Profesor choi menatap ke alat usg dengan tatapan serius. Jihoon dan hyunsuk ikut khawatir karena profesor masih memeriksa perutnya.
"Sebenarnya aku tidak ingin mengatakan hal ini pada kalian."
Profesor choi menghela nafasnya dan ia menatap keponakannya ini dengan sedih.
"bayi kalian sudah usia 6-8 minggu. Bagaimana bisa kau hamil dalam waktu dekat ini hyunsuk-ah. Apa jihoonie yang tidak aman saat berhubungan." Ucap profesor choi
"Maafkan kami seonsaengnim." jihoon menunduk
"Tapi bayiku baik-baik saja kan seonsaengnim?" Tanya hyunsuk.
"Sangat baik, kau harus sering kontrol hyunsuk-ah. Aku mohon karena kita tahu kau hamil dari trimester pertama jadi kita harus memantaunya dengan baik." Jelas profesor choi
Hyunsuk mengangguk mengerti. Jihoon membantu membersihkan gel di perut hyunsuk, tiba-tiba ia mencium perut hyunsuk yang masih rata itu lalu tersenyum.
"Tumbuhlah jadi anak yang baik ya sayang. Jangan buat eomma kelelahan ya nak." Hyunsuk dan profesor choi tertawa melihat tingkah appa muda itu.
Keduanya duduk di kursi depan profesor choi untuk melanjutkan konsultasinya. Profesor choi menuliskan beberapa resep untuk dikonsumsi selama kehamilan.
"Bagaimana perusahaan mengetahui kehamilanmu lagi?" Tanya profesor choi
"Mereka mengucapkan selamat, respon mereka juga tidak seperti saat hamil hyunie. Mereka bahkan mengatakan jika ada sesuatu berita tentang kami atau anak kami terliput media mereka akan membantu kami menjelaskan." Ucap jihoon
"Kami berusaha untuk tidak membuat onar dan kami ingin baik-baik saja seperti saat ini. Kami akan melakukan hal serupa seperti aku hamil hyunie. Jadi kami berusaha semakin berhati-hati." Jelas hyunsuk
"Aku harap bayinya juga sehat seperti hyunie. Perkiraan lahir sekitar bulan oktober atau november." Jelas profesor choi tersenyum
"Hyunie juga lahirnya bulan november kan. Apa nanti sama lahirnya seperti hyunie." Ucap jihoon
"Kita belum lihat, maka dari itu aku harap kalian rajin kontrol." Ucap profesor choi tersenyum
"Ne seonsaengnim." Ucap hyunsuk
Keduanya pamit kembali ke mobil, sedangkan managernya menebus obat untuk hyunsuk di apotik.
***
Hyunsuk sedang menemani choihyun yang sedang bermain di kapet yang ada di kamarnya. Hyunsuk juga mengikuti kelas kuliahnya secara online, banyak dari teman-temannya juga mengikuti kuliah secara online.
Choihyun yang memang tidak diperhatikan ibunya itu mulai menghampiri hyunsuk. Menurutnya ibunya lebih peduli dengan papan datar yang berbunyi itu daripada dirinya.
"Mma.." choihyun duduk di samping hyunsuk
"Ne. Waeyo hyunie... eomma ikut kuliah sebentar ya." Ucap hyunsuk
"Mmaaaaaaaaa..." teriak choihyun dan mulai merangkak dan duduk di pangkuan hyunsuk
"Omo omo anak eomma mau ikut kuliah. Jjamkaman eomma catat dulu tugas eomma."
Hyunsuk tidak sadar jika kamera masih menyala, beberapa dari temannya terkejut meihat seorang bayi yang duduk di pangkuan hyunsuk sambil tertawa memainkan mainan miliknya.
TING TING TING
Hyunsuk melihat ponselnya yang terus berbunyi. Ia melihat beberapa notifikasi masuk dalam ponsel yang ada di samping laptopnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND THE CAMERA [HOONSUK/MPREG]
Fanfic*NARASI* "jihoon-a,,, sekarang kita harus bagaimana?" -hyunsuk- "kita hadapi bersama hyung. jangan khawatir, aku akan melindungi semuanya aku akan bertanggung jawab apapun resikonya. aku mencintaimu, member dan anak kita." -jihoon- *** *NOTED* Ini h...