Beautiful Target #22

870 86 12
                                    

Jaemin tidak tahu surat itu datang dari mana —namun benda itu secara terus menerus berdatangan padanya dan selalu tersimpan di tempat yang sama. Orang itu bahkan kini semakin berani mengancam Jaemin seolah ingin membuat Jaemin ketakutan.

"Sampai kapan kamu akan menutup mata? Jika kau berada tetap disini, kau hanya akan mendapatkan lukanya. Jeno akan segera mendapatkan miliknya kembali!"

Jaemin memusnahkan surat itu dengan merobeknya. Dia tentu saja emosi, sampai detik ini Jaemin masih belum menemukan siapa penulis dari surat itu. Dan Karena kecurigaannya, sejak kedatangan para pelayan baru di rumah ini  mata Jaemin tak pernah lepas untuk mengawasi setiap gerak-gerik mereka dan semuanya menjadi tampak mencurigakan untuknya.

Pandangan matanya berubah setiap kali ia bertemu pandang dengan orang yang ditemuinya, Jaemin langsung mengambil sikap waspada. Senyuman yang dilemparkan orang-orang terhadapnya menjadi tampak mengerikan. Seringai jahat itu muncul menjadi sebuah ilusi dan Jaemin merasa bahwa dia menjadi gila sendiri.

Jaemin ingin sekali berteriak, kenapa ia harus dihadapkan dan dilibatkan dengan situasi yang tidak pernah Jaemin mengerti? kenapa dia harus berdiri disini? Kenapa ia harus menghadapi semuanya sendirian? Sedangkan Jaemin tidak pernah tahu maksud dan tujuan dari semua rentetan kejadian yang tak pernah ia temukan jawabannya.

Jeno dan juga sikap tenangnya  membuat Jaemin kian mencurigainya. Darinya, ada sesuatu yang tidak bisa jaemin ketahui. 

Namun baru saja ketika Jaemin akan melangkah masuk ke dalam kamar untuk menemui suaminya, dia menemukan seorang pelayan yang tiba-tiba saja keluar dari dalam kamarnya dengan langkah yang terburu-buru.

Langkah Jaemin terhenti bersama dengan tubuhnya yang tiba-tiba saja membeku. Lantas dia segera menyusul masuk untuk memastikan apakah Jeno ada di dalam kamar.

Disana— Jeno tengah merapihkan bajunya sambil memandang pantulan dirinya di dalam cermin. Jaemin terdiam, tubuhnya seketika bergetar.

Jeno yang melihat Jaemin masuk memasang muka bingung karena ditatap aneh seperti itu.

"Kenapa? Apa ada yang salah dengan penampilanku? Tanya Jeno melihat pantulan Jaemin dari cermin.

Jaemin menggeleng. "kau akan pergi?"

Sebuah sunggingan kecil muncul. Jeno berbalik dan berjalan ke arah istrinya sambil membawa jasnya.

"Kamu juga harus siap-siap! Kita akan memeriksakan kandunganmu sekarang. Memastikan bahwa dia benar-benar sehat didalam" Jawabnya.

"Aku tunggu di luar."

Belum saja Jaemin menjawab ajakan Jeno lalaki itu telah berlalu namun tangannya di tahan oleh Jaemin.

Jaemin mendekat ke tubuh Jeno kemudian menghirup leher milik suaminya. Tindakan tiba-tiba dari Jaemin membuat Jeno terkesiap.

"Kau kenapa Jaem?" Tanyanya.

Jaemin berhenti menghirup aroma tubuh Jeno dan langsung menjauhkan tubuhnya kembali.

"Aku tidak mencium aroma seorang wanita dari tubuhnya. Jeno mungkin sudah menutupinya."

"Tidak! Sepertinya ada yang aneh dengan bau tubuhmu." jawab Jaemin singkat. Dia kemudian membawa sebuah mantel dari dalam lemari.

"Kau ini sangat aneh." seru Jeno lalu dia mencium bajunya sendiri. Perasaan Jeno tadi sudah menyemprotkan parfum dibajunya mungkin hidung Jaemin yang sedang bermasalah Jadi dia  menghiraukannya

"Jen kau melihat cincinku?"

Jeno menoleh dan melihat istrinya yang tengah mencari sesuatu dari dalam laci. Jeno mendekati Jaemin.

BEATIFUL TARGET | NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang