───go.
ZOYA dan aku tak pernah bertengkar terlalu lama. Ia juga sebenarnya tidak marah padaku. Paginya kami sudah berperilaku seperti biasa. Biasanya Anne pun akan bertindak serupa. Namun hari ini ia bahkan tidak melirikku barang sekali.
"Mari makan di Aula jika kau ingin Anne Nott senang," kata Liam Avery.
Aku menggelengkan kepala. "Kalian temani saja Anne. Aku ingin sendiri dulu."
"Kau selalu menyendiri. Saat ini kau butuh teman."
Aku tidak suka jika Liam mulai sok tahu mengenai apa yang baik dan tidak untukku. Aku tahu ia adalah calon suamiku, dan aku tahu ia hanya menjalankan tugasnya karena Ayah dan Tuan serta Nyonya Avery, namun tingkahnya ini menjemukan.
"Aku tahu apa yang kulakukan," tuturku pada Liam sebelum pergi.
Seharian ini aku tidak berbicara sama sekali pada teman-temanku. Hanya Zoya yang kuajak berbicara. Ia juga memintaku untuk sedikit terbuka pada mereka. Aku tahu niat Zoya baik, namun aku tidak terlalu mempercayai Zoya, jadi aku tak berkata apapun.
"Dengan kau yang menutup diri seperti ini, kau malah semakin merepotkan," tutur Zoya.
Zoya tahu aku tidak ingin membebani teman-temanku. Zoya juga orang yang paling percaya bahwa aku dapat mengurus diriku sendiri dengan baik, maka dari itu ia selalu diam. Kali ini ia benar-benar khawatir.
"Maka jangan repot-repot mengkhawatirkanku," tuturku.
Zoya menatapku tajam. "Baiklah kalau itu maumu."
Dan Zoya Curie berbalik pergi.
· · ────── 𐂂 ────── · ·
Kelas ramuan kali ini aku dipasangkan dengan Lily Evans. Semua orang menatapku aneh karena aku tidak repot meminta Profesor Slughorn untuk menggantikan teman sekelompokku yang seorang darah lumpur.
Profesor Slughorn mengatakan bahwa kelas ini sangat langka karena memiliki Lily, Severus, dan aku yang pintar ramuan dalam satu jadwal. Maka Profesor Slughorn ingin memasangkanku dan Lily. Profesor Slughorn yakin bahwa timku adalah yang paling hebat. Beliau benar, Lily dan aku seolah tahu tugas maisng-masing tanpa banyak diskusi.
Setidaknya aku tidak satu kelompok dengan Zoya Curie. Akan sangat canggung nanti.
Beberapa orang mengira aku menurut saja dipasangkan dengan Lily karena aku memanfaatkan otak encer Lily di pelajaran ramuan. Padahal, bukan soal itu saja, aku ingin menanyakan beberapa hal padanya. Tetapi sampai ramuan kami hendak tuntas, aku masih belum bisa menemukan waktu yang tepat untuk bertanya, atau aku hanya terlalu gengsi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎, 𝐑𝐎𝐌𝐄𝐎! | James Potter
Fanfic❝What's in a name? That which we call a rose by any other word would smell as sweet.❞ -Juliet (Act II, scene II) Dan James Potter berani menulis takdirnya sendiri hanya untuk berakhir dengannya. ⌗ James Potter x OC Marauders era