Beautiful Target #9

749 83 0
                                    

Warning 19+

________

Hembusan nafas semakin terdengar berat, Jeno masih terus saja berusaha keras mengejar pelepasannya sedangkan Jaemin yang ada dibawahnya harus kewalahan menerima tenaga Jeno yang tidak pernah ada habisnya. Tubuhnya sudah terkulai lemas tak berdaya namun Jeno tak mau Jaemin berhenti.

"Jen aku sudah tak sanggup lagi " Jaemin ingin menyerah, tapi Jeno egois dia seolah tak mendengar lagi rengekan Jaemin yang memintanya untuk segera mengakhirinya.

"Ini sebabnya jika kamu terus mendiamiku Jaem. Kau harus rasakan akibatnya" geram Jeno dengan suaranya yang berat.

"Kumohon aku ingin berhenti." balas Jaemin yang sudah terisak pelan di bawah kungkungan suaminya.

"Jangan harap aku mengikuti kemauanmu. Berhentilah bersikap memelas seperti itu istriku." Gerakan Jeno semakin cepat tangan kekarnya semakin mendekap tubuh polos Jaemin yang banjir keringat.

"Apa kau bersikap seperti ini juga pada mendiang mantan pasanganmu terdahulu itu?" Jaemin tak ingin bungkam. Dia tak terima jika terus diperlakukan seperti ini.

Pada akhirnya gerakan Jeno memelan setelah mendengar penuturan itu.

"Apa?"

"Kenapa aku dibedakan?" Jaemin ingin terlihat tegar, tapi suaranya malah bergetar. Mereka saling bersitatap.

Jaemin teringat lagi akan ungkapan pelayan rumah yang mengatakan bahwa Jeno sangat memperlakukan mantan istrinya dengan sangat lembut dan penuh perhatian. Tapi kenapa tidak dengan dirinya? Apa karena Jeno tak mencintainya?

"Apa maksudmu dengan dibedakan?" Jeno malah bertanya seolah tidak mengerti.

Jaemin pada akhirnya memalingkan mukanya.

"Tidak— teruskan saja seperti apa yang kau mau. Lagi pula aku sudah biasa menerima sikap jahatmu."

Lengan Jeno membawa kembali wajah Jaemin untuk menatap padanya.

"Kalau begitu sini tatap aku Jaem." suara Jeno melemah, Jaemin menangis. Melihatnya membuat hati Jeno menjadi gundah.

"Tidak jangan seperti ini." ucapnya.

Jeno langsung membawa Jaemin ke dalam ciuman basah, dalam dan panjang. Jeno kembali menggerakan tubuh bawahnya namun tidak seperti tadi.

Dan saat itu juga lenguhan Jaemin keluar. Jaemin mengigit bibirnya kuat karena menahan gejolak dalam dirinya yang rasanya seperti ingin meledak.

Jeno sadar lantas dia membuka mulut Jaemin dengan ibu jarinya.

"Itu sakit, jangan digigit keluarkan saja." Jeno menggeram sambil mempercepat tempo gerakannya. hingga kemudian sampailah mereka pada puncak itu secara bersamaan.

"Ahhhhh."

"Arghhhh." ....

Tubuh Jaemin bergetar saat mendapatkan tembakan Jeno yang menghangati jauh ke dalam perutnya.

"Terimakasih Jaem, kau hebat." Jeno memberikan ciuman akhir sebelum jatuh ke samping Jaemin dengan nafas yang menderu.

Jaemin langsung menganti posisi tubuhnya dengan membelakangi tubuh Jeno. Tangan rampingnya kemudian mengusap pelan pada perut datarnya.

"semoga kau baik-baik saja didalam sana, maaf ayahmu terlalu kasar tadi"

Setelah itu Jaemin lalu tertidur pulas karena kelelahan hingga tanpa disadarinya Jeno telah memeluknya dari belakang.

______

Jaemin menemui pelayan pribadinya Jung Hana, ada sesuatu yang ingin ia bicarakan dengannya. Dan hal tersebut menyangkut tentang mendiang mantan istri Jeno sebelumnya. Sebenarnya sudah sangat lama Jaemin memendam hal ini—tentang rasa penasarannya terhadap sosok yang begitu didambakan oleh semua orang termasuk suaminya.

BEATIFUL TARGET | NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang