Chapter 32

961 146 0
                                    

Kalau diingat-ingat lagi, Jeonghan ingat saat dirinya lupa ingatan dan sosok S.Coups datang dan memeluknya. Dirinya yang lupa ingatan tentu saja takut pada sosok S.Coups si berandalan.

Tapi sekarang, justru S.Coups selalu bergantung padanya. Bukannya dia tidak senang, dia justru berharap S.Coups seperti itu. Karena sampai saat ini pun, S.Coups jarang meminta bantuan baik padanya maupun pada Joshua.

' Akan ku bantu Coups-ya semampuku' batinnya sangat yakin.

Saat ini, dia dan Minghao sudah sampai di apartemen kecil yang ditinggali oleh dua remaja asal China itu. Melihat lingkungan sekitarnya, Jeonghan jadi tidak tega saat membayangkan keduanya susah payah hidup di Korea tanpa bantuan orang dewasa.

" Hyung, ini apartemennya. Ayo masuk, kurasa Jun-Hyung sudah ada di dalam" ajak Minghao.

" Ya, ayo. Aku juga harus berbicara dengan Jun"

Keduanya memasuki tempat tinggal Minghao dan Jun. Bau masakan menyeruak begitu mereka masuk. Tidak lama, seseorang muncul dengan panik.

" Minghao! Kau kemana saja? Aku khawatir kau- oh, Jeonghan-Hyung"

Jeonghan tersenyum melihat sikap khawatir Jun. Tentu saja setelah diancam seperti itu, Jun mana mungkin membiarkan Minghao hilang dari pandangannya.

Bahkan mungkin saat tubuhnya diambil alih pun Jun tidak mungkin membiarkan Minghao kenapa-napa.

" Uhm, Jun-Hyung. Jeonghan-Hyung katanya ingin berbicara denganmu" ucap Minghao.

" Oh? Soal apa, Hyung?" tanya Jun.

Dari cara bicaranya, Jeonghan merasa Jun yang ada di depannya adalah Jun yang dia kenal. Jun Seventeen yang selama ini menjadi adiknya.

" Bisa bicara di dalam? Ini sangat amat rahasia" pinta Jeonghan.

" Uhm..... Tentu"

Jeonghan tersenyum dan mengikuti langkah Jun. Mereka duduk di lantai, mengingat perabotan yang ada sangatlah sedikit.

" Maaf, berantakan"

" Tidak apa-apa, jadi? Kau sedang masak?" tanya Jeonghan basa-basi.

" Oh, iya. Hyung mau makan malam bersama kami?" tawar Jun.

' Rasanya aku ingin menangis. Kenapa harus Jun yang diancam?'

" Tidak, terima kasih. Tadi aku sudah makan"

" Uhmm..... Kalau begitu, apa yang Hyung mau bicarakan?" tanya Jun akhirnya.

Jeonghan tersenyum, memikirkan harus darimana dia memulai obrolan ini. Tidak mungkin dia mengatakan terang-terangan soal dirinya dari masa depan, seperti yang tadi S.Coups lakukan.

Tunggu, Minghao kan sudah tahu.

" Hyung?"

" Ah, begini. Aku ingin mengajakmu kembali bergabung di grup kami, bersama dengan Myungho" ucap Jeonghan.

Jeonghan bisa melihat perubahan raut wajah Jun. Laki-laki di depannya itu tampak gelisah, dan langsung tidak berani menatap mata Jeonghan.

" Maaf, aku sudah memutuskan untuk keluar," ucap Jun.

Sewaktu Jun memutuskan untuk keluar, dia mengatakannya dengan sangat datar dan dingin. Tidak seperti Jun yang Jeonghan kenal selama ini.

Sekarang, Jun justru meminta maaf karena sudah keluar dengan nadanya yang biasanya. Apakah Jun sama seperti Dokyeom?

" Jun-ah, Myungho-ya cerita padaku kalau kau berurusan dengan seseorang yang mengancammu. Apakah itu benar?"

Jun menoleh dan menatap Minghao yang menunduk dan memilih memainkan jari-jarinya. Dia tidak berani menatap Jun yang sudah tahu kalau dia menguping.

Till The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang