━━━liam avery
JAMES POTTER memanjangkan daftar orang yang ia ganggu. Aku berada di urutan keempat setelah Severus Snape, Snape, dan Snivellus.
Beberapa gadis di Hogwarts mungkin menganggapku kurang bersyukur karena James Potter mau meluangkan waktunya untuk memperhatikanku. Tidak ada hal baik yang datang dari James memperhatikan seseorang. Tahukah mereka apa definisi perhatian bagi James Potter? Severus Snape tahu jawabannya.
"Hai, Black!" James Potter beramah-tamah. "Tahu tidak mengapa kau tidak pernah berhasil menyerangku di quidditch?" tanya James.
"Karena keberuntungan menyertaimu," jawabku.
"Ooh... aku percaya keberuntungan. Kalimatmu membuatku senang."
James pintar membuatku kesal. Seharusnya ia adalah anak laki-laki pongah dan bangga minta ampun. Lebih menilai kerja keras daripada keberuntungan dalam sebuah proses. Seharusnya aku bisa menurunkan martabatnya dengan kalimat itu, tapi ia malah menyerangku balik.
"Buka mulut sekali lagi akan kubuat kau tidak bisa bicara," ancamku.
James diam, menyeringai. Lalu semata-mata membuka mulutnya, seperti melongo.
Baiklah, ia yang memintanya. Batinku. Aku mengeluarkan tongkat. "Oscausi."
Ini mengingatkanku pada kejadian Hutan Terlarang. Kali ini ia tidak mati kutu, tetapi berlari mengejarku. Mengetuk-etuk pundakku. Mengerang tidak jelas agar aku melepaskan manteranya. Tapi aku berpura-pura tuli. Bahkan ia berlutut di hadapanku tapi aku melaluinya begitu saja.
Meski begitu, James Potter tidak pernah menyerah untuk menggangguku. Sebenarnya aku heran, aku sudah bersikap kejam bahkan terlampau jahat, tapi ia tidak kapok. Aku selalu mendengar ia mengatakan bahwa diriku menarik. Aku tidak tahu menarik seperti apa yang ia maksud. Lelaki itu sepertinya memiliki kelainan.
· · ────── 𐂂 ────── · ·
"Liam."
"Iya?"
Aku memanggil Liam Avery tepat setelah pelajaran Satwa Gaib. Sebenarnya aku sedang mencari perlindungan. James tidak akan menyia-nyiakan kesempatan bahkan yang sempit untuk menggangguku.
Rencana ini kemungkinan tidak mempan pada James. Dahulu saja ia terus mengikutiku tanpa malu meski aku pergi bergerombol.
"Bisakah kau melakukan sesuatu untukku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎, 𝐑𝐎𝐌𝐄𝐎! | James Potter
Fanfiction❝What's in a name? That which we call a rose by any other word would smell as sweet.❞ -Juliet (Act II, scene II) Dan James Potter berani menulis takdirnya sendiri hanya untuk berakhir dengannya. ⌗ James Potter x OC Marauders era