Mansion Na sedang mengalami kegaduhan siang ini karena putra tunggal Lee baru saja menghilang
Dan diantara banyaknya orang yang tinggal di mansion itu tak ada satu orang pun yang melihat atapun tahu kemana anak itu pergi.Begitu juga dengan pengasuhnya. "Mia bagaimana kau ini? Kenapa kau tidak becus menjaga Jisung?" Jaemin tampak marah, membuang kekesalan pada perempuan muda itu malah tak ada gunanya, faktanya Jisung sudah menghilang dan keberadaannya masih belum ditemukan setelah hampir satu jam mereka mencari.
"A-ampun tuan. Saya hanya meninggalkannya sebentar, tapi dia dengan cepat menghilang." Mia berkata dengan perasaan yang sangat bersalah.
"Kau yakin dia tengah bermain dengan anak perempuan itu lagi?"
Pengasuh Jisung mengangguk. Setelah rumor berhembus ke mansion tentang adanya banyak anak yang diculik Jaemin menjadi semakin khawatir. Pikirannya tertuju pada wanita yang dibicarakan Jeno dia malah sama berasumsi negatif pada orang itu. Perasaan Takut terus menyelimuti hatinya.
Satu-satunya yang belum tahu tentang kabar ini adalah Jeno, suaminya. Jaemin merasa bahwa dia harus cepat menemukan Jisung sebelum Jeno tahu dan kembali. Kebetulan lelaki itu tengah pergi mengurus bisnisnya ke ibu kota.
Dari pintu gerbang Somi berlari kearah Jaemin yang hilir mudik di depan mansion. "Tuan Na"— somi berteriak sambil nafas yang terengah-engah.
Jaemin mendekat padanya. "Kau sudah menemukan Jisung?" Tanyanya.
Dengan wajah yang putus asa bersamaan dengan wajahnya yang penuh dengan keringat Somi menggeleng pelan. "Aku tidak menemukannya dimanapun bahkan ke setiap sudut rumah penduduk —orang-orang disana sama sekali tidak ada yang melihat Jisung yang ciri-cirinya telah kusebutkan.
"Anak itu kenapa dia tak memberitahuku sama sekali kemana dia pergi, Jisung tak mungkin diculikkan? Apa yang harus kubicarakan pada Jeno nanti? Dia pasti akan marah karena aku lalai mengawasi putranya."
Karena pikirannya semakin kalut Jaemin berinisiatif untuk mencarinya sendiri keluar. "Aku akan pergi mencari Jisung."
"Tu-tuan." Mia dan Somi memberikan respon secara bersamaan.
"Biar kami ikut denganmu." Mia menawarkan diri untuk ikut. Lagipula ini adalah kesalahannya karena anak itu hilang dalam pengawasannya.
"Akan bahaya jika kau mencarinya sendiri diluar." Tambah Somi.
"Akhir-akhir ini kota sedang tidak aman, bukan hanya penculik anak saja yang sering terjadi saat ini. Tapi pembunuhan pada seorang bangsawan juga menjadi kabar buruk yang tengah ramai disini."
"Anda harus tetap berjaga-jaga karena kejahatan ada dimanapun." Somi menjelaskan panjang lebar membuat Jaemin menjadi panik karena takut terjadi sesuatu pada anaknya.
"Kalau begitu siapkan 2 penjaga mansion untuk pergi bersama kita." Titah Jaemin sambil berjalan mendahului mereka. Dia harus cepat menemukan Jisung atau suatu hal buruk akan terjadi.
Pada akhirnya mereka semua pergi ke dalam kota untuk mencari putra tunggal Lee. Jaemin terus termenung dalam perjalanan disisi lain apakah dia harus memberi tahu Mark tentang kabar ini. Karena mungkin lelaki itu bisa saja membantunya lebih cepat dalam pencarian putranya karena Mark adalah seorang detektif.
Jaemin merasa buntu, kemana dia harus mencari anak itu. Langkahnya kemudian terhenti memutuskan untuk bertanya pada seorang lansia yang tengah duduk meminum kopi di sebuah warung.
"Maaf tuan apa anda melihat anak kecil berjenis kelamin laki-laki berkeliaran disekitar sini?usianya sekitar delapan tahuanan dia pergi bersama anak perempuan penjual topi disekitaran sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
BEATIFUL TARGET | NOMIN
FanficBEAUTIFUL TARGET (The Real Villain) Romance, Thriller, Sad Action, Royal Family, boys love, yaoi Jaemin merasa bahwa anugerah kecantikan yang diberikan padanya tidak memiliki berkah, semua orang membencinya bahkan ingin melenyapkannya. Jaemin tida...