Dug... dug... dug...
"Perempuan dan sangat sehat. Jari-jarinya lengkap sekali berat badan juga sudah cukup untuk dilahirkan." Ucap profesor choi penuh senyuman.
"Kami ingin ia lahir sesuai keinginan baby bee saja prof." Ucap jihoon sambil membersihkan sisa gel di perut hyunsuk.
"Baiklah jika itu kemauan kalian."
Profesor kim memperhatikan kedua ponakannya itu yang tersenyum satu sama lain bahkan keduanya sangat bahagia.
Hyunsuk dan jihoon duduk di hadapan profesor choi yang menulis beberapa resep vitamin dan juga perkembangan baby bee didalam buku status.
"Sekitar 1 bulan lagi hyunsuk melahirkan anak kalian. Kalian sudah aku jelaskan di awal jika rahim hyunsuk yang bisa aku angkat setelah persalinan ini. Maafkan aku yang harus menyampaikan hal buruk ini pada kalian sejak awal." Jelas profesor kim.
"Setidaknya kami sudah waspada prof sampai saat ini, agar baby bee bisa lahir dengan selamat dan juga sehat. Kami bersyukur sekali masih di berikan tuhan berkat seperti baby bee." Ucap hyunsuk dan mengelus lembut perutnya
"Jika resiko saat persalinan nanti harus mengangkat rahim. Kami sudah menerimanya prof." Jihoon menggenggam tangan hyunsuk
"Baiklah, kami akan berjuang maksimal menolong persalinannya." Ucap profesor choi dengan senyuman.
Hyunsuk dan jihoon pamit keluar dari ruangan profesor choi. Hyunsuk menunggu jihoon menebus obat setelah itu keduanya pergi ke restoran hanwoo untuk makan siang.
"anak kita dimana ya?" Tanya hyunsuk lalu menatap jihoon, jihoon yang sedang memanggang daging terkejut mendengar pertanyaan hyunsuk.
"Kan hyunie di busan sayang, udah sebulan loh hyunie di busan. Hari ini kan pulang sama orang tuamu sayang." Ucap jihoon lalu ia mengusap lembut pinggiran bibir hyunsuk yang terdapat sisa nasi.
"Astaga aku melupakannya jii. Aku bahkan berfikir jika anak kita hilang." Hyunsuk menghela nafasnya lega.
"Gak mungkin sayangku, jangan aneh-aneh deh kamu tuh." Jihoon tersenyum
Hyunsuk dan jihoon kembali menikmati makan siangnya. Harusnya jihoon kembali ke kantor tetapi karena hyunsuk menginginkan makan hanwoo jadi jihoon mengabarkan yoshi jika ia telat datang.
"Sayang, boleh aku mengatakan sesuatu?" Tanya hyunsuk dan jihoon mengangguk sambil menikmati makanannya.
"Ji boleh gak kita having sex setelah ini?" Frontal hyunsuk dengan nada yang hanya didengar jihoon.
"Uhukk.. uhuk.. uhuk..."
Hyunsuk menghentikan kunyahannya lalu memberikan air minumnya pada jihoon. Jihoon langsung meminum airnya dan menatap hyunsuk.
"Sayang kamu tuh ngomong disaring dulu. Gimana kalau ada orang yang denger." Ucap jihoon melirik sekelilingnya.
"Tapi kan aku ngomongnya pelan yangg." Bela hyunsuk lalu mengerucutkan bibirnya.
Jika tidak di tempat umum mungkin jihoon sudah mengecup bibir mungil hyunsuk.
"Jja kita makan dulu. Kalau lagi makan gak boleh ngomong sembarangan." Jihoon kembali mengisi air minum di gelas hyunsuk dan meletakan di sebelahnya.
Jihoon kembali memanggang daging dan meletakan beberapa potongan daging yang sudah matang di piring milik hyunsuk. Hyunsuk masih merengut lalu meletakan sumpitnya di samping meja.
"Kamu marah ya sayang aku minta maaf." Hyunsuk menunduk lalu memainkan jarinya.
Jihoon meletakan capitan dagingnya lalu ia melihat kearah hyunsuk yang masih merengut sambil memainkan jarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND THE CAMERA [HOONSUK/MPREG]
Fanfiction*NARASI* "jihoon-a,,, sekarang kita harus bagaimana?" -hyunsuk- "kita hadapi bersama hyung. jangan khawatir, aku akan melindungi semuanya aku akan bertanggung jawab apapun resikonya. aku mencintaimu, member dan anak kita." -jihoon- *** *NOTED* Ini h...