Beautiful Target #19

735 90 28
                                    

Mark mendapatkan luka yang cukup parah, saat ini lelaki itu tengah diobati oleh Renjun. Dalam seminggu ini Renjun bahkan sudah mengobati beberapa orang dirumah ini termasuk kekasihnya sendiri. Dia menjadi kesal dibuatnya.

"Bisakah kau dengan lembut mengobati lukaku? Kasar sekali." Mark mengeluh, perlakuan dari kekasihnya sama sekali tidak ada lembutnya. "Sepertinya aku salah sudah memilihmu."

Mendengar hal itu Renjun kian menekan lukanya hingga membuat Mark kembali berteriak kesakitan. "Iya maaf-maaf ." rengek Mark.

Mark sepertinya lebih tahu, bahwa dia akan mati di tangan kekasihnya sendiri dibanding ditangan kedua anak iblis itu. "Diamlah!" Seru Renjun dengan kesal.

"Untung saja Polisi sampai tepat waktu." Renjun bicara sambil melilitkan perban di kepala Mark, menyelesaikan pengobatannya.

"Dasar polisi lemah, bagaimana kau bisa kalah oleh anak-anak?" Sepertinya Renjun tidak akan berhenti mengatainya, membuat Mark sedikit kesal karena terus diocehi Renjun.

"Aku tidak tahu bahwa anak perempuan itu akan memukulku." keluh Mark.

Renjun mendengus, dia tiba-tiba mengingat tentang mendiang istri Jeno.

"Disini benar-benar tidak ada yang tahu tentangnya sama sekali, termasuk Jeno yang telah menjadi suaminya." kata Renjun seraya berdecak.

Mark mendengarkan tanpa ikut menimpali. "kepribadiannya sangat tertutup, meski dulu dia sudah dekat denganku tapi aku tidak pernah mengenal secara sepenuhnya— seperti ada sesuatu yang sengaja dia sembunyikan." ungkap Renjun. 

"Lalu dia mati dibunuh, perjalanan yang begitu singkat hingga meninggalkan misteri kepada kita semua yang tidak tahu apa-apa."

"Seandainya dia tidak mati, Jeno mungkin tidak akan sampai segila ini Mark."

"Iya." Mark membalas perkataan kekasihnya.

"Seandainya saja dia tidak mati, kita mungkin bisa melindunginya dan kehidupan mereka mungkin akan baik-baik saja sekarang."  Mark menambahkan.

"Tapi kita tidak tahu, semoga saja Jeno bisa membawa kembali kebahagiaannya sendiri."

Renjun mengangguk kemudian masuk ke dalam pelukan Mark yang telah merentangkan tangan kepadanya, kedua orang yang telah menjadi teman dekat Jeno sejak lama itu sama-sama berharap bahwa masalah ini bisa segera terselesaikan.

____________

Disisi lain Jaemin sibuk dengan pekerjaanya. Setelah tahu kabar bahwa wanita itu melarikan diri Jaemin jadi ikut ke dalam investigasi yang telah dilakukan oleh Jeno dan Mark.

Namun dia cukup mendengar dan memperhatikan mereka saja dari jauh, selebihnya Jaemin melakukan dan melakukan pencariannya sendiri—tanpa pernah Jeno ketahui bahwa Jaemin juga ikut mencari tentang kejadian masa lalu yang menimpa sang mendiang.

Pengakuan salah satu seorang pelayan kepada Jaemin  mengatakan bahwa Karina sebelumnya telah membuat kunci ganda sebelum ia disekap dikamarnya. itu yang para penjaga temukan setelah melihat jejaknya, Karina kemudian berhasil membuka pintu kamar dan dengan mudah melarikan diri dari sana.

Jaemin menganggap bahwa Karina memang tahu kejadian yang telah terjadi di masa lalu dan jika dia bukan seorang pembunuh maka bisa jadi dia masih terlibat dalam pembunuhan itu dan melakukan persekongkolan dengan dalang dibalik pembunuhan ini.

Hal pertama yang harus Jaemin lakukan sekarang adalah mencari identitas asli istri pertama suaminya.

Jung Hana, dia adalah orang yang harus ia temui sekarang lalu mendesaknya untuk meberitahukan siapa sosok nyonya pertama yang pernah tinggal di rumah ini.

BEATIFUL TARGET | NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang