Thirty-first

7 0 0
                                    

━ ━  ━ ━ ━ ━ ━  ━ ━ ━ ━ ━  ━ ━ ━ ━ ━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━ ━  ━ ━ ━ ━ ━  ━ ━ ━ ━ ━  ━ ━ ━ ━ ━

"Emmi." Zillo berusaha meraih pergelangan tangan Emmi, ketika mereka berpapasan di koridor, Zillo merasa Emmi hendak menghindarinya. Juga karena Zillo memang ada perlu dengan gadis itu.

"Ada apa? Bisa cepet nggak, gue ada urusan."

Untuk pertama kalinya, Zillo merasa Emmi tak sesungguhnya beralasan. Itu kebohongan. Zillo yakin, tapi tetap saja dia menolak untuk menyadari itu. Dalam hatinya, ia masih ingin memercayai Emmi. Mereka bersahabat sejak lama adalah hal yang membuat hati Zillo seakan terkontaminasi oleh hal-hal positif menyangkut Emmi. Pada intinya, Zillo seakan tak bisa percaya mengenai hal buruk yang bisa saja Emmi lakukan.

Namun, kali ini Zillo harus kembali memastikan, sebab Hanan tiba-tiba saja mendesaknya untuk bertanya kepada Emmi lagi setelah Vare saling mengaku siapa saja yang mereka beri tahu perihal lagu Vare, dan di antara keempatnya, hanya Zillo yang telah memberi dengarkan lagu itu kepada orang lain, yaitu Cherry dan Emmi. Hal itu lantas menciptakan kecurigaan mereka pada Emmi. Sehingga mereka pun mendesak Zillo untuk menanyakannya pada Emmi, dan ada keyakinan lebih dari lima puluh persen bahwa Emmi-lah orangnya.

Sedangkan Zillo sedang menahan diri akan rasa tidak enaknya pada Emmi, karena lagi-lagi harus mencurigai sahabat masa kecilnya itu.

"Sekali lagi gue mau mastiin kalau bukan lo yang bikin lagu Vare bocor."

"Bukan gue, Zillo." Emmi langsung menjawab dengan tegas, tapi sedikit tergugu. "Gue harus buktiin dengan cara apa? Bertaruh nyawa nyari orang yang sebenarnya?"

Zillo bungkam. Merasa ciut setelah Emmi menjawabnya dengan nada seakan kecewa pada Zillo sebab tak memercayainya. Juga jawaban gadis itu sungguh seakan benar-benar bukan dia yang melakukannya.

"Lo harus tegas. Sama Cherry aja lo bisa langsung nuduh, kenapa sama Emmi nggak bisa?" Kalimat Jay mulai terdengar lagi pada ingatan Zillo.

"Lo bisa langsung yakin kalau Cherry pelakunya, berarti lo juga harus bisa yakin kalau Emmi bisa jadi pelakunya. Apa lagi setelah lo sendiri yang sadar kalau Cherry nggak mungkin ngelakuin itu, dengan bukti yang lo tau, jadi sekarang cuman Emmi satu-satunya." Kalimat Yaksa menyambar ingatkan Zillo juga.

Mengingat kembali kalimat-kalimat itu, Zillo sontak merendahkan tatapannya, dan ia hunuskan tepat pada mata Emmi yang telah Zillo deteksi ada reaksi gelisah di sana. Mungkin itu kesempatan baginya untuk mendesak Emmi hingga gadis itu mengaku.

"Jujur sama gue, atau gue bakal ngelakuin hal yang nggak bakal lo sangka kalau pada akhirnya gue tau dengan sendirinya. Mending lo jujur, gue bisa mempertimbangkan apa yang bakal gue lakuin kalau lo yang jujur sendiri sama gue." Zillo mulai mendesak Emmi dengan kalimat-kalimatnya yang sengaja ingin membuat Emmi bimbang dan mau mempertimbangkan jawabannya dengan jujur.

Cherry's Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang