🍕56🍕

915 72 5
                                    

#leolatte




















<<<

Beberapa bulan kemudian.

"Atas dikit, Yang. "

"Sini? "

"Akhh! Coba ke kanan dikit. "

Ara memijat punggung Mauka yang terbuka itu. Saat pulang tadi, suaminya langsung mengeluh sakit punggung. Ara agak panik, takut ini masih berhubungan dengan lamanya koma Mauka dulu.

"Mau di kerok gak? "

Mauka menggeleng. "Gak usah. Udah dulu deh pijitnya. "

Tapi Mauka malah memegang tangan Ara yang ada di punggungnya. Dia berbalik, dan menggenggam tangan Ara. Mauka menghuyung sehingga tubuh Ara juga ikut terhuyung dan celentang di kasur.

"Aku mau peluk. "

Jadilah posisinya, Ara celentang di kasur dengan Mauka yang nindihin badan Ara. Kepala Mauka bersandar di dada Ara dengan tangannya yang memeluk Ara erat. Emang bayi besar.

"Aku berasa jompo banget. "

Ara terkekeh. "Gak papa. Kan ada aku yang mijitin. "

"Pijat plus plus ya. "

"Enak aja! "

Mauka tergelak. Tangan Ara mengelus rambut Mauka dengan lembut. Menikmati dinginnya malam dengan kehangatan satu sama lain.

"Tapi bener, Ra. Aku sering banget pegel. Apa karna duduk terus ya? "

"Mungkin kali ya? Nanti aku cari tau deh. Tapi gak papa, itu tandanya kamu udah kerja keras. "

Mauka mengangguk. Dua orang itu masih dengan mata terbuka. Belum ada niatan menutup mata karna mau melepas rindu satu sama lainnya.

Padahal mereka hanya terpisah kurang dari 24 jam tadi. Tapi yang namanya cinta, pasti rindu bakal membeludak. Untung aja, udah halal.

"Enak deh udah nikah. Bisa cium cium dimana aja. "

Cupp

"Heh! "

Ara refleks menepuk kening Mauka. Dia kaget saat suaminya mencium dadanya yang terbuka sedikit itu. Ya terbuka juga karna ulah Mauka sendiri.

"Aduh jangan di geplak. Di cium aja sini deh. " Mauka mendekatkan keningnya.

Walaupun kesal, Ara tetap mencium kening Mauka yang membuat si empunya tersenyum senang.

Setelah itu Mauka memeluk Ara lagi. Kini wajahnya bersembunyi di ceruk leher Ara. Wangi khas wanita itu, dicampur dengan parfum sangat memabukkan.

"Besok aku mau anter Lana sama Lyan imunisasi ya. Nganter Mama. "

Mauka mengangguk. "Jam berapa? "

"Jam 9an. "

"Aku anter ya. "

"Emangnya gak papa kamu telat ke kantor? Jauh loh dari rumah sakitnya. " Ucap Ara.

Leader | Mark GiselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang