"Shit! Apa yang gadis itu coba lakukan!?" Seokjin meremas ponselnya. Dia merasa marah sekaligus panik. Tanpa basa basi Seokjin langsung menuju posisi Jisoo sekarang
.
.
."Hufft... Akhirnya aku bisa mengecas hp ku" Jisoo menghela nafas lega. Namu ketika hp nya sudah kembali menyala dan dia melihat 10 kali panggilan tak terjawab dari Seokjin mendadak dia merasa gugup.
_kenapa dia menelfonku sebanyak ini?
"Jis, ada apa dengan wajahmu?" Jennie bertanya
"Ah tidak apa-apa"
_apa dia marah karena aku pergi tanpa memberitahunya?
_ck, entahlah aku tidak ingin dia salah faham sekarang
Jisoo langsung mencoba menelfon nomor Seokjin tapi panggilan tersebut ditolak
"Apa!?Ditolak!?"
"Sebenernya apa sih maunya orang itu? Padahal tadi dia yang menelfon ku berkali-kali tapi sekarang ketika aku menelfonnya malah ditolak!" Jisoo mendengus kesal
"Siapa yang kau bicarakan?" Jennie tentu saja penasaran siapa orang yang Jisoo bicarakan
"Jangan bertanya, aku sedang kesal sekarang"
"Oke oke... Lupakan tadi, sekarang bagaimana?"
"Kita tunggu sampai anak ini dijemput orang tuanya dulu sekalian aku menunggu baterai hp ku terisi"
"Baiklah"
Sebenarnya dijalan tadi, Jisoo dan Jennie menemukan seorang anak yang sedang menangis ditepi jalan ketika ditanya ternyata anak itu tersesat. Karna merasa kasihan mereka pun membawa anak tersebut ke kantor polisi terdekat sekalian Jisoo meminjam charge disana. Setelah sekitar setengah jam menunggu akhirnya orang tua anak tersebut datang dengan tergesa-gesa. Ibunya terlihat langsung memeluk anak tersebut sambil menangis sedangkan ayahnya tak henti-hentinya mengucapkan terimakasih kepada pihak kepolisian tak terkecuali Jisoo dan Jennie yang sudah menemukan anak itu terlebih dahulu.
Setelah anak itu dibawa pulang oleh kedua orang tuanya Jennie dan Jisoo pun melanjutkan perjalanannya yaitu mencari lowongan pekerjaan untuk Jisoo. Waktu cepat sekali berlalu dan sekarang sudah pukul 5 p.m merasa jika usaha mereka tidak membuahkan hasil akhirnya mereka pun memutuskan untuk pulang. Jennie menawarkan untuk mengantar Jisoo pulang terlebih dahulu karna tau kondisi Jisoo yang rawan tersesat tapi Jisoo menolaknya
"Tidak Jen, kau pulanglah saja aku bisa pulang sendiri"
"Kau yakin?"
"Iya, lagipula aku sudah punya hp kan, aku bisa menggunakan GPS"
"Oke oke, berhenti memamerkan hp mahal mu itu. Lihat saja aku pasti akan segera membeli satu yang sama seperti milikmu itu"
"Baiklah, Aku tunggu"
"Bye-bye" Jennie melambaikan tangannya kepada Jisoo sebagai tanda perpisahan
"Hati-hati dijalan"
Setelah tidak lagi melihat punggung Jennie dikerumunan orang-orang yang berlalu-lalang, Jisoo pun beranjak dari tempatnya. Namun, ketika dia hendak melangkah tiba-tiba tangannya dicekal oleh seseorang yang tidak dikenal. Orang itu membawanya ke tempat yang lumayan sepi. Jisoo sudah berusaha memberontak tapi kekuatannya tidak seberapa dibanding kekuatan orang yang menarik tangannya tersebut
"Hei lepas!! Lepaskan tanganku!" Jisoo masih terus memberontak. Sampai ketika pria itu tiba-tiba berhenti dari langkahnya lalu berbalik menatap Jisoo, Jisoo semakin takut ketika pria itu berjalan mendekatinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Mission (JinSoo)
RomanceJisoo Kim seorang gadis berusia 24 tahun yang menderita Prosopagnosia alias face blindness yang membuatnya kesulitan mengenali wajah setiap orang yang ditemuinya, bahkan mengingat wajahnya sendiri pun sulit. Selain sulit mengingat wajah orang dia ju...