Chapter 2

2.1K 218 0
                                    

S.Coups terbangun dengan terengah-engah. Matanya menatap sekitarnya dengan pandangan bingung. Ini bukan kamarnya di asrama mereka.

' Dimana aku?'

" Seungcheol-ah, kau baru bangun? Cepat mandi dan sarapan. Kau bisa telat ke sekolah," dari luar, terdengar suara Ibunya.

" Sekolah? Apa-apaan ini?" gumamnya.

Betapa terkejutnya dirinya saat melihat wujudnya saat bercermin. Ini dia saat masih SMA. Dia masih menatap cermin dengan pandangan terkejut.

" Aku kembali ke masa lalu? Atau ini adalah mimpi?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Untuk memastikannya, dia harus segera ke sekolah dan bertemu anggotanya yang lain. Dia harus memastikan kalau bukan hanya dia saja yang kembali ke masa lalu.

***

S.Coups sampai di sekolah saat masih pagi. Dia celingukan sendiri, mencari anggotanya. Lalu dia tersadar kalau dia datang terlalu pagi. Tentu saja hanya ada sedikit orang disini.

" Aish, haruskah aku berkeliling lagi?" tanyanya.

Kakinya pun mulai bergerak mengelilingi sekolah, mencari wajah yang familiar di matanya. Di detik berikutnya, dia langsung berlari kearah seseorang yang baru saja keluar dari toilet dan langsung memeluknya.

" Jeonghan-ah!!"

S.Coups terkejut saat pelukannya dilepaskan begitu saja. Dia menatap Jeonghan yang menatapnya ngeri dan dia bisa melihat keraguan di mata laki-laki itu.

" Ada apa?" tanya S.Coups.

" Kau yang ada apa! Kenapa kau memelukku tiba-tiba?" tanya Jeonghan.

" Tentu saja aku merindukanmu. Kenapa kita bisa ada disini? Apakah kau sudah bertemu member yang lain?" tanya S.Coups.

Jeonghan menatapnya dengan pandangan aneh. Dia antara ngeri, bingung, dan ingin cepat-cepat pergi dari situ.

" Aku tidak paham apa yang kau katakan. Permisi"

" Hei, tunggu dulu! Kau kenapa sih? Kau tidak khawatir padaku?" tanya S.Coups heran.

" Kau yang kenapa? Sejak kapan kita dekat?" tanya Jeonghan dengan pertanyaan yang sejak tadi mengganjal di pikirannya.

' Sejak kapan kita dekat? Apa maksud Jeonghan?'

Tanpa sadar, mata S.Coups membulat. Jangan bilang hanya dia saja yang mengingat soal apa yang terjadi? Jadi, Jeonghan yang dia temui adalah Jeonghan yang dulu? Yang belum mengenalnya?

' Jeonghan tidak ingat. Bagaimana ini? Apakah hanya aku saja yang ingat?' batinnya.

" Ukh, maaf. Aku harus pergi, permisi"

Sepeninggal Jeonghan, S.Coups terduduk sendirian di lorong. Pikiran-pikiran buruk menghampiri dirinya. Dia merasa gagal menjadi seorang leader. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada anggotanya yang lain?

" Aku harus mencari tahu tentang anggota yang lain" gumamnya.

***

Selama seminggu, S.Coups mulai mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi. Sejauh ini, dia sudah bertemu dengan 9 anggotanya yang lain. Dan bisa dia pastikan tidak ada satupun diantara mereka yang mengingat apa yang terjadi.

Lalu, sisa 3 anggota lagi. Dua diantara mereka akan kembali dari studi di China. Dan satunya lagi adalah masalah bagi S.Coups.

Joshua, laki-laki itu akan menjadi murid pindahan di sekolahnya. Tepatnya di kelas Jeonghan. Tapi dia lupa kapan laki-laki itu pindah.

" Apakah aku harus pura-pura menjalani kehidupanku saat ini? Lalu nanti aku akan berteman dengan mereka satu persatu dan aku bisa menggabungkan mereka kembali menjadi Seventeen" gumamnya di perpustakaan.

Disaat kesendiriannya, matanya tanpa sengaja bersitatap dengan Wonwoo. Laki-laki yang merupakan Juniornya itu, membungkuk sedikit lalu pergi meninggalkan perpustakaan.

S.Coups menatap buku yang sudah dia coret-coret sejak kedatangannya ke perpustakaan. Tiba-tiba, dia penasaran tentang kehidupan anggotanya selama mereka belum saling kenal.

' Tunggu, awal mula kami saling kenal itu bagaimana?'

Awal mula. Ya, S.Coups melupakan satu hal penting itu. Mau bagaimanapun kehidupan kali ini berjalan, akhirnya mereka pasti akan bersatu kan?

' Tunggu dulu. Bagaimana jika laki-laki asing itu ada disini dan berniat mengacaukan pertemuan anggota Seventeen? Bagaimana jika dia berencana untuk mengubah alur kehidupan kami?'

S.Coups takut apa yang dia pikirkan menjadi kenyataan. Bagaimana jika dia tidak bisa bersama dengan para anggotanya lagi?

***

Hampir sebulan S.Coups menjalani kehidupan monoton tanpa anggotanya. Rasanya ada yang kurang, walaupun S.Coups semasa SMA adalah anggota dari geng berandalan di sekolahnya.

' Pantas saja Jeonghan-ah takut saat bertemu denganku' batinnya mengingat pertemuannya dengan Jeonghan.

" Hei, Seungcheol. Kau tidak mencari mangsa?" tanya salah satu temannya, Hyun Ki.

" Tidak. Aku bosan" sahutnya singkat.

S.Coups saat ini hanya tertarik untuk mencari tahu tentang anggotanya. Hanya itu saja yang menjadi ketertarikannya sekarang. Karena ini demi masa depan mereka. Demi Seventeen.

" Hei, Sang Ho akan memarahimu" ujar Hyun Ki.

" Apa peduliku?" tanya S.Coups.

S.Coups membiarkan Hyun Ki pergi meninggalkannya. Tentu saja masuk geng berandalan ini bukanlah niat S.Coups. Pada masa ini, dia sangatlah berbeda. Dia sedang mencari pelarian dari semua masalahnya makanya dia ada disini.

' Tapi sekarang berbeda. Aku tahu masa depanku akan bagaimana, jadi aku harus berusaha juga' batinnya.

Tadinya, dia hanya akan mengikuti alur kehidupannya saja. Tapi mengingat hal semacam bayangan besar dan kembali ke masa lalu itu ada, dia jadi berpikir dua kali untuk menikmati masa SMAnya. Bagaimana jika masa depan berubah karena dia tidak melakukan apapun?

' Aku harus mencoba berteman dengan Jeonghan dulu. Pertama-tama, keluar dari geng ini adalah solusinya'

" Hei, tolong panggilkan Sihyuk. Ada yang ingin kubicarakan" pinta S.Coups pada salah satu orang disana.

Tidak lama, Nam Sihyuk datang. Laki-laki yang merupakan ketua dari geng tersebut, menghampiri S.Coups tanpa tahu niat laki-laki itu.

" Ada apa?" tanyanya.

" Aku mau keluar" ucap S.Coups tanpa basa-basi.

" Tunggu, apa? Kenapa?" tanya Sihyuk.

" Aku mendapatkan pencerahan untuk keluar dari sini. Maaf, aku memiliki mimpi yang ingin kukejar" ujar S.Coups sungguh-sungguh.

S.Coups sudah berniat pergi dari sana. Namun baru beberapa langkah kakinya melangkah, suara Sihyuk membuatnya berhenti.

" Memangnya kalau kau sudah seperti ini, ada mimpi yang bisa kau gapai?"

S.Coups tanpa sadar mengepalkan tangannya. Jari-jarinya mengepal dengan sangat kuat, hingga berbekas di telapak tangannya.

" Aku bisa. Asalkan aku mau melakukannya" ucap S.Coups.

Dan hari itu adalah terakhir kalinya dia ada di geng itu.

Tbc.

Kalau kalian bisa kembali ke masa lalu, apa yang bakal kalian lakuin?

Sampai ketemu di chapter berikutnya~

Till The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang