang kau mencintaiku lebih besar daripada kau mencintai dirimu sendiri, terima kasih, dan aku sangat bersyukur pernah menjadi segalanya bagimu. Aku tidak yakin akan menemukan seseorang yang sepertimu lagi, tapi aku harap aku akan. Harry, kuharap nanti akan ada pria yang membuatku jatuh cinta lagi, sama sepertimu yang membuatku jatuh cinta.

Tapi kau tahu? Terkadang aku selalu berpikir tentang berbagai kemungkinan, atau mari kita sebut berandai-andai. Seandainya kau tidak kehilangan donor ginjalmu, mungkin aku tidak akan menulis email ini, aku juga tidak akan memiliki matamu, meski aku yakin kita masih harus menunggu donor mata untukku. Tapi aku pikir itu lebih baik, karena yang terburuk dari apapun adalah kehilanganmu. Seandainya dulu kita tidak putus, aku yakin aku tidak akan pergi ke Manchester bersama Gigi dan meminum alkohol di perjalanan, aku akan pergi bersamamu dan Gigi pasti masih ada disini bersama kita. Seandainya juga kita tidak bertengkar, mungkin aku akan mengajukan keberatan besar-besaran tentang nomor antrianmu yang mundur dengan tidak masuk akal ke pihak rumah sakit.

Harry, seandainya kau masih berada di sini, aku akan banyak berterimakasih.

Namun, sekali lagi aku katakan, kalau aku mengerti. Apapun keputusanmu, aku mengerti, dan aku tidak marah, apalagi kecewa. Hanya saja, ya, seandainya lagi aku diberi kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal.

Pada malam natal itu, kau pamit pergi dari rumahku, juga dari hidupku. Aku hanya memelukmu sekali, dan tidak menciummu karena merajuk kau pulang terlalu cepat. Sue, Jika aku tahu itu adalah terakhir kali aku bisa memelukmu, aku tidak akan melepaskannya dengan mudah. Atau mungkin aku tidak akan pernah melepaskannya.

Tapi, ya sudah. Aku sudah bilang jika aku mengerti, terlepas dari semua kemungkinan-kemungkinan yang ada di kepalaku tentang keputusanmu, aku mengerti. Meski aku tidak sepenuhnya mengetahui jawaban dari pertanyaanku, aku mengerti. Harry, atas kepergianmu, aku mengerti dan kuterima dengan lapang dada.

Dan Terimakasih juga untuk semuanya, If god permits, I'd love to see you again...

Untill the next blossoms, right?

I love you, so so much. And see you around

—Kenya

nostalgia h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang