Hari demi hari berlalu dan tidak terasa S.Coups sudah cukup lama di masa lalu. Hal itu membuatnya berpikir tidak ada jalan keluar untuk kembali ke masanya.
" Haahhhh..... Sepertinya memang tidak ada jalan keluarnya," helaan napas terdengar dari mulut S.Coups.
" Ayolah, Coups-ya. Jangan menyerah. Kita kan sudah mendapatkan dua orang tambahan, masa kau malah jadi tidak semangat?" ujar Jeonghan.
" Sejujurnya, aku juga berpikir yang sama seperti Coups-Hyung. Kita sudah terlalu lama disini, bagaimana kalau memang tidak ada jalan keluar?" tanya Vernon.
" Kau jangan ikut-ikutan seperti S.Coups. Dia pembawa virus negatif disini" ucap Jeonghan.
" Tapi, Jeonghan-ah-"
" Sudah, sudah. Ini yang lain mana? Kita akan latihan kan? Mereka kenapa belum sampai?" potong Jeonghan, sembari melihat jam yang melingkar di tangan S.Coups.
Mereka sekarang sedang berada di ruang latihan, namun hanya ada mereka karena yang lainnya pun belum datang. Tidak lama, Mingyu, Wonwoo, dan Woozi datang bersama. Di tangan mereka, terdapat kantung plastik yang entah isinya apa.
" Kami membawa makanan. Ayo kita bagi bersama yang lainnya" ucap Woozi.
" Wah!! Terima kasih. Kalian memang yang terbaik"
Sembari menunggu yang lain, mereka duduk melingkar dengan makanan berada di tengah-tengah. Mereka memulai mengobrol, untuk menghabiskan waktu sembari menunggu yang lainnya.
Namun, beberapa menit sudah berlalu dan tidak ada tanda-tanda kedatangan yang lainnya. Tentu saja itu membuat mereka khawatir. Apalagi bagi yang tahu soal masa depan dan siapa musuh mereka.
" Siapa saja yang belum hadir?" tanya S.Coups.
" Seokmin, Soonyoung, dan Chan. Jun dan Myungho kan sudah keluar" ujar Woozi.
Mendengar kata keluar, S.Coups kembali tersenyum pahit. Tentu saja karena dia tidak bisa menjaga keduanya, mereka pun memutuskan untuk keluar.
Apakah tidak akan ada Seventeen di masa depan?
" Ayo kita cari mereka. Mungkin saja mereka masih di sekolah" ucap Jeonghan.
Baru mereka ingin berdiri, pintu terbuka dan menampilkan tiga orang yang baru saja akan mereka cari. Lengkap dengan luka di wajah mereka.
" Kalian kenapa?" tanya Seungkwan heboh.
" Dasar murid-murid sialan! Belum saja kuhabisi mereka" ujar Hoshi yang masih emosi.
" Sudahlah, Soonyoung. Kita juga sudah menghajar mereka tadi" ucap Dokyeom dengan tangan yang menyeka darah di ujung bibirnya.
" Tunggu, aku obati dulu" ucap Jeonghan.
Mereka bertiga pun duduk di depan Jeonghan dan laki-laki itu pun mulai mengobati mereka satu persatu. Sementara itu, S.Coups pun memulai sesi interogasinya.
" Siapa yang menghajar kalian?" tanyanya.
" Teman-teman Chan. Kami menolong Chan tadi saat dia dikeroyok" ucap Dokyeom.
" Bukan teman, tapi mantan teman. Mana ada teman seperti itu?" ucap Hoshi.
" Siapa itu, Chan-ah?" tanya Joshua.
" Umm...... Teman-temanku yang sebelumnya membuat grup denganku. Mereka sepertinya tidak terima aku pindah grup" ucap Dino disertai ringisan saat kapas beralkohol menyentuh sudut bibirnya.
" Dasar orang iri! Si Robert dan teman-temannya itu kan?!" ucap Seungkwan yang ikutan emosi.
" Kau mengenalnya?" tanya Vernon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Till The End
FanfictionKembali ke masa sekolah mungkin adalah impian bagi kebanyakan orang yang masih ingin menikmati masa muda mereka. Tapi itu tidak bagi sosok laki-laki bernama Choi Seungcheol. Setelah kehadiran sosok misterius di konser mereka, secara tiba-tiba dia da...