🍕36🍕

448 50 9
                                    

#leolatte







<<<

Napas Ara memburu. Dia nyender di tembok mall sambil memegang dadanya. Ara menutup matanya lelah. Lari larian ternyata capek.

Hati dan pikirannya gak tenang. Terlebih tau fakta bahwa teman temannya ada di mall yang sama. Padahal Ara udah milih mall yang menurutnya gak akan di jamah sama teman temannya.

Terlebih ada Mauka. Di dalam hati, Ara terus merapalkan doa. Tapi hatinya gak tenang. Kalo bisa nangis, Ara bakalan nangis.

Selagi menutup mata, Hp di tangan Ara bergetar. Si penelfon ini yang buat Ara mau mengumpat sejadi jadinya.

"apa?! "

"..."

"gue bilang gue mau pulang! "

"..."

"hah? Di belakang mana? "

"balik sini coba.. "

Ara terkejut pas suara seseorang yang ada di telfonnya terdengar. Langsung aja Ara berbalik dan matanya menajam.

"gue mau pulang! Urusannya udah selesai kan? "

Seseorang itu menggeleng sambil tersenyum, " lo udah janji mau pilihin kuenya. Janji harus di tepati kalo enggak dosa. "

Ara terdiam. Matanya masih menatap orang itu tajam. Ara benar benar terpaksa ngikutin orang ini. Kalo enggak atas rasa manusiawi, Ara ogah.

"cepet! "

"ayo. "

Dengan cepat, orang itu narik tangan Ara. Dan sembari jalan, Ara berusaha ngelepasin tangannya, tapi tenaganya kalah besar. Masalahnya, ada teman temannya di mall itu. Takut salah paham.

"Leo lepasin! "

"udah diem aja. Jalan lo lama. "

Ara menatap punggung Leo tajam. Demi apapun, dia gak akan lagi mau nerima permintaan Leo. Di ulangi lagi, semua ini atas dasar paksaan karna manusiawi.

Mereka berdua sampai di toko kue. Tokonya terlihat mewah, ketauan kalo kue disana berkualitas baik. Ara juga sering beli disana buat upang tahun.

"menurut lo yang mana? Gue gak tau selera cewek. "

Ara ngehentakin tangannya. Dan akhirnya pegangan Leo terlepas. Langsung aja Ara kasih jarak dia sama Leo. Sembari matanya memperhatikan kue kue yang ada di etalase nya.

"Mama lo suka apa? "

Leo berpikir, "coklat. "

Beberapa saat, Ara melihat lihat, dan dia nunjuk salah satu kue. " Yang ini? Desainnya bagus. "

Leo tersenyum seraya mengangguk. Langsung dia minta di bungkusin kue yang Ara pilih. Sementara pelayannya bungkusin, Leo memfokuskan pandangannya pada Ara.

Senyum nya gak pernah luntur sejak tadi. Satu keinginannya sejak dulu, bisa dekat dengan Ara. Dan hari ini, itu terjadi.

"makasih udah bantu gue. "

Leader | Mark GiselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang