🍕29🍕

471 66 1
                                    

#leolatte








<<<

"ARAAA! ADA YANG NYARI! "

Itu Hanif. Emang ya Hanif suka banget teriak teriak. Kalo disatuin sama Henri kayaknya bakalan pusing orang kalo denger. Ara aja yang sekelas sama Hanif selalu nyebut nama Allah.

"biasa aja! Suara lo kek toa! " Mika ngegeplak pundak Hanif.

Diluar, ada Jihan yang manggil. Disebelahnya juga ada Yola. Rencananya, Jihan mau ngajak ke kantin khusus ciwi ciwi terdekatnya.

Setelah gelut sebentar sama Hanif, Mika juga keluar kelas. Mereka langsung jalan menuju kantin. Sepanjang jalan, mereka sibuk ngobrol. Sekalian biar Ara lupa sama kejadian yang hampir ngerenggut nyawanya.

"gue sama Mika yang pesan. Lo berdua mau apa? " Tanya Yola.

"pempek sama nutrisari jeruk peras. " Jawab Jihan.

"gue mau juga pempek. Sama minumnya jus jambu. " Jawab Ara juga.

Yola langsung narik Mika buat mesen makanan. Di meja, Ara celingak celinguk. Dan Jihan nangkep itu, makanya dia ngikut celingak celinguk.

"Luna mana? "

"dia gak masuk. Gue mau nyamperin, tapi lo tau kan dia lagi gak baik? Bonyok nya udah tau. " Jawab Jihan.

Seketika Ara melotot, " demi apa?! Reaksi mereka gimana? "

Jihan menggeleng pelan, "mereka marah, kecewa. Tapi mereka masih nerima. Dan Luna yang gak enak. Soalnya, bonyoknya nerima gitu aja keberadaan anaknya. "

Ara menghela napasnya lega, "seenggaknya Luna bakal aman dong? Kecewa sama marah sih pasti, tapi kita juga tau kalo Mama Papa Luna itu sayang banget sama Luna. "

Jihan mengangguk setuju. Sebagai anak bungsu, Luna memang sangat disayang oleh kedua orangtuanya dan tentu saja sang kakak. Jadi, mereka sedikit tenang karna keluarga Luna adalah keluarga yang hampir sempurna.

"gue penasaran deh Ji. "

"penasaran apa? "

Ara deketin mulutnya ke telinganya Jihan buat bisik bisik, " siapa yang udah buat Luna hamil? "

"gue gak ada tebakan. Kita tau Luna gak punya pacar dan gak deket sama siapa siapa. Gue juga penasaran gila! Tapi mau nanya ke Luna juga gak enak. "

Susah memang kalo seperti ini. Mereka penasaran, tapi mereka gak mau maksa Luna buat cerita. Mereka takut mental Luna malah makin turun.

"Yola gak tau kan? "

"enggak. Disini cuman kita bertiga yang tau. Dan sebaiknya jangan sampe orang lain tau. " Ujar Jihan.

Sudah terlambat, Ji.

Tak lama, Yola dan Mika balik dengan masing masing tangan mereka megang satu gelas. Mereka duduk di depan Ara dan Jihan.

"makanannya nanti dateng. Minum dulu nih, " Yola nyidorin segelas jus jambu ke Ara.

"makasih ya. "

"yoi. "

Sambil nunggu makanan mereka diantar, mereka ngobrol lagi. Sebenarnya, bisa aja sih mereka nungguin di tukang dagangnya dan bawa makanan nya sendiri. Tapi mereka terlalu mager sekarang.

Pas Ara lagi ketawa karna lawakan Mika, tiba tiba ada yang ngelus rambutnya. Ara kaget dong, langsung dia noleh kebelakang.

"hih! Kirain siapa! "

"hehe.. Boleh gabung gak? "

"jangan! Ini khusus cewek! Lo sama Jau aja sana pacaran! " Ketus Mika.

"gak mau. "

Leader | Mark GiselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang