Beautiful Target #24

795 95 23
                                    

Jadi pencarian mereka selama ini tidak menghasilkan apapun. Delapan tahun—sudah mereka mencari dan apa yang ia dapatkan tertuju pada orang yang tidak pernah dia duga. Hana menghela nafas pelan, kenapa dia tidak pernah menyadari hal ini dari sebelumnya? namun alasan dibalik semua itu kini masih tetap menjadi misteri.

"Aku melihatnya Hana, salah salah satu pelayan rumah ini datang dan mengetuk pintu rumah itu. sudah kupastikan—dan dia datang tidak hanya sekali." Ten mengungkapkan semua apa yang dilihatnya.

Hana masih mencerna semua ucapan dari orang suruhannya. Dia berpikir keras tapi dia merasa kalut dan buntu— Hana tidak tahu apapun. Lantas Hana kemudian mengangguk menerima pernyataan dari lelaki itu.

"Setelah mendengar perkataanmu-aku menguntitnya, Mia beberapa kali pergi ke Bank untuk mengambil sejumlah uang."

Hana kemudian menghadapkan tubuhnya ke hadapan Ten. "Dia pergi melarikan diri bersama pelayan yang dibawanya dari sini, aku gagal membuatnya mengaku dan sudah pasti wanita itu terlibat dalam masalah ini."

Ten melihat luka yang terukir di sudut dahi Hana lalu menyampirkan beberapa anak rambut yang menghalanginya.

"Untuk yang ini aku minta kau harus merahasiakannya dari mereka, jangan sampai Tn. jeno tahu-apa yang kita temukan juga sebenarnya belum pasti dan kita harus mencarinya lebih lanjut dan kita harus menemukan Mia, hanya dia yang tahu jawabannya."

Ten mengangguk.

"Kau yakin akan mencarinya? Kau mungkin akan terluka lagi." Ucap Ten khawatir.

Hana tersenyum tipis. "Tidak masalah! aku akan lebih berhati-hati."

Ada satu hal yang Ten pendam, dia merasa ragu untuk berkata pada temannya. "Hana— kenapa kita tidak mencoba untuk mengembalikan ingatan Jaemin?" ucapnya tiba-tiba.

Hana terkesiap ditempatnya.

"Apa?" selanjutnya Hana menggeleng cepat.

"Tidak. Tn Lee melarangnya." Elaknya.

Ten mendesah pada akhirnya mau tidak mau dia harus mengikuti saran Hana.

"Baiklah, terserah padamu."

-------------------------------

Mark menatap Jeno dengan sorot yang tidak bisa Jeno baca. Namun seperti ada sebuah kabar buruk yang akan dia dengar.

"Mia- dia tewas." ungkapnya.

Mata Jeno terbuka lebih lebar, tersentak dengan perkataan Mark yang sedikit mengejutkannya.

"Kami menemukan dia gantung diri dikediamannya. " ucapnya. Mark menyerahkan beberapa foto yang diambilnya dari tempat kejadian.

Lantas mata Jeno tertuju ke sebuah foto dimana Mia yang tewas dengan tergantung oleh sebuah tali yang melilit lehernya.

Wajahnya tampak berduka tapi bersama dengan sebuah kekesalan yang terpendam.

"Aku tidak menyangka bahwa orang rendahan itulah yang menjebakku." Jeno memukul meja yang ada didepannya dengan keras.

"Ibunya mengidap tumor ganas dan dia telah menerima sejumlah uang untuk perawatan ibunya." Mark terus berkata.

Hana yang ikut bergabung bersama mereka juga ikut terkejut, Dia tidak tahu ternyata Mia sudah tewas saat ini. Secepat itu? Kagetnya.

"Sebenarnya apa yang orang itu incar dari istriku?"

"Seorang pelayan yang mengganggumu kemarin— saat ini dia juga sudah mati." Mark secara berat mengatakan fakta lainnya.

BEATIFUL TARGET | NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang