🍕58🍕

1.4K 80 32
                                    

#leolatte




Bismillah..

Hai! Ini chapter terakhir ya.

Terima kasih udah mau setia sama cerita ini.
Setiap komentar, vote, dan banyaknya jumlah pembaca buat aku senengggg bangetttt

Maaf karna suka jarang update

Dan apa pendapat kalian tentang cerita ini?
Adegan mana yang paling kalian sukai? Tinggalkan komentar ya.

Sekali lagi, terima kasih untuk kesan baiknya.

-N
















<<<

"Pesawat Cendrawasih H-890 Jakarta-Medan jatuh dari ketinggian setelah 45 menit mengudara. Pihak tim sar beserta polisi segera menyusuri titik jatuhnya pesawat tersebut. Diperkirakan, seluruh penumpang dan awak kabin tidak ada yang selamat. "

Brukk

"Ya Allah.. "

"Ra?!"

Mama Yunita berlari panik saat Ara terduduk di lantai. Wanita itu menepuk nepuk pipi sang anak yang tatapannya kosong. Keringat Ara mengalir deras.

"Ra? Kenapa Nak? Ada yang sakit? Kita duduk di sofa ya? "

Ara menatap Mama. Bibirnya bergetar. Ara menunjuk TV yang masih menyala. Disana terdapat berita yang tayang. Masih berita yang sama dengan yang Ara lihat tadi.

"Dunia penerbangan Indonesia kembali berduka. Sekitar 45 menit setelah mengudara, pesawat Cendrawasih H-890 hilang kontak yang ditemukan jatuh. Tim Sar, Polisi beserta TNI dikerahkan untuk mencari korban. Diperkirakan tidak ada yang selamat dari kecelakaan maut itu."

Mama cengo. Tatapannya bergantian ke arah TV dan Ara. Ini apa maksudnya? Mama belum mengerti. Jangan, jangan bilang.

"Kenapa? "

Luna dan Mika turun dari tangga tergesa setelah mendengar pekikan Mama Yunita. Ara yang tak kunjung kembali ke kamar juga membuat Mika dan Luna hendak menghampiri.

Mereka ikut panik saat melihat Ara yang terduduk di lantai dengan Mama Yunita yang masih cengo.

Mika ikut terduduk. "Ra? Lo gak papa? Ayo duduk yang bener. "

Sama sekali gak ada pergerakan. Bibir Ara masih bergetar. Kedua tangan wanita itu juga masih bergetar hebat. Mendadak kepalanya pusing.

"Enggak.. " Lirih Ara.

Luna merasa ada yang tidak beres.

"Pihak maskapai telah membuka posko darurat bagi para keluarga korban penumpang pesawat Cendrawasih H-890. Untuk info selanjutnya, terus saksikan breaking news selengkapnya.. "

Ara menutup telinganya. Tidak, tidak mungkin. Dengan tergesa, wanita itu bangkit yang membuat tiga orang lainnya tersadar.

Ara mengelilingi ruangan itu untuk mencari ponselnya. Dia harus memastikan sekarang. Jangan ada air mata yang mengalir dulu.

Leader | Mark GiselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang