TWENTY TWO

1.5K 255 33
                                    






───this summer holiday.






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






ALASAN Bibi Walburga ingin cepat-cepat menjodohkanku dengan Liam masih menjadi misteri. Sebab, sehari saja setelah pesta pernikahan Narcissa, Keluarga Avery datang ke rumahku ditemani Bibi Walburga. Entah wanita itu tak memiliki capai atau tak memiliki pekerjaan.

Aku sempat membicarakan perjodohan ini dengan Liam di kereta ketika pulang dari Hogwarts. Ia selalu tahu lebih dahulu dariku tentang rencana para orang tua kami. Ia sudah mewanti-wanti jika keluarganya akan membicarakan tentang perjodohan ini dengan keluargaku dalam waktu dekat.

Kini Liam dan aku duduk di ruang tamu. Kami saling berbagi lirikan ketika sesuatu yang dibicarakan orang tua kami sedikit konyol, dan ternyata kami sering berpikiran yang sama dari banyaknya kontak mata kami.

Awalnya, Liam dan aku tak diperbolehkan ikut andil dalam percakapan ini. Orang tua Liam berkata bahwa kita tinggal duduk manis dan semuanya akan beres. Ayah tidak setuju dengan hal itu. Siapa pula yang ingin menentang keinginan dari seorang Black?

"Aku ingin Liam dan Leaena langsung menikah setelah mereka lulus dari Hogwarts," tutur Bibi Walburga. "Bagaimana, Alphard?" Bibi Walburga meminta pendapat Ayah ketika tak ada yang menyahutinya.

Ayah terbangun dari lamunannya, ia menatapku. Nampaknya beliau meminta pendapat. Kurasa ini waktunya untuk berbicara sekarang.

"Bibi, bukankah menikah tepat setelah lulus terlalu cepat? Kami masih sangat muda," aku angkat suara.

Bisa kulihat baik ayah maupun Liam menghembuskan napas lega. Aku turut senang jika Liam berpikiran sama denganku.

"Bibi menikah jauh lebih muda darimu saat itu," tutur Bibi Walburga.

Aku mengulum bibir, menutupnya rapat. Para perempuan di keluarga darah murni sepertinya tak pernah memiliki kebebasan. Masih belia sudah memikul tanggung jawab rumah tangga. Dan apakah Bibi Walburga menikah sebelum ia lulus Hogwarts? Apa itu legal?

Kini giliranku yang menatap Ayah.

Ayah berdeham lalu memanggil kakak perempuannya dan mejelaskan, "Kurasa Leaena benar. Zaman sudah berubah, Walburga. Lea juga ingin mengambil program pendidikan lain setelah Hogwarts."

Sebenarnya aku tak terlalu mengambil serius program tambahan itu. Aku bahkan masih belum tahu hendak mendaftar ke mana, tapi aku sempat membicarakannya pada Ayah dan beliau selalu mengiyakan apapun yang ku mau, terutama perihal menuntut ilmu.

"Belajar lagi?" tanya Nyonya Avery. "Kau tak perlu itu, sayang. Setelah menikah kau tinggal duduk di mansion kami dan memberikan kami keturunan yang cantik sepertimu," katanya sembari tersenyum manis.

𝐎, 𝐑𝐎𝐌𝐄𝐎! | James PotterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang