ILY

43 4 0
                                    

"tunggu to."

Gue duduk nahan tangan haruto yang mau pergi dan bikin dia duduk lagi.

"apa?."

Tanya haruto ketus.

Gue cuma diem sambil megangin tangannya.

"dari awal, gue bahkan ngak pernah denger soal perasaan lo yang asli, lo bahkan selingkuh gue diemin karna mungkin emang butuh pelarian, tapi....."

Haruto diem natap gue.

"emang gue seburuk itu ya? Gue tau gue sama kak jaehyuk jauh beda, orang kayak gue mana pantes dibandingin sama dia."

Gue ngeleng.

Apa maksudnya orang kayak gue.

Menurut gue haruto itu cukup sempurna.

"gue bingung lo masih suka kan sama kak jaehyuk?."

Gue cuma diem ngak ngerespon.

Haruto ngehela nafas frustasi.

Jaehyuk ya?

Dia emang cinta pertama gue, tapi dia juga orang paling brengsek yang gue kenal.

Haruto ngusap kepala gue.

"gue pulang."

Gue nyegah dia tapi langsung ditepis.

Gue langsung berdiri trus meluk dia dari belakang.

Haruto diem kaku tapi abis itu dia ketawa hambar.

"last hug?."

Gue diem aja meluk haruto.

Haruto balik dan bawa gue kepelukannya.

Ini pertama kalinya kita ngobrolin ini.

Ini juga pertama kalinya gue ngadepin ini, gue bingung.

Apa ini artinya haruto mau putus?.

Haruto ngelepas pelukannya trus balik lagi mau pergi.

Gue langsung ngerentangin tangan didepan pintu ngalangin dia pergi.

"hazle minggir, gue mau pulang." haruto ngomong dingin banget, gue jadi takut.

"kak jaehyuk, dia udah putus lo bisa deketin dia, gue bakal bantu."

Haruto natap gue seolah berharap sesuatu.

Gue ngeleng tau apa yang haruto mau

Haruto buang nafas trus megang pipi gue.

"jangan masang ekspresi gini kalau berduaan sama cowok." ujar haruto sambil nyamain tingginya sama gue.

Entah setan dari mana gue langsung meluk leher haruto dan nyium dia.

Cuma nempelin bibir sih abis itu gue lepas, semoga haruto paham.

Haruto diem natap datar trus ngelus bibirnya.

"kenapa?."

Gue gigit bibir denger suara lembut haruto yang udah lama ngak gue denger.

"haruto denger."

Haruto diem natap gue seolah siap denger apapun yang gue ucapin.

"gue mau....."

Gue diem bingung gimana bilangnya.

"you want?."

"lo nemenin gue disini!."

Haruto ngernyit heran dengan posisi yang masih sama sedikit membungkuk nyamain tingginya sama gue.

Tangan gue juga masih ngerangkul leher haruto.

"kak jaehyuk emang cinta pertama gue."

"i see." haruto ngagguk paham.

"tapi meski dia cinta pertama gue, dia cuma masa lalu, dia cuma sekedar kenangan dan sekarang lo adalah masa depan gue, gue mau terus ada sama lo ngelakuin banyak hal dan..."

Gue diem bingung bilangnya.

Sedangkan haruto nungguin lanjutan kalimat gue.

"and?. "

"i love you so much haruto!." gue ngomong radak ngegas sambil nutup mata.

Heningg....

Gue cuma bisa denger suara detak jantung gue sendiri sampe akhirnya haruto ketawa.

"keras banget suara jantung lo, segitu malunya ngomong kayak gitu doang, padahal gue pacar lo. "

Gue buka mata dan liat muka haruto udah deket banget dan lagi muka sama telinganya merah.

Gue ketawa kecil.

"ngaca dong muka lo berubah warna."

"gara gara lo nih." haruto nempelin hidungnya yang mencung ke hidung gue yang minim.

"haruto..."

"hmm?."

"lo kok ngak bales pernyataan gue?."

Haruto cuma diem sambil senyum.

"emang lo ngomong apa tadi?."

Gue diem aja.

Ini posisi kita agak ambigu loh, gue sandaran di pintu dengan tangan yang masih ngalung dileher haruto, mana haruto deket banget.

"i love u haruto! Gue sayang banget sama watanabe haruto! I really li—."

Haruto nyium gue yang ngebuat gue diem abis itu langsung dilepasin.

Gue bisa liat mukanya merah banget dan suara detak jantung kita yang saling bersautan.

"udah cukup, berisik tau."

Gue cuma ketawa dengernya, untung muka gue ngak gampang merah kaya haruto.

"udah ngak cemburu sama bang jae?."

Haruto ngedesus tepat dimuka gue untung wangi lo samsudin.

"gue ngak peduli sama dia, sekarang gue cuma lagi mikirin gimana caranya biar gue bisa tahan ngak makan lo." ujar haruto dengan muka mesumnya.

Gue diem nyerna omongan nya.

Makan?.

OMG!! , ni anak gila!!.

"mesum anjing! Minggir! Pulang sono!."

Gue mau pergi tapi haruto malah meluk pinggang gue.

"kok berubah kasar lagi? Tombol pengendali yang mana ya?." canda haruto sambil mencet mencet dahi gue.

"hew! Lepasin gue brengsek!."

Gue ngeronta tapi haruto malah ketawa.

"i love you too baby."


Posesif Bf |Haruto|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang