서른

1.9K 129 4
                                    

Jihoon berlari di lorong rumah sakit saat ia menyelesaikan jadwal pribadinya. Ia sangat panik saat doyoung menelfonnya dan menjelaskan keadaan hyunsuk yang harus dirawat.

"Baby chilly baik-baik saja hyung sehat dan perkembangannya sangat baik. Hanya saja darah hyunsuk hyung di bawah batas normal dan harus dilakukan tranfusi darah. Maka dari itu hyunsuk hyung harus di rawat dan saat ini dalam pemantauan profesor choi."

Jihoon membuka pintu kamar vvip yang bertuliskan nama choi hyunsuk dipintunya. Jihoon melihat hyunsuk yang tertidur dengan tangan yang di infus dengan cairan merah tergantung di sampingnya.

Jihoon menutup pintu dan menghampiri hyunsuk yang tersenyum sambil menatapnya. Jihoon segera memeluk hyunsuk erat dan ia segera duduk di atas ranjang lalu membuat tempat tidur menjadi setengah duduk.

Hyunsuk memeluk jihoon dan bersender pada dada bidang milik jihoon. Ayah dari dua anak itu terus menggenggam tangan pasangannya yang bebas tidak terpasang infus sambil mengusap lembut perutnya.

"Anak kita bagaimana?" Tanya jihoon

"baby chilly baik-baik saja.. hanya aku yang sepertinya sedang tidak baik-baik saja. Tekanan darahku rendah, hemoglobinku juga rendah. Profesor choi juga sedang mencari sumber pendarahanku jii. Maafkan aku ya jii membuatmu khawatir." Hyunsuk menggenggam erat tangan jihoon.

Jihoon menggeleng tidak menyetujui ucapan hyunsuk. Jihoon mengecup pucuk kepala hyunsuk lalu ia menatap lembut sosok yang ia sayangi sepenuh jiwa raganya itu.

"Jangan pernah meminta maaf padahal kamu tidak membuat salah apapun sayang. Its ok. Mungkin memang kamu harus istirahat dulu sayang. Manager hyung juga sudah menyetujuinya dan sudah membuat laporan ke perusahaan." Jihoon menenangkan hyunsuk yang semakin mengeratkan pelukannya.

"Baby kita yang satunya kemana?" Tanya jihoon yang baru menyadari jika tidak ada pasangan dodam dan anaknya.

"Mereka bertiga belanja keperluan hyunie, aku sudah memberikan kartu kredit kita pada yedam." Ucap hyunsuk

Jihoon mengubah posisinya dan menatapnya dengan wajah serius. Hyunsuk tersenyum tapi jihoon tidak tersenyum.

"Sayang sebelum kemari tadi ada tagihan hampir 2 juta won masuk ke notifikasi ponselku, saat aku lihat itu dari uang tabungan hyunie.. Kamu gak salah kasih kartu kan yangg?" Ucap jihoon

"Huh??"

Hyunsuk segera menunjuk tasnya yang ada di sofa, jihoon segera mengambilnya dan hyunsuk memeriksa dompet keluaran gucci terbaru miliknya.

"OH GOD..."

Cklek..

Yedam masuk dengan hyunie di gendongannya yang sedang menikmati biskuit bayi miliknya, lalu di susul oleh doyoung yang membawa beberapa tas belanjaan yang ia susun di atas meja dengan rapi.

"Hyung sudah sampai.../ ppa ppa.." choihyun sangat senang sekali melihat appanya.

Jihoon segera berdiri dan memeluk choihyun, anak mungilnya itu segera memeluknya sambil membuat bajunya terkena biskuit yang ada di tangan dan juga mulutnya.

"Jii kamu benar aku salah memberikan kartu." Ucap hyunsuk sedih

"Apa maksudmu hyung? Kami belanja sesuai catatan hyung, kecuali kami berdua memiliki ice cream dan hyunie biskuit serta susu pisang favoritenya." Jelas doyoung sambil memasukan ice cream ke dalam kulkas di ruangan itu.

"Aku memberi kartu milik hyunie untuk belanja bulanan harusnya pakai ini." Hyunsuk mengeluarkan dua kartu berwarna black miliknya dan jihoon.

BEHIND THE CAMERA [HOONSUK/MPREG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang