49

466 42 28
                                    

Satu minggu kemudian

Fahri dan keluarganya saat ini sedang merayakan ulang tahun Fahri yang ke-17 bersama anak-anak panti asuhan keluarga Putra.

Suasana meriah apalagi Fahri menghibur mereka semua dengan sedikit sulap dan dilanjutkan membagi sedikit rezeki kepada setiap anak panti asuhan.

Fahri menghampiri Nadira yang duduk sendirian sambil mengelus perutnya dengan santai Fahri duduk di sebelahnya Nadira.

"Al!" Kaget Nadira.

"Aku cuma mau bilang sudah memaafkan kesalahanmu yang telah berselingkuh di belakangku," Ucap Fahri.

"Kau jadi pergi ke Amerika?" Tanya Nadira.

"Ya setelah acara selesai aku akan langsung menuju bandara untuk pergi ke Amerika," Ucap Fahri.

"Bukannya tahun ajaran baru masih sekitar dua bulan lagi ya?" Tanya Nadira.

"Aku mau memulai hidup baru bersama keluargaku disana karena disini hanya ada rasa sakit saja," Ucap Fahri.

"Sejak awal daddy memang berencana membawaku ke Amerika," Ucap Fahri.

"Hidup berbahagia ya bersama kakak kembaranku dan jangan pernah salahkan anakmu kelak karena yang memulai semua kesalahan itu kau dan kak Aldo sendiri hingga tumbuh janin tidak berdosa di dalam rahimmu," Ucap Fahri.

"Aku pamit ya," Ucap Fahri.

"Assalamualaikum warahmatullahi," Ucap Fahri.

Fahri pergi dan bersenang-senang bersama sahabatnya sementara teman sekelasnya sudah pulang duluan hanya menyisakan Nadira yang belum dijemput Rivaldo.

Fahri merasa kasihan jadi mengantarkan Nadira ke rumah lamanya.

"Daddy pinjam mobilnya," Ucap Fahri.

"Jangan terlalu cepat mengemudinya kan baru lancar minggu kemarin," Ucap Angelo.

"Baik daddy," Ucap Fahri.

Fahri mencium tangan kanan Angelo, Angelina dan Roy sekaligus orang tua yang lainnya.

Di dalam mobil hanya ada keheningan saja baik Fahri dan Nadira diam saja tanpa mengatakan apapun.

Tiba di rumah lamanya melihat Nadira yang sudah turun Fahri tancap gas menuju ke panti asuhan.

Fahri tersenyum lalu mengembalikan kunci mobil milik Angelo yang dipinjamnya olehnya.

"Hebat lu udah memaafkan mantan," Ucap Ridho.

"Gua mau pergi ke Amerika jadi mending melupakan segala kenangan pahit disini," Ucap Fahri.

"Ngomong-ngomong ada yang ingin kutanyakan sama Ali," Ucap Fahri.

"Menanyakan apa?" Bingung Ali.

"Kan lu udah nikah nih kemarin," Ucap Santo.

"Iya lalu?" Bingung Ali.

"Malam pertama gimana tuh?" Tanya Santo kepo.

"Pasti bermain sampai pagi kan," Ucap Wiwit menaik turunkan alisnya.

"Berapa ronde li?" Tanya Ridho.

"Punggung lu pasti lecet tuh," Ucap Fahri.

"Hm aku tidak paham yang dibicarakan kalian semua," Ucap Ali.

"Sudah jangan membahas hal tidak penting kalian semua," Ucap Danel.

"Ini hal penting nel untuk masa depan kita semua," Ucap Fahri.

"Kalian kuliah saja dulu malah mikirin hal-hal mesum," Ucap Danel.

"Papi bilang aku harus minta izin dulu sama istriku untuk melakukan hubungan itu kalau memaksanya malah berdampak buruk untuknya," Ucap Ali.

Fahri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang