S.Coups menjauh. Itu yang dia lakukan.
Dia berusaha sebisa mungkin tidak terlibat dengan para anggotanya. Bahkan dia sering bersembunyi agar tidak diketahui oleh Jeonghan dan Joshua.
Walaupun begitu, ini sangat melelahkan. Dia terbiasa bersama mereka dan kini harus terbiasa tanpa mereka. Mana mungkin dia bisa dengan cepat terbiasa dengan situasi ini.
' Ahh...... Apa aku harus pergi jauh ya? Disini rasanya menyesakkan'
S.Coups menatap ke bawah dari atas rooftop. Dia tertawa kecil saat melihat Jeonghan dan Joshua yang terus berlarian kesana kemari mencarinya. Apakah mereka tidak berpikir untuk mencari di rooftop?
Ceklek.
S.Coups refleks menoleh saat mendengar suara pintu terbuka. Mana mungkin kan Jeonghan atau Joshua? Baru saja dia melihat keduanya di bawah.
Tapi kali ini, S.Coups justru lebih terkejut saat dirinya dan seseorang yang baru saja naik saling bertatapan. Hanya sebentar, sebelum seseorang itu berniat untuk turun lagi.
" Wonwoo-ya, tunggu!"
Wonwoo terpaksa berhenti karena S.Coups memegang pergelangan tangannya. Dia tidak berani berbalik, apalagi sampai menunjukkan wajahnya yang sedikit lebam pada laki-laki yang lebih tua darinya itu.
" Kau baik-baik saja? Wajahmu kenapa?" tanya S.Coups khawatir.
" Aku..... Tadi membentur dinding. Ini tidak apa-apa, Seungcheol-Hyung" ucap Wonwoo gugup.
S.Coups tahu ada yang tidak beres. Tidak perlu diberitahukan pun, dia paham bagaimana para anggotanya jika mereka berbohong.
" Kau-"
" Ah! Seungcheol kau disini!"
Perkataan S.Coups terhenti karena Jeonghan dan Joshua yang tiba-tiba muncul diantara dirinya dan Wonwoo. Kedua laki-laki itu juga terdiam begitu melihat wajah Wonwoo.
" Wonwoo, kau baik-baik saja?" tanya Joshua.
" Aku..... Baik-baik saja. Aku harus ke kelas, permisi" pamit Wonwoo.
" Tunggu! Joshua, tahan dia!" ucap S.Coups yang membuat Joshua refleks memegangi tangan Wonwoo.
" Jeonghan-ah, ambilkan kotak obat" ucap S.Coups.
Selagi Joshua membawa Wonwoo untuk duduk di lantai rooftop, Jeonghan sudah turun kebawah untuk mengambil kotak obat yang sering dia bawa.
" Wonwoo-ya, jawab pertanyaanku. Siapa yang melakukan ini padamu?" tanya S.Coups.
" Aku..... Kan sudah bilang ini karena menabrak-"
" Jangan bohong. Aku tahu kau baru saja berbohong. Katakan padaku siapa orangnya" potong S.Coups.
Joshua menahan S.Coups agar tidak berbicara lagi. Disini posisinya mereka bukanlah teman dekat Wonwoo, jadi wajar jika Wonwoo merasa ragu untuk bercerita. Apalagi keduanya adalah seniornya.
" Wonwoo, kau-"
" Wonwoo-ya, kau disini lagi? Kau....."
Ketiganya refleks menoleh dan mendapati Woozi yang berjalan dengan langkah yang melambat kearah mereka. Di tangannya, sudah ada kapas serta obat merah yang biasa dia bawa untuk Wonwoo.
" Wo- Jihoon-ah, sedang apa kau disini?" tanya S.Coups.
" Ah, aku hanya ingin menemui Wonwoo" ucap Woozi santai.
Woozi mendekat kearah Wonwoo dan mulai kembali mengobati luka laki-laki itu. Dua laki-laki yang tertua itu hanya mengamati apa yang Woozi lakukan. Sampai Jeonghan datang dengan obat di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Till The End
FanfictionKembali ke masa sekolah mungkin adalah impian bagi kebanyakan orang yang masih ingin menikmati masa muda mereka. Tapi itu tidak bagi sosok laki-laki bernama Choi Seungcheol. Setelah kehadiran sosok misterius di konser mereka, secara tiba-tiba dia da...