Beautiful Target #1

2.1K 189 12
                                    

××××

____
Hidup di dalam kemegahan mansionnya Jeno—Jaemin tak pernah memiliki masalah sedikitpun, mereka hidup tenang juga damai— ya meskipun dalam artian masing-masing.


Lebih tepatnya mereka terlalu bodo amatan dan tidak peduli terhadap urusan satu sama lain hingga hal tersebut menyebabkan jarang terjadinya konflik di antara mereka berdua sehingga keduanya hidup tentram sampai saat ini.

Tak pernah terlihat sekalipun kedua insan itu bercengkrama akrab atau berbagi pendapat layaknya pasangan pada umumnya. Saling memecahkan masalah ataupun menyarankan sebuah pendapat tentang satu hal pun itu adalah suatu hal yang sangat mustahil.

Mereka hanya fokus pada urusan sendiri tanpa ada niat mencampuri urusan satu sama lain.

Di awal Jaemin memasuki mansionnya, Jeno hanya berkata.

"Hiduplah disini dengan tenang, aku tahu bahwa kita memang tidak nyaman dengan pernikahan politik ini—Jadi aku tidak akan mengganggumu sama sekali. Hiduplah semaumu, aku tidak akan melarang apapun."

"Termasuk memiliki seorang kekasih?"

Jaemin bertanya hal itu karena dia tidak sudi menghabiskan sisa hidupnya bersama orang yang tak pernah dia cintai.

Jeno mendelik kearahnya dan kembali berkata dengan tenang.

"Hal itu—aku tak menginginkan rumor buruk datang pada keluargaku. Kau yang menyebabkan masalah dan citra keluargaku yang akan mendapatkan dampaknya.

"Itu hanya akan menyakiti harga diri kebangsawananku, kau harus hati-hati dalam bertindak Jaemin-ah."

Tanpa menjeda, Lelaki berparas tampan itu kembali melanjutkan kalimatnya.

"Akupun sama—tak akan mencari masalah ataupun melakukan satu hal yang mencemari nama baik keluarga kita. Jadi terimalah nasibmu itu Jaemin, karena bagaimanapun juga meski kita tidak saling mencintai—kita sudah ditakdirkan hidup bersama hingga akhir nanti."

Wajah Jaemin langsung menekuk mendengar semua lontaran kalimat menusuk dari pasangannya. 

Jeno menyadarkannya sekali lagi layaknya bom— bahwa dia memang tidak diberi kesempatan untuk mencintai orang lain. 

Garis tangan sudah tertulis di langit dan semua rencana jalan hidupnya tidak tercatat dan disetujui oleh jalan takdirnya. 

Nasibnya mengatakan bahwa hidupnya harus terikat bersama orang itu. Seorang Duda tak berperasaan yang bahkan masih mencintai pasangan terdahulunya.

Jaemin tak dapat membayangkan jalan seperti apa lagi yang menunggunya di depan sana. 

Apakah hidupnya hanya diharuskan untuk menonton dan mengamati bagaimana suaminya yang terus meratapi kepergian mantan pasangannya secara terus menerus?

Sungguh Jaemin sangat tidak sudi jika hidupnya harus dihabiskan untuk itu.

Hidupnya terlalu berharga untuk melihat bagaimana adegan yang begitu menjijikan layaknya hal tersebut terus ada didepan matanya..

Namun disamping itu—Jaemin memiliki satu pertanyaan yang terus berkecamuk dalam benaknya.

Tentang bagaimana sosok mantan pasangan Jeno yang sebelumnya. Bahkan sampai lelaki tua itu sama sekali tidak bisa move-on.

Lelaki tua? Dia hanya berjarak 5 tahun dengan usiamu Jaemin.

Lupakan!

Pertanyaan itu tidak pernah hilang— dan dia sangat penasaran seberapa besar orang itu berperan dalam garis hidup Jeno? sampai lelaki itu tak pernah absen menyebut namanya di setiap Jam tidur malamnya.

BEATIFUL TARGET | NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang