9. Hoping Too Much

1.4K 177 2
                                    

Thank you for leaving a trace.








************
Jennie POV

"Krystal aku mendapatkan email dari jisoo unnie, ada satu perusahaan yang ingin bertemu dengan kita dan mereka tertarik untuk menyuntikkan dananya dan jika kita mampu memberikan hasil yang baik, maka tidak menutup kemungkian mereka akan menjadi investor tetap kita"

"Benarkan? Akupun memiliki satu perusahaan yang tertarik jennie, mereka ingin bertemu dan melakukan meeting, kita harus mempersiapkan semua presentasinya"

"Jadi yang mana yang lebih dulu akan kita temui ?"tanya krystal dia menghampiriku dan berdiri didepanku

"Sepertinya clientku saja dulu krystal"

"Kau yakin? Kau akan terkejut jika mengetahui apa yang clientku akan berikan"ucap krystal dengan senyum mencurigakan tentu saja membuatku penasaran

"Wae?"

"Rencananya 70 % dana yang akan mereka berikan, amazing huh"

Mataku membulat sempurna mendengar ini, daebak ini kabar baik 70 % itu sangat lebih dari cukup untuk menopang operasional dan produksi bahkan promosi, senyumku seketika mengembang.

"Teruslah begitu, kau manis ketika tersenyum sangat cantik"ucap krystal lirih dia menatapku lekat.

Namun tiba-tiba dia menarik tengkukku dan mulai menciumku, aku terkejut seketika, ini dikantor, bahaya jika ada yang masuk, apalagi jika reese yang datang. Aku mendorong tubuhnya berusaha menghentikan apa yang akan dia lakukan.

"Krystal ini dikantor, aku tidak ingin reese melihat kita"

"Sorry but i miss you, reese sedang ditaman jen"

"But----"

Belum sempat aku menyelesaikan ucapanku, kembali krystal menarikku kembali agar mendekat kearahnya dan aku tidak bisa menahannya kali ini, dia kembali menautkan bibir kami.

Bahkan rasa yang dia berikan berbeda, akan selalu kau lisa, mianhae.



***



Krystal stop

kami masih berada diruangan krystal tidak diruanganku, tidak mungkin, apa lagi yang dilakukan saat ini selain melepaskan sedikit hasrat, namun dia menghiraukan ucapanku.

Aku melihat ponselku bergetar, krystal semakin mencumbuku, dia masih bertahan disana dileherku.

Krystal ponselku berbunyi.

Biarkan saja jennie.

No, stop please.

Aku mendorong tubuhnya seketika, krystal berdecak kesal seraya menghentikan kegiatan kami dengan nafas menderu dan menatap tak suka pada ponsel yang sedang kupegang.

Aku merapikan kancing-kancing kemejaku lalu menerima panggilan dari jisoonie.


Jisoonie
📞 Incoming Call...

📞 yes unnie, mian

📞 kau lama sekali, kapan kau berencana
melakukan pertemuan dengan perusahaan ini,
aku akan mengabari mereka agar
mengatur jadwal untuk ke LA, kebetulan
mereka memiliki perjalanan bisnis juga disana.

📞 unnie tunggu sebentar

Shit kupikir krystal berhenti namun nyatanya dia memelukku dari belakang dan kembali mencumbuku, dia tidak dapat dihentikan jika sudah begini. Aku menjauhkan sementara ponselku.

Krystal jangan sekarang please

Wae, kau cukup diam saja jen

No, i want you to stop please, if you don't mind krystal

God damn it jennie, fine.

Ucapku seraya berbisik dan dia seketika menatapku kecewa lalu pergi dari ruangan ini dengan gusar. Itu yang aku tidak suka darinya, ucapannya yang sesekali bisa kasar dan aku tidak suka.

📞 mian unnie ada tamu tadi, unnie aku memiliki 2 pertemuan satu dengan perusahaan darimu dan
Satu lagi perusahaan yang krystal bawa, minggu ini aku pastikan menyelesaikan keduanya, untuk harinya aku akan kirimkan lewat pesan padamu.

📞 baiklah secepatnya jennie

📞 ndee gomawo unnie

📞 jennie

📞 ndee unnie wae ?

📞 apa kau dan krystal memiliki hubungan

Tanya jisoonie dan aku terdiam seketika, jisoonie tidak mengetahui hubunganku dan krystal, dia hanya mengetahui bahwa krystal adalah temanku.

📞 kami hanya teman unnie

📞 kau yakin ? Bukankah hal wajar
jika kalian mulai memiliki hubungan

📞 kami dekat unnie

📞 seberapa dekat

📞 entahlah kami hanya menjalaninya saja

📞 apa itu artinya kau sudah benar-benar
melupakan lisa

📞 unnie aku mohon

📞 baiklah kau bukan anak kecil yang harus
selalu kuatur ini hidupmu, jika
memang kau bahagia lanjutkan saja.

Kamipun mengakhiri panggilan ini, aku hanya dapat menghela nafas kasar dengan pertanyaan jisoonie, mana mungkin aku melupakan lisa, dia yang terbaik selama aku menjalani kehidupan.


Dan bodohnya aku hanya bisa menertawakan diriku sendiri saat ini, aku bersama krystal namun yang kubayangkan lisa, jika tidak begitu, semuanya biasa saja, i'm sorry krystal.











🖤❤️🧡💛💚💙🖤
Terima Kasih telah bersedia meninggalkan jejak.


Best Mistake Season II - JENLISA GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang