Chapter 39

942 149 3
                                    

Natal tiba.

Semuanya sudah berkumpul di apartemen milik Joshua dengan beragam kotak hadiah yang mereka pegang. Mereka sudah memutuskan untuk menukar hadiah mereka.

" Wah! Siapa yang membawa hadiah sweater? Ini sangat bagus" ujar Seungkwan.

" Ah, itu dariku. Kupikir akan tidak pas jika yang pakai seperti Mingyu" ucap Dino.

" Untunglah aku yang dapat. Sungguh, ini sangat bagus. Terima kasih, Di-Chan-ah," ucap Seungkwan, hampir kelepasan.

" Sama-sama," ucapnya.

S.Coups senang melihat para anggotanya yang kini sudah tidak canggung lagi. Mereka tampak bahagia dan seperti tidak memiliki masalah.

Deg.

S.Coups menggigit bibir bagian bawahnya, berusaha menahan rasa sakit yang datang tiba-tiba di jantungnya itu. Akhir-akhir ini, dia sering merasakan rasa sakit itu. Namun dia tidak tahu penyebabnya.

' Sial! Jangan sampai ada yang tahu'

S.Coups memilih untuk merahasiakannya karena takut membuat yang lainnya khawatir. Biar bagaimanapun, dia adalah leader Seventeen. Dia harus bisa kuat supaya yang lainnya bisa kuat juga.

" Seungcheol-Hyung, kau baik-baik saja?" tanya Woozi yang memperhatikan S.Coups.

" A-ah, aku baik-baik saja" sahutnya.

S.Coups berusaha bersikap senormal mungkin, walaupun dadanya terasa sesak dan seperti ada sebuah benda tajam yang terus menusuk jantungnya.

" Ah! Aku dan Seungcheol akan beli beberapa makanan ringan lagi. Kalian berpestalah dulu" ucap Jeonghan tiba-tiba.

S.Coups tahu jika Jeonghan sudah mengetahui kondisinya. Jadi, dia hanya bisa mengikuti alur yang dibuat Jeonghan supaya dia bisa segera keluar dari apartemen Joshua.

" Hyung, beli yang banyak ya" pinta Dino.

" Iya, tenang saja. Hari ini kita habiskan uang Seungcheol" sahut Jeonghan yang hanya dibalas senyum terpaksa oleh S.Coups.

Keduanya pun keluar dari apartemen Joshua. Tepat saat mereka sampai di pertigaan, saat itu pula S.Coups tumbang. Jeonghan dengan sigap menahannya, walaupun tenaganya tidak cukup dan berakhir dengan keduanya terjatuh.

" Ada apa?" tanya Jeonghan.

S.Coups memegangi dadanya," jantungku sakit sekali. Seperti..... Ada yang menusuknya," rintihnya.

Jeonghan panik. Dia tidak bisa berbuat apa-apa selain mencoba menenangkan S.Coups. Dan kesialan mereka bertambah karena mereka bertemu sosok itu.

" Jangan mendekat!!" seru Jeonghan.

" Ohh, kau sudah merasakan sakitnya ternyata. Ternyata cairan itu benar-benar berguna," ujarnya.

S.Coups menatap tajam sosok itu," cairan apa maksudmu?" tanyanya.

" Perlukah kuberitahu? Mungkin kau lupa soal minuman asing yang ada di mejamu" ucapnya.

Seketika ingatan S.Coups melayang pada beberapa hari yang lalu. Saat dia mendapati sebuah minuman diatas mejanya. Tapi saat dia bertanya pada murid-murid di kelasnya, katanya itu dari Hara, siswi dari kelas sebelah.

Apakah Hara juga musuhnya?

" Apa Kim Hara juga bagian dari ini semua?" tanyanya.

" Oh, entahlah. Kau bisa memikirkannya sendiri. Selamat menikmati penderitaan yang kuberikan"

Dengan itu, sosok itu menghilang bersamaan dengan sakit di jantungnya yang juga menghilang.

***

" Sungguh! Aku tidak bohong. Jeonghan ada bersamaku saat itu" ucap S.Coups.

Till The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang