Chapter 2_ Rasa Bersalah

251 43 3
                                    

"Antar aku pulang, aku tidak ingat jalan pulang" cicit Jisoo dengan volume suara terendahnya

"Ha?"

Hening
.
.
.
.
.

"HAHAHAHAHA" tiba-tiba terdengar suara tawa keras dari Seokjin

"Mengantarmu pulang? Kau tidak ingat jalan pulang? Hahahaha... Heii apa kau seorang anak kecil berusia 5 tahun yang lupa jalan pulang nona? Pfftt..." Seokjin masih terpingkal membayangkan dirinya yang tiba-tiba saja dimintai untuk mengantar pulang seorang gadis dewasa dengan alasan 'tidak ingat jalan pulang' sebagai permintaan maaf. Biasanya wanita-wanita normal akan meminta sesuatu yang sedikit berkesan seperti nomor telefon atau mengganti barang yang dirusak sebagai permintaan maaf, tapi ini? Seokjin benar-benar tidak bisa menahan tawanya.

"Aku menderita Prosopagnosia yang membuatku sulit mengingat wajah seseorang atau tempat-tempat tertentu" ucap Jisoo pelan sambil menundukkan kepalanya.

Tawa Seokjin seketika langsung berhenti dan digantikan dengan rasa bersalah. Apa dia barusaja menertawakan seseorang yang sedang sakit? Ayolah itu benar-benar kejahatan paling kejam yang pernah dilakukan seorang sir Seokjin, walaupun dia memang penjahat tapi seharusnya dia tidak menertawakan... Ah sudahlah

"Maaf, aku tidak bermaksud" kata Seokjin yang terlihat tulus dan merasa bersalah

"Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa" jawab Jisoo dengan senyum tipisnya menatap Seokjin

"Jadi haruskah aku benar-benar mengganti ponselmu itu?" Tanya Seokjin yang kini merasa tidak enak dengan perbuatannya tadi

"Eh tidak perlu tuan, aku akan membelinya lagi"

ya walaupun perlu setahun lagi aku mencicilnya _batin Jisoo

"Lebih baik jika kau benar-benar merasa bersalah sekarang antarkan aku kesebuah terminal, aku harus pulang ini sudah malam" Jisoo berucap sambil menatap jam tangannya

"Tapi aku rasa sudah tidak ada bus yang lewat dijam segini" jawab Seokjin

"Ya kau benar, jalan satu-satunya sekarang aku harus berjalan kaki untuk pulang" ucap Jisoo lesu

"Baiklah, selamat berjalan pulang kalau begitu, sekali lagi aku minta maaf semoga kita tidak pernah bertemu lagi nona bye-bye" Seokjin mulai berjalan menjauh meninggalkan Jisoo sambil melambaikan tangannya. Jisoo yang melihat hanya menatap datar punggung Seokjin yang mulai menghilang di kegelapan

benar-benar tidak bisa diandalkan!_ ceplos Jisoo dalam benaknya

---

ah ada-ada saja, dasar wanita_ batin Seokjin

Pria itu terlihat senyum-senyum sendiri jika mengingat kejadian barusan.
"Ini benar-benar gila hahaha" ucap Seokjin sambil mengusap wajahnya yang sedang menahan tawa

"Eh"

"Tunggu sebentar"

Seokjin meraba-raba kembali wajahnya. SIAL! Dia lupa sekarang dia sedang tidak memakai topeng penyamarannya

"Gadis itu! Arggh!! Bagaimana bisa aku seceroboh ini!" Seokjin lantas berbalik arah mencoba kembali menemui Jisoo dan berharap jika gadis itu belum pergi jauh

---

"Apa ini?"

Jisoo bingung dengan apa yang ditemukannya. Benda itu tak sengaja terinjak oleh kakinya dan membuatnya sedikit terkejut. Jisoo berjongkok mengambil benda aneh yang tak sengaja diinjaknya tadi.

"Ini terlihat seperti kulit- HAH!!!!" sontak Jisoo langsung melempar benda mencurigakan tadi

"B-bukankah itu kulit manusia!?"

Secret Mission (JinSoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang