" Kau benar-benar bodoh, Yoon Jeonghan!" kesal S.Coups.
" Loh? Aku kan membantumu. Akhirnya Lee Chan bergabung kan? Kenapa kau malah mengataiku bodoh?" tanya Jeonghan dengan kening mengerut kesal.
" Bagaimana kalau Lee Chan tidak betah dan akhirnya mereka bertiga keluar? Bagaimana caraku menarik mereka kembali?" tanya S.Coups gelisah.
Jeonghan tersenyum," tenang saja. Kau bisa serahkan masalah Lee Chan padaku. Kau cukup fokus pada urusanmu saja," ucapnya meyakinkan.
" Tapi Lee Chan bagian dari urusanku" ucap S.Coups.
" Ya maksudku, kau urus yang lain saja. Kau pikirkan bagaimana caranya merekrut tiga orang lainnya. Lee Chan biar aku yang urus" ucap Jeonghan.
S.Coups sebenarnya ragu, namun dia berusaha mempercayai Jeonghan. Karena Jeonghan yang dia kenal, seharusnya akan membantunya.
" Hei, Seungcheol-ah"
" Hm? Ada apa?"
" Kau mau beritahu hal ini pada Jisoo tidak?" tanya Jeonghan.
Itu yang selama ini S.Coups pikirkan.
Dia terus berpikir untuk memberitahu Joshua agar Joshua bisa membantunya dan Jeonghan. Namun kekhawatirannya terlalu besar.
" Sebenarnya..... Aku terpikirkan untuk memberitahunya. Tapi aku takut ini tidak akan berjalan lancar karena kesalahanku" ucap S.Coups.
S.Coups memperhatikan Jeonghan yang berjalan menuju pinggir atap. Laki-laki itu menumpukan tangannya pada pembatas. Matanya menatap lurus ke depan.
" Aku tidak tahu apakah kau akan mempercayaiku atau tidak, tapi aku akan tetap bersamamu dan berusaha menyatukan Seventeen kembali" ucap Jeonghan tanpa menatap S.Coups.
S.Coups tersentuh mendengar perkataan Jeonghan. Tanpa aba-aba, dia berlari dan langsung memeluk Jeonghan. Katakanlah dia cengeng, tapi dia benar-benar sudah tidak kuat lagi.
" Jeonghan-ah,"
" Apa? Orang lain bisa salah paham kalau kau masih memelukku"
" Kau benar-benar yang terbaik. Kau memang malaikat Seventeen"
Jeonghan mungkin tidak tahu apakah S.Coups membohonginya atau tidak. Tapi yang pasti, kali ini dia bisa merasakan ketulusan S.Coups.
" Memang aku malaikat. Kau baru tahu?"
S.Coups senang. Dengan begini, bisa dia pastikan Jeonghan akan tetap bersamanya.
***
Akhir-akhir ini, Joshua merasa tidak aman. Mungkin itu dia rasakan sejak dia bergabung dengan tim milik Jeonghan. Walaupun dia tidak mau berburuk sangka, namun memang begitulah kenyataannya.
Terkadang, dia merasa seperti diikuti. Lalu ketika di rumah, dia merasa seperti ada yang memperhatikannya. Entah sudah berapa kali dia membaca kitab sucinya karena gangguan yang entah darimana asalnya.
" Jeonghan-ah,"
" Hm?"
" Aku ingin cerita, boleh?"
Jeonghan yang tadinya sibuk mencoret-coret bukunya, langsung menatap Joshua. Dia penasaran dengan apa yang akan diceritakan Joshua. Mungkin saja laki-laki itu mengalami kesulitan.
" Boleh. Aku akan mendengarkanmu" ucap Jeonghan.
" Mmm...... Akhir-akhir ini, aku merasa seperti sedang diikuti. Bahkan terkadang aku merasa seperti ada yang mengawasiku" ucap Joshua.
" Mengawasi? Perasaanmu saja mungkin" ujar Jeonghan.
" Iya, kupikir itu karena aku berada di negara asing. Tapi kemarin malam, aku seperti melihat seseorang berdiri di balkon apartemenku" ucap Joshua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Till The End
FanfictionKembali ke masa sekolah mungkin adalah impian bagi kebanyakan orang yang masih ingin menikmati masa muda mereka. Tapi itu tidak bagi sosok laki-laki bernama Choi Seungcheol. Setelah kehadiran sosok misterius di konser mereka, secara tiba-tiba dia da...