Chapter 23

1K 143 1
                                    

Dino kembali.

Dan itu berhasil membuat semuanya bersemangat lagi. Termasuk S.Coups yang tidak berhenti tersenyum sejak mereka memulai latihan.

" Kalau kau tersenyum terus, kau bisa dikira gila, Coups-ya" ucap Jeonghan saat keduanya sedang duduk berdua di sudut ruangan, memperhatikan para anggotanya.

" Biarkan saja. Aku tersenyum kan karena senang" sahut S.Coups tidak peduli.

Tiba-tiba, Joshua datang bersama Dokyeom dan langsung menarik kedua laki-laki tertua itu. Mereka keluar dari gedung kosong tempat mereka latihan itu.

" Ada apa kau tiba-tiba menarik kami?" tanya S.Coups.

" Dokyeom-ah, katakan pada mereka" ucap Joshua.

" Hyung, aku juga ingat semuanya. Aku ingat soal konser, lalu ada bayangan hitam itu kan? Lalu tiba-tiba kita kembali ke masa lalu" ucap Dokyeom.

" Ahhh, Dokyeom-ah!! Ternyata kau juga ingat," Jeonghan langsung memeluk Dokyeom yang langsung dibalas.

" Tapi kau tidak ingat dari awal kan? Maksudku, hanya aku yang ingat saat pertama kali kita kesini" ucap S.Coups.

" Iya. Oh ya! Shua-Hyung, kau ingat saat aku mengatakan ini pertama kali padamu? Itu kan di hari Rabu ya? Nah, aku ingat lagi itu baru hari ini. Dan ternyata sudah hari Selasa" ucap Dokyeom.

Penjelasan Dokyeom terlalu berbelit-belit, membuat S.Coups dan Joshua tidak paham. Namun, Jeonghan langsung paham apa maksud Dokyeom.

" Maksudmu, kau tidak ingat apapun selain hari Rabu itu?" tanya Jeonghan.

" Iya! Semacam itu. Yang terakhir kuingat adalah aku sedang berbelanja di supermarket, lalu tiba-tiba ada yang memegang bahuku dan sudah. Ingatanku kembali lagi saat ini" ucap Dokyeom.

' Berarti dia berbeda denganku dan Shua-ya. Dia tidak mengingat ingatan saat dia lupa ingatan' batin Jeonghan.

" Tapi aku dan Jeonghan ingat saat kami masih kecil, maksudku saat kita yang saat ini masih kecil. Apakah kau tidak ingat?" tanya Joshua.

" Aku ingat, karena ini berbeda dari yang seharusnya. Ingatanku yang hilang hanya saat setelah dari supermarket itu saja" sahut Dokyeom.

" Aneh ya, kenapa bisa begitu"

Disaat ketiganya berdebat, Jeonghan terus berusaha menyambungkan benang merah yang ada. Dari Dokyeom yang ingat semuanya, lalu tiba-tiba lupa, dan ingat lagi namun tidak ingat saat ingatannya diambil lagi.

Apakah setelah dari supermarket itu bukan Dokyeom? Tapi seseorang yang mengambil alih tubuhnya?

" Mungkin...... Saat di supermarket, ingatanmu bukannya kembali dihilangkan. Tapi tubuhmu diambil alih, jadi kau tidak tahu apa yang kau lakukan" ucap Jeonghan.

" Tunggu, maksudmu dia juga memiliki kemampuan untuk mengambil alih tubuh orang lain?" tanya S.Coups.

" Anggap saja begini. Dunia ini adalah miliknya, lalu kita bonekanya. Atau bisa dibilang ini dramanya dan kita adalah aktor yang harus mengikuti naskah. Maka semuanya akan berjalan sesuai keinginannya, termasuk jika kita sudah keluar jalur dan dia memperbaikinya" jelas Jeonghan.

Mendengar kata drama, S.Coups tiba-tiba terpikirkan satu hal yang membuatnya entah kenapa merasa seperti mereka dipermainkan.

" Apa memang dia bisa membuat dunianya sendiri? Lalu kita dimasukkan kedalamnya?" tanya S.Coups menduga-duga.

" Bisa jadi. Mengingat kita disini tapi seperti tidak mengenal orang-orang di sekitar kita" sahut Jeonghan.

Kepala S.Coups penuh dengan segala praduga yang ada. Bagaimana jika mereka tidak bisa keluar dari dunia buatan ini? Bagaimana jika mereka memang akan terjebak selamanya? Bagaimana jika semuanya akan kembali diambil ingatannya disaat mereka semua sudah bersama?

Till The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang